Showing posts with label Miliarder. Show all posts
Showing posts with label Miliarder. Show all posts

Bisnis Ustad. Yusuf Mansyur, dari Bisnis Pribadi hingga Dicatut Orang


Profil Ust. Yusuf Mansyur bagaimana memulai yang baik tak selalu bertemu baik

Yusuf Mansyur lahir di Jakarta, 19 Desember 1976, merupakan seorang penceramah, motivator, sekaligus pebisnis asli. Ia lahir dari keluarga Betawi pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah. Yusuf Mansyur lahir di keluarga yang berada sehingga cenderung dimanja. Pria yang merupakan lulusan terbaik Madrasah Aliyah N 1 Grogol, pada tahun 1992, memilih keluar dari kuliah di tengah jalan hanya untuk menyalurkan hobi motor.

Di tahun 1996, dia kemudian terjun ke dunia bisnis informatika, sejalan jurusanya ketika kuliah dulu. Sayang, bisnisnya gagal hingga terlilit hutang dan masuk penjara selama 2 tahun. Dari sinilah, dia mulai mendalami islam serta memiliki keinginan kuat untuk berubah. Yusuf yang sebelumnya menghamburkan uang menemukan keajaiban dari sebuah sedekah. Hidupnya menemukan  sebuah titik terang ketika bertemu seorang Polisi. Dia kemudian diperkenalan dengan sebuah LSM sebagai pekerja melayani masyarakat. Dia menulis sebuah buku berjudul "Wisata Hati Mencari Tuhan yang Hilang" selama berkeja di LSM.

Tak dinyana, dari buku tersebut, Yusuf menjadi terkenal hingga diundang untuk bedah buku. Buka yang berisi perjalanannya dari berbisnis hingga masuk bui. Buku yang memperkenalkannya dengan islam serta bisnis minuman es. Yusuf yang mencoba bangkit dengan berjualan es menemukan titik temu melalui sedekah. Dia berhasil memiliki sebuah kios, serta seorang pegawai. Mangambil sisi lain, Ustad. Yusuf Mansyur kemudian fokus mengajarkan bagaimana sukses usaha dari sedekah. Dia menjelma menjadi seorang ustad yang mengajarkan sedekah adalah jalan kesuksesan.

Selanjutnya, Ustad. Yusuf Mansyur mulai sibuk berdakwah hingga bertemu Yusuf Ibrahim seorang produser. Dia meyakinkan Ust. Yusuf melalui perusahaan PT. Virgo Ramayana Record untuk mengerjakan sebuah proyek kaset ceramah, Kun Fayakun. Kemudian bersama SinemaArt memulai perjalanannya di dunia layar kaca. Dia menggarap sebuah film di 2008 berjudul Kun Fayakun bersama Zaskia Mecha, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari.

Memulai bisnis lagi hingga dicatut orang

Ustad. Yusuf Mansyur memiliki cita untuk membentuk rakyat Indonesia mandiri. Dia pun memikirkan sebuah ide bisnis. Dia menciptakan bisnis gaya baru; kemudia disebut Usaha Patungan. Dari sinilah, ia mencoba membantu umat muslim berbisni investasi. Dia mulai garakanya melalui akun resmi website hingga akun twitter pribadi. Hasilnya? uang satu setengah miliar telah terdistribusi sebagai usaha patungannya.

Di ambil dari tempo.co, usaha patungan tersebut ternyata bertemu tidak baik. Menurut pengamat pasar modal, Yanuar Rizki, bisnis investasi yang dilakukan Ust. Yusuf Mansyur adalah bisnis ilegal. Alasannya, bisnis apapun yang menyangkut pengumpulan dana untuk modal perlu sebuah ijin. Dia menambahkan jika belum berijin maka bisa disebut ilegal.

Seperti di akun Twitter, usaha tersebut murni patungan untuk investasi seperti orang berinvestasi rumah atau tanah. Yusuf menjanjikan dana yang terkumpul akan dijadikan bisnis seperti hotel di kawasan bandara Soekarno Hatta hingga apartement. Ia bejanji akan memeberikan deviden 8 persen dari untung sesudah cash back dalam waktu 10 tahun. Berikut bisnis yang ia idamkan dan rencanakan dikutip dari Tempo.co.

1. Hotel dan apartement

Dengan modal usaha patungan, Yusuf berhasil mengakusisi sebuah hotel serta apartemen dua menara Topas di kawasan Soekarno Hatta. Dia berencana melalui keduanya membuat khusus untuk haji. Dia kemudian merubah hotel tersebut menjadi Hotel Siti.

Dalam situs patungan usaha, Yusuf Manysur mengatakn harga keduanya Rp.150 miliar. Dia mengumpulkan dana setidaknya dari 15 ribu peserta untuk proyek tersebut. Yusuf berharap modal berasal dari majelis taklim yang sering datang ke ceramahnya.

2. Ladang minyak di Kazahkstan

Dia melalui temanya di Pertamina berharap dengan mengumpulkan dana dari masyarakat; mampu membeli ladang minyak. Dia berharap membeli ladang minyak di negara bekas Uni Soviet itu seharga 1 triliun rupiah.

3. Stasiun televisi

Yusuf kemudian juga bercerita bahwa masyarakat rindu akan setasiun televisi yang baik. Dia berharap dari usahanya mampu membeli dua televisi swasta yang kemungkinan dijual. "Nih ya, stasiun televisi kesayangan saya sekarang tau kan? dan televisi saudaranya, alias dua tv, bakal dilego sama pemiliknya. Atas izin Allah, sekitar 10 triliun. Nah, itu kan industri strategis," ujarnya menerangkan bisnisnya.

4. Bank Muamalat

Yusuf mengidamkan sebuah bank sayriah dan itu adalah bank Muamalat. Alasanya, dia ingin agar saham mayoritas jatuh ke tangan Indonesia. Bank Muamalat yang kepemilikan sahamnya 50 persen dikuasai asing. Sebanyak 32,7 persen saham dikuasai Islamic Development Bank, sedangkan 19 persen dan 17 persen lainnya dipegang oleh Atwill Holdings Limited dan National Bank of Kuwait.

Beberapa waktu terkahir, OJK sebagai wewenang menangani jasa keuangan, memperingatkan Yusuf Mansyur tentang usahanya. Dia disebut belum mengantongi izin untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan nilai yang begitu banyak. Dia diminta mengikuti aturan yang ada seperti membuat perusahaan, koperasi atau jasa keuangan. Ini dikhawatirkan tidak adanya payung hukum jika terjadi sesuatu dengan dana serta proses pengembalian dana. 

Jauh sebelum bisnis realnya Patunganbisnis.com telah banyak orang menggunakan namanya untuk usaha. Beberapa orang, melalui situs tidak resmi, menjual jamu hingga buku bergambar Ust. Yusuf Mansyur. Mereka membuat masyarakat tertipu sehingga membeli produknya, bahkan mencoba mengambil untung dari kasusnya. Ada juga yang menggunakan namanya untuk sekedar menipu. Mereka menawarkan program penghimpun dana tetapi palsu bukan milik Ust. Yusuf Manysur.

Kini Patunganusaha.com berhenti untuk sementara, mengikuti aturan pemerintahberubah bentuk menjadi badan hukum atau Non Public Listed Company. WARING: bagi anda yang ingin ikut bisnis Ust. Yusuf Manysur, jangan mengikuti situs lain selain patunganusaha.com; karena kemungkinan penipuan atau pencatutan. Jika perlu, anda bisa menghubungi akun twitter miliknya untuk bertanya.

Hashim Djojohadikusumo Investasi Cerdas di Indonesia


Profil Hashim Djojohadikusumo adik Prabowo Subianto

Mungkin bagi yang belum tau, dia adalah salah satu pengusaha sukses di bidang tambang serta menduduki ranking orang terkaya ke 39 di Indonasia. Dia, Hashim Djojohadikusumo, merupakan cucu dari pendiri bank BNI Margono Djojohadikusumo, salah satu anak dari begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo dan juga adik kandung Prabowo Subianto. Lahir pada 1 Januari 1970, Hashim lebih banyak menghabiskan masa pendidikannya di luar negeri. Dia bersekolah SD di Jakarta hingga seterusnya belajar di luar negeri.

Lulus dari Pmonona College, Claremont University, mengambil jurusan ilmu Politik dan Ekonomi. Hashim menunjukan bakat yang condong menurun dari ayahnya. Dia memiliki bakat ekonomi yang mumpuni terbukti dengan sukses berbisnis serta menjadi analisis keuangan. Dari sini, Indo Consult, ia bergerak mengakuisisi beberapa perusahaan besar, perusahaan PT. Semen Cibinong melalui PT. Tirta Mas. Dia juga berhasil masuk dalam kepemilikan saham Bank Niaga dan Bank Kredit Asia.

Sekita tahun 1998, ketika terjadi krisis moneter, bisnis yang dibangunya mengalami surut bahkan bangkrut. Dia memilih pergi ke Inggris dengan harapan membangun bisnisnya kembali. Terbukti, dia mampu menghasilkan 1,9 triliun dari bisnisnya di Inggris guna membantu bisnis kakaknya di Indonesia. Ia membantu perusahaan kertas Kiani Kertas dari kebangkrutan. Dia kini memiliki perusahaan milik Prabowo tersebut dan secara otomatis masuk ke bisnis di Indonesia.

Dari bisnis milik kakaknya, Hashim mulai melirik bisnis hulu migas terutama batu bara dan migas melalui Comexindo International. Hashim memilih daerah Aceh hingga Papua, membuka lahan seluas 97 hektar yang kemudian mendorong bisnis lainnya. Dia memiliki lahan dari Aceh ke Papua hingga seluas 3 hektar untuk konsesi hutan, batu bara dan migas. Menurut laporan Forbes dari usahnya, Hashim Djojohadikusumo memiliki kekayaan mencapai US$850 juta atau Rp.8,5 triliun.

Di sosial, ia terkenal banyak membantu anak- anak kurang mampu di Indonesia melalui Yayasan Arsari Djojohadikusumo. Ayah dari Aryo, Sara dan Indra ini juga ikut membantuk Kakanya di kepartaian serta pengembangan konsesi binatang. Dia ditunjuk oleh gubernur DKI Jakarta, Jokowi, sebagai pengelola kebun binatang Ragunan. Ia dinilai memiliki kecintaan akan binatang serta tekat mendayakan Ragunan mengalahkan kebun binatang Singapura; baik dari kesahatan hewan serta saran prasarana. Ini bukan hanya tentang uang tetapi mutu ujar Jokowi dengan masuknya Hashim di Ragunan.

Kisah Perjalanan Bisnis Bos Group Astra International


Profil Theodore Rachmat CEO PT. Triple A Jaya bagaimana menjadi triple- entrepreneur

Nama panjangnya, Theodore Permadi Rachmat, atau dikenal sebagai Theodore Rachmat. Lahir tahun 1943, dan merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung, jurusan teknik mesin. Ia masih satu angkatan dengan sesama jajaran eksekutif di Astra International, seperti  Benny Subianto dan Subagio Wiryoatmodjo secara langsung. Ia sendiri merupakan keponakan dari seorang William Soeryadjaya, CEO Astra International.

Awalnya, ia lebih memilih berbisnis tanpa bantuan pamanya sama sekali. Tahun 1970, Theodore bekerja sama dengan Benecditus Rahmat, kakanya, membangun sebuah perusahaan konstruksi di bawah bendera PT. Porta Nigra. Perusahaan tersebut cukup berkembang dibawah menejemen dua orang. Tetapi akhirnya, dia harus berurusan dengan Group Astra, dan melalui Allis Chalmers Astra, bekerja sebagai selesman alat- alat berat. Berkat kerja kerasnya, Theodore pun terpilih sebagai president direktur PT. Astra International dari tahun 1972- 1998, walaupun keluarga William Soeryadjaya tidak lagi aktif. Ia sempat beristirahat hingga dua tahun, dan Theodore harus kembali ke PT. Astra International sebagai pucuk pimpinan kembali.

Theodore sendiri memiliki bagian dari Group Astra sekita 5%, dan bukan karena faktor keluarga tetapi kemampuanya mengembangka anak bisnis Group Astra International. Perlu diketahui, semua komisaris di Astra, seperti Benny Subianto, Hugianto Kumal, Subagio Wiryoatmodjo juga mendapatkan bagian yang saham untuk Group Astra International, dengan nilai 1-5%. Melalui pola tersebut, setidaknya dari tahun 1972, Theodore juga memiliki 1% dari PT. Surya Semesta Internusa. Tbk. Setahun kemudian, ia mendirikan perusahaan dibidang investasi PT. Windu Nusantara yang kemudian mendirikan lima anak perusahaan (PT Mutiara Samudera Lines, PT Kayaba Indonesia, PT Traktor Nusantara, PT Sinar Abadi Cemerlang dan PT Cipta Piranti Tehnik)

Theodore juga ikut andil di PT. Sunrise Garden dengan 2% kepemilikan, perusahaan yang mengembangkan perumahan Sunrise Garden di Jakarta Barat, kemudian 1,5% untuk PT. Emporium Lumber. Bersama paman- pamannya (William Soeryadjaya, almarhum Tjia Kian Tie dan Benyamin Arman Suriadjaya) dan almarhum Masagung, memiliki nilai saham 10% untuk PT Inter Delta Tbk, perusahaan peralatan foto merk Kodak.

PT. Triple A Jaya, ia dirikan dengan maksud mewakili kepemilikan pribadi. Dari sini, dia memiliki ke khususan untuk setiap unit usaha di bawah bendera Astra Group. Hal tersebut terkait pembangunan dua unit perusahaan baru  dan akuisisi 17 perusahaan. Dan, dia juga menargetkan beberapa unit perusahaan baru. Seperti kepemilikannya akan PT. Aneka Komkar Utama (pabrik sarung tangan karet di Tangerang), PT Suryaraya Wahana (akan membangun pabrik pulp di Kalimantan Timur), PT Concretindo Rejeki (pabrik readymix concrete di Cirebon), PT. Inkoasku (pabrik wheel rim di Jakarta), dan lain-lain. Seluruhnya merupakan bagian dari PT. Triple A Jaya , ada sekitar 19 perusahaan anak dan 21 perusahaan cucu. Tidak semuanya bertahan, karena beberapa telah di divestasi hingga dimergerkan (10 divestasi, dan 8 merger).

Jika dilihat dari jumlahnya, kita mungkin menyimpulkan sulitnya mengatur semua. Bahkan, ketika itu, istrinya juga ikut ambil bagian dari usaha pribadinya. Like Rani Imanto, istrinya, memiliki inevstasi pribadi di PT Delta Exim yang setahun kemudian mendirikan perusahaan kontruksi PT Delta Sarana Indonesia. Tercatat seluruhnya ada 14 perusahaan yang pendirian dan penyertaan awalnya terkait dengannya. Tujuh perusahaan perkebunan kelapa sawit (PTTunggal Perkasa Plantations, PT Sari Aditya Loka, PT Karya Tanah Subur, PT Sari Lembah Subur, PT Sankawangi, PT Sukses Tani Nusasubur dan PT Suryaraya Bahtera telah dilepas ke PT Astra Agro Lestari Tbk. Walau, akhirnya, hanya 4 perusahaan yang masih aktif sekarang, yaitu PT Catur Reksadaya (dagang), PT Djambi Waras (perkebunan karet), PT Purna Carmatama (sepatu olahraga) dan PT Brahma Binabakti (crumb rubber).

Porsi setiap perusahaan yang relatif kecil, atau hanya sekitar beberapa persen dari aset tidak menyurutkan keuntungan dari Theodore. Hal ini justru sangat menguntungkan, dan secara langsung merubahnya menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Dia sekarang bukan hanya seorang entrepreneur tetapi juga investor jadi kesatuan. Dengan minoritas kepemilikan, dikala krisis datang, ia dapat menyelamatkan keuangannya dari krisis. Lain hal dengan pendapatan, ia mendapatkan keuntungan besar dengan tumbuhnya perusahaan. Apa lagi, Theodore Rachmat memiliki kemampuan menejarial serta kepemimpian terbukti dari pengalamannya di Group Astra.

Pemilik Lebih dari 300 Pabrik Manufactur serta Ribuan Hektar Kebun Sawit


Profil Martua Sitorus CEO Wilmar International

Martua Sitorus lahir di Pematang Siantar, sebuah kota di Sumatera Utara, di tahun 1960. Pria yang memiliki nama asli Thio Seng Hap, adalah pemilik perusahaan Wilmar International bersama Kuok Khoon Hong. Meraka bergerak di bisnis sawit, dan menjadi perusahaan terbesar di dunia dari usahnya. Di tahun 1991, perusahaan tersebut resmi berdiri dengan 7.100 hektar kebun sawit. Wilamar International juga mendirikan pabrik pengolahan hingga Sumatera Utara. 


Wilmar International tercatat dalam bursa saham di Singapura. Bisnisnya tumbuh, yang sebelumnya berupa pengolahan minya sawit mulai berkembang terspesifikasi di wilayah agrobisnis. Perusahaan tersebut memiliki beberapa usaha lain, seperti penyuliang minyak goreng, pengepakan dan penjualan, lemak khusus, oleokimia, produksi biodisel, dan pengolahan biji- bijian. Pengepakanya meliputi (1). merchandising minyak sawit dan produk laurics (semacam lemak nabati), (2). pengolahan minyak sawit dan refinery, (3). peremukan, yang kemudian diolah dan refining untuk manjadi minyak yang bisa dimakan, minyak sayur, biji- bijian dan kedelai. Konsumennya meliputi China, Vietnam dan Indonesia, dan sudah berbentuk hasil jadi siap pakai. 

Lainnya, perusahaan juga masuk ke wilayah pembuatan dan distributor fertilizer, hingga menyewakan kapal. Dari sekian bisnis, yang terbesar, tentunya di bidang sawit. Mertua sendiri juga aktif dalam bisnis kesahatan, seperti membangun sebuah rumah sakit di Medan, Murnia Teguh Memorial Hospital. Rumah sakit yang ia persembahkan untuk ibunya, Murni Teguh. Rumah sakit tersebut didirikan 12 Desember 2012.

Meskipun ia tinggal di Singapura, dengan istrinya dan tiga orang anak, perubahan tempat tinggal tidak berarti bagi hidupnya. Martua tetaplah warga negara Indonesia, dan memiliki usaha sebagian besar di Indonesia. Dia mulai meilirik pasar sawit sedari muda. Dia sering menjual minyak sawit dari Indonesia ke Singapura. Dari sinilah, Martua berminat untuk memiliki kebun sawit sendiri. Bersamaan dengan kebun sawit, dia kemudian mendirikan Wilmar International beserta temannya.

Jika anda ingin tau salah satu produk dari Wilmar, anda pasti tau minyak kemasan Sania. Salah satu produk yang dipasarkan di Indonesia, dan pernah menjadi hits beberapa tahun lalu. Sebenarnya, perusahaan tersebut setidaknya mimiliki 48 perusahaan, tetapi dengan usaha yang begitu banyak; membuat pabrikanya tersebar. Mertua Sitorus merupakan entrepreneur yang fokus menciptakan peluang dari satu sumber, agricultural. Buktinya, sebagian besar bisnisnya berbicara tentang pengolahan dan pengemasan minyak nabati. 

Ide Bisnis Miliaran Dollar dari Hotel, Ekspo, serta Kasino


Profil Sheldon Adelson pemilik Las Vegas Sands Corporation

Sheldon Grey Adelson, lahir dari sebuah daerah miskin Dorchester Boston, Massachusetts,di tahun 1933. Cerita mengenai darinya, tidak lain hanya mengenai kerja keras sejak kecil. Dia lahir dari pasangan seorang supir taksi dan penjahit. Sheldon harus mulai bekerja dari kecil hingga di umurnya ke 12 tahun, ia membuka bisnis pertamanya. Bukan sebuah bisnis besar, ia hanya menjual peralatan toilet dengan untung yang kecil.

Di awal 1950, dia resmi menjadi mahasiswa City Collage of New York, jurusan finansial, dan tidak kurang dari dua tahun; Sheldon justru memutuskan drop- out. Dia tidak terbiasa untuk duduk tenang dan mendengarkan ocehan gurunya. Dia memilih menjadi tentara untuk negarantya US, dan kemudian bekerja sebagai stenographer di Wall Street setelah selesai dalam misinya. Dari sinil, Sheldon membangun bisnisnya segala sesuatu tentang investasi.

Dia, kala itu, hanya seorang broker atau investor "kecil". Usah pertamanya, di tahun 1960, Sheldon kembali ke Boston dari New York untuk mendirikan beberapa perusahaan. Salah satunya, sebuah perusahaan yang bekerja di bidang travel agency. The American International Service, perusahaan yang menguntungkan. Tetapi, American International gagal masuk bursa saham dan akhirnya tenggelam. Ia pun menjual perusahaanya untuk bisnis lain.

Awal 1970, Sheldon memiliki bisnis baru dibidang real estate, dengan menjual beberapa condominium serta majalah tentang jual- beli condo. Ini cukup berhasil hingga krisis ekonomi memaksa orang berpikir ulang untuk membeli sebuah condominium. Dari sebuah ekspo tentang properti, Sheldon melihat adanya peluang dari komputer seperti halnya menawarkan sebuah condominium. Dia menginginkan sebuah ekspo basar, dan mengaplikasikan semuanya hanya untuk komputer bukan real estate. Ia mendirikan sebuah ekspo pertama tentang komputer. Di 1973, Sheldon menjual sisa aset nya untuk membuat bisnis komputernya semakin besar. Dia mendirikan Interface Group, fokus pada bisnis komputer untuk memperbesar minat pasar.

 "Saya melihat setiap bisnis dan bertanya, berapa lama akan bertahan? berapa lama saya mempertahankan status quo dan merubahnya?" Sheldon Adelson.

Perusahaan tumbuh sangat lamban dengan $250.000 dari tahun pertama karena komputer yang berkembang lamban. Di tahun yang sama, Sheldon menemukan istri pertamanya, Sandra, dan memiliki tiga anak angkat. Satu tahun kemudian, dia harus bercerai dari istrinya. Di tahun 1979, Sheldon Adelson mendirikan Computer Dealer Expo or COMDEX, ini merupakan kesempatan besar ketika bisnis komputer tidak lagi dikuasai oleh IBM. Dia mengadakan pameran di MGM Grand Hotel, Las Vegas. Di waktu yang tepat, ketika itu, COMDEX mendatangkan beberapa merek ikut dalam ekspo nya, seperti IBM, Apple, dan Microsoft. Dari tahun 1987, COMDEX memberikan laba sebesar $.20 juta dan merupakan bisnis ekspo terbesar yang pernah diadakan dengan produk terbanyak. Di akhir dasawarsa, the Interface Group memberikan modal tambahan dengan $.250 juta, merubah COMDEX menjadi ekspo kelas dunia.

Tahun 1991, Sheldon bertemu istri keduanya, Miriam. Dari sebuah bulan madu, ia menemukan ide bisnis dari sebuah kanal. Dia sangat tertarik dengan arsitektur kanal di Venice, dan bermimpi untuk mebangun sebuah resort mewah. Di 1995, Sheldon menjual COMDEX kepada pengusaha asal Jepang sebesar $.860 juta, dan kempemilikan saham lebih dari $.500 juta. Bebas meminjam uang dalam jumlah besar dari bankir Wall Street, ia memutuskan mendirikan Venetian Resort Hotel Casino dan the Sand Expo and Convention Center senilai $1,5 miliar.

Keduanya kemudian dikenal dangan nama Las Vegas Sands Corporation. Perusahaan yang kemudian dikenal bergerak di bidang kasino dan resort di Paradise, Nevada. Resortnya menyuguhkan layanan kelas dunia dari permainan dan intertainment, ruang pertemuan dan ekspo, restoran selebriti dan klubnya. Mungkin karena background bisnisnya, Sheldon memulai bisnis Las Vegas Sands dengan fasilitas ruang pertemuan dan ekspo yang kemudian tidak bejalan baik. Berjalannya waktu dan pengalaman, bisnisnya berubah bentuk menjadi kasino dengan gaya berbeda, sesuai dengan prinsip bisnisnya.

Ia memilih fasilitas ruang hotel tidak terlalu mewah dibandingkan kasino. Dia benar- benar memamerkan kasino sebagai tempat yang utama dair Las Vegas Sands. Dari sini, pengunjung akan lebih menikmati berjudi di kasino daripada tidur di ruangan. Resortnya lebih besar dari keseluruahan kamar, hingga menampung 70.000- 100.000 orang. Ini juga sudah termasuk kasino dengan kasino seluas 550.000 hektar.

Las Vegas Sands terus melakukan ekspansi hingga ke Jepang, Korea, Thailand, Vietnam, dan Taiwan. Di US, Las Vegas Sands telah memiliki 2009 resort termasuk di Florida. Dari Eropa, Adelson behasil dengan deal untuk mebangun bisnis kasino di Madarid untuk EuroVegas. Itu semuanya menjadikan Las Vegas Sands memiliki aset enam kasino, dua puluh hotel, sebuah gedung pertemuan, tiga lapangan golf, beberapa pusat perbelanjaan, beberapa bar, dan restorant. Hasilnya? Las Vegas Sands Corp meberikan pendapatan keuntungan bersih US$.9 miliar.   

Bisnis Rajawali Group Bertahan dari Orde Baru hingga Reformasi


Profi Peter Sondakh memulai bisnis properti hingga tambang

Banyak entrepreneur indonesia memilih properti dan tambang sebagai landasan. Seperti Peter Sondakh, beralih dari properti yang saat krisis moneter mengalami kelesuan ke batu bara di era reformsi. Ini bukan tanpa perhitungan, Peter Sondakh melalui PT. Golden Eagle Energy nya berhasil  masuk industri bahan tambang. Ia menjadi orang terkaya nomor 8 versi Forbes, total kekayaanya sekitar Rp. 24, 7 triliun. Ia adalah CEO Rajawali Group, perusahaan yang berjaya dari masa orde baru dan reformasi.

Pada tahun 1954, ayahnya merupakan landasan dasar baginya masuk menjadi pebisnis besar. Ayahnya merupakan contoh dari seorang penjual minyak kelapa dan pengekspor kayu ulung. Peter yang berumur 22 tahun, kemudian mengambil alhi usahnya dan mendirikan PT. Rajawali Corporation. Melalui Rajawali Corporation, ia memulai bisnis properti sebagai perluasan usaha. Hasilnya? cukup untuk mulai masuk ke dunia korporasi besar. Berkat keahlian berkomunikasi dan pengalaman berbisnis; tahun 1984, Peter menggandeng Bambang Trihatmodjo untuk memperluas bisnis. Mereka bersama- sama membangun Grand Hyatt hingga stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, RCTI.

Rajawali Group berhasil membangun bisnisnya melalui kepemilikan saham perusahaan- perusahaan besar dan bekerja sama dengan korporasi besar. PT. Rajawali memiliki kepemilikan saham PT. Semen Gresik, RCTI, dan PT. Bentoel. Yang menarik meski Bentoel mengalami kebuntuan, ia masih melihat rokok sangat menarik dan menguntungan. Akhirnya, Bentoel dapat survive sampa sekarang dengan baik. Selain itu, Peter melalui Rajawali getol melakukan jual beli perusahaan atau kepemilikan saham. Dia sering disebut sebagai investor dari pada pebisnis.

Melalui Rajawali, ia membangun kemitraan untuk mengembangakan Hyatt Hotel dan Novotel Sheraton menjadi jaringan hotel bintang lima. Pada tahun 2009, perusahaan mengakuisisi jaringan hotel berbintang lima lain di luar Indonesia. Ini peluang besar dengan Surfers Paradise Resort Hotel Pty. lmtd dari Australia. Perusahaan tersebut merupakan jaring hotel di Australia yang baru- baru ini membangun St. Regis Resort di Bali.

Peter merupakan sosok yang menarik dengan sepak terjangnya. Kita tidak pernah tau, bagaimana dia melihat suatu bisnis sepenuhnya. Apakah dia seorang penjual atau pembeli? terbukti, dari Rajawali Group, kita tidak hanya akan mendengar bisnis properti, pertambangan, atau perkebunan, tetapi bisnis lain yang memang memiliki masanya. Ia bahkan masuk wilayah pariwisata dantelevisi, walau akhirnya rela melepaskan RCTI. PT. Rajawali Corporation (RC) merupakan perusahaan holding bukan perusahaan jasa atau barang. Perusahaan yang condong di permodalan dan  melakukan investasi; dari air minum, perhotelan, ritel, farmasi, pariwisata hingga transportasi.

Rajawali memiliki caranya untuk selalu bertahan. Meski krismon, Peter mampu bertahan dengan serangkaian divestasi (melepas saham kepemilikan). Pada 2005, dia melepas saham atas Exelcomindo yang sebenarnya bagian dari Telekom Malaysia Group sebanyak 27,3%. Langkah selanjutnya, Rajawali melepas saham untuk 15, 97% atau senilai US$.438 juta untuk dana segar. Dana tersebut digunakan kembali untuk investasi 24, 9% di PT. Semen Gresik. Saham di PT. Semen Gresik membuat Rajawali semakin kokoh di tahun- tahun selanjutnya. Pemerintah yang terus menggenjot proyek pembangunan infrastrukur dan dari sanalah semua dimaksudkan; PT. Rajawali Group akan ikut ambil bagian dari kue keuntungan pembangunan.

Lainnya, tahun 2006, Rajawali sudah masuk ranah sawit bahkan sebelum melepas saham Exelcomindo. Ia melalui Rajawali, berhasil membeli saham PT. Jaya Mandiri Sukses Group dan memulai bisnis sawit kerika bagus bagusnya. Rajawali memiliki saham di perusahaan tersebut dan menikmati harga kelapa sawit yang kala itu masih tinggi. Masuk di pertambangan, Rajawali memilih group usaha PT. International Prima Coal di 2007. Satu tahun kemudian, Rajawali melompat dari Kalimantan ke Papua. Perusahaan Rajawali masuk ke PT. Tandan Sawit Papua. Rajawali membuka 26.300 hektar kebun kelapa sawit di tanah Papua.

Yang lebih heboh, Rajawali melepas saham PT. Bentoel yang dimilikinya dari awal usaha. Mungkin, Rajawali melihat ketatnya kompetisi. Perusahaan menjual saham senila nilai Rp.3,35 triliun kepada British American Tobacco (BAT). "Kami ingin memfokuskan pada bidang properti, pertambangan, dan perkebunan," ujar Darjoto Setyawan, Direktur Pengelola Pengembangan Bisnis Rajawali Group. Dengan ketiga pilar tersebut, Rajawali ingin kembali ke awal. Tatapi apakah benar? melihat gerakan Peter Sondakh yang cemerlang, kami ragu telur akan dibatasi. Tetap saja, telur tidak akan dibagi hanya beberapa keranjang. 

Rahasia Dell Komputer Mengalahkan Apple Komputer



Profil Michael Dell CEO Dell Computer menemukan rahasia Apple untuk menjual lebih banyak

Lahir 23 Februari 1963, Michael Dell sangat tertarik dengan teknologi dan gadgets. Ia menikmati bagaimana mereka bekerja. Di umur 15 tahun, Michael membeli komputer pertamanya, yaitu komputer Apple. Ya, dari sinilah semua bermula, dia yang kala itu hobi dengan teknologi memutuskan untuk membongkar Apple. Ia mencoba mencari tau bagaimana komputer bekerja. Dari kuliah, Micheal membangun komputernya sendiri dengan merek Dell komputer. 

Dia fokus dengan penjualan secara personal, kostumer servis, dan harga yang murah. Tahun 1980 tepatnya, perusahaan Dell Computer Corporation( sekarang, Dell Computer.Inc) lahir darisebuah kamar, di universitas Texas, California, dan capat berkembang pesat. Di tahun 1999, Micheal Dell resmi menangggalkan kuliahnya untuk menjadi CEO termuda. Ia dengan Dell Computer berhasil masuk 500 perusahaan besar di Amerika.

Keberhasilan Dell bukanlah sebuah kejutan. Ibunya adalah broker, dan ayahnya, seorang orthodontist, memberikan bakat tersendiri bagi Micheal untuk menjadi seorang entrepreneur. Pekerja keras, Dell sudah berkerja di umur 15 tahun, mencuci piring di sebuah rumah makan China. Beberapa tahun kemudian, ia berhasil menjadi seorang ahli komputer. Dia melayani orang untuk mendapatkan langganan koran the Houston Post melalui komputer, hasilnya $18.000 dalam satu hari.

Dell komputer bekerja menjual upgrade PC, aplikasi, dan plugin setiap komputernya. Hasilnya, Dell menjual sekitar $50.000 sempai $80.000 per PC. Di 1996, Dell mulai merambah bisnis ecommerce, perusahaan tersebut mulai menjual semuanya melalui website. Di tahun yang sama, Dell meluncurkan server penyimpanan data. Hingga 2001, Dell komputer telah berhasil menjual setidaknya $1 juta, dan nilainya sama 12,3 persen jumlah komputer dunia. Ini bahkan melebihi penjualan Compaq komputer. Penjualan tersebut membuktikan Dell Computer.Inc merupakan penjual PC terbesar di dunia. Di 1998, Dell membangun MSD Capital L.P., perusahaan yang kemudian menangani investasi, privat equitas, pengamanan jual beli, hingga properti

Dunai PC masih sangat muda, Micheal Dell masih sama mudanya saat itu. Ia hanya bisa berusaha menjual secara langsung ketika memulai bisnisnya. Dia melalui waktu yang berat sebagai entrepreneur muda. Dengan $1000, ia gunakan sebagai modal start- up dan mulai membuat komputer hanya untuk teman mahasiswa. Segera, dia menyadari harus bekerja di luar dan akhirnya drop- out menjadi pilihan. Di 1984, Dell komputer berjalan ditangan Micheal sepenuhnya hingga berhasil dengan $6 juta penjulan saat sekarang. Hingga 2000, Micheal Dell adalah seorang miliarder yang memiliki kantor di 34 negara dan 35.000 lebih pekerja.

Kisah Si Raja Minyak Sawit


Profil Sukanto Tanoto CEO Raja Garuda Mas memulai dari bawah

Lahir di Belawan, Sumatra Utara, 25 Desember 1949, Sukanto Tanoto yang memiliki nama asli Tan Kang Hoo merupakan pengusaha besar Indonesia. Ia adalah CEO PT. Garuda Mas Indonesia, perusahaan yang bergerak dibidang minyak sawit, plup, dan kertas. 


Sejak kecil, Sukanto senang membaca buku apapun, termasuk buku tentang revolusi Amerika. Dari buku, ia bermimpi menjadi dokter tetapi kenyataan lain. Saat berumur 18 tahun, ayahnya, Amin Tanoto, harus masuk rumah sakit karena stroke. Sulung dari tujuh bersaudara harus mengambil usaha sang ayah. Ia keliling untuk berjualan minyak, bensin, dan peralatan mobil. Sebuah bisnis yang tak asing, dan memang dilakukan selepas sekolah. Dari situlah, Sukanto belajar menganai bisnis melalui usaha ayahnya. Dia belajar menganai tekat untuk tidak menyerah dalam berbisnis.

Pandai melihat peluang juga merupakan kelebihannya. Di tahun 1972, waktu itu impor kayu lapis hilang di pasaran Singapura. Ia mendirikan sebuah perusahaan kayu, CV. Kayu Pelita, yang saat itu fokus di Medan. Sebuah pilihan yang tepat, perusahaan tersebut mampu di saat orang lain belum membuat kayu lapis; dia membuat kayu lapis. Perusahaan tersebut kemudian berubah persero yang kemudian kita kenal, PT. Raja Garuda Mas (RGM). Kayu lapis merek Polyplex dari Raja Garuda Mas kemudian dikirim ke berbagai negara termasuk Singapura, bahkan ke Eropa, Inggris, dan Timur Tengah.

"Strategy competition saya itu satu dua step sebelum orang mengerjakan," ucapnya, ketika ia memulai membangun bisnis kelapa sawitnya. Kala itu, Sutanto Tanoto menjadi orang pertama dengan perkebunan sendiri di bawah bendera Asian Agri. Dia menjadi orang Indonesia pertama ketika asing bekuasa atas tanah sawit. "Setalah itu baru kita bikin Indorayon," tuturnya.

PT. Indorayon Utama dibangun di sebuah desa Sosor Ladang Kecamatan Porsea, Danau Toba, Sumatra Utara. Pabriknya, awalnya, mengalami bentrokan dengan penduduk setempat. Mereka merasa Indorayon mencemari lingkungan, menyerobot tanah, hingga deforsetasi (pembukaan lahat hutan). Sejak awal pabrik plup tersebut memang bermasalah dengan pengolahan limbah, hingga banyak tuntutan dari masyarakat dan mahasiswa. Kedekatan Sutanto Tanoto dengan Suharto kala itu, mampu membuat semua kegiatan Indorayon berjalan. Indrayon Utama resmi ditutup dimasa kepemimpinan Abrurahman Wahid, semua atas desakan aktifis lingkungan dan mahasiswa atas pencemaran lingkungan.

Tapi, Sukanto belajar dari Indorayon dan dipraktekan di Riau. Ia mendirikan perusahaan plup lain dengan nama  PT. Riau Plup. Di sini, dia membangun pabrik terbasar di dunia dengan sistem yang lebih modern. Ia juga mendayagunakan masyarakat sekitar. "Saya tidak kasih ikan, tetapi saya ajari mancing, itu yang kita kerjakan," ujarnya. Riau Plup bersama dengan masyarakat dan lembaga swadaya, melakukan usaha berbasi komunitas. Mereka mengajarkan penggemukan sapi, perbaikan jalan, dan pertanian.

Di tahun 2004, malalui APRIL, perusahaan yang merupakan kumpulan group dari beberapa perusahaan besar. Perusahaan ini terdiri dari PT. Riau Andalan Plup dan Paper, PT. Riau Andalan Kertas, dan PT. Riau Prima Energi. Perusahaan memiliki kapasitas 20 juta ton pertahun, dan kertas sebesar 400 ribu ton pertahun. Hingga 2004, APRIL atau Asian Pacific Resources International Holdings, memiliki pendapatan US$1, 33 miliar. Paper One, salah satu produksinya menjadi pilihan di 51 negara bisnis.    

Kisah Sukses Sepak Terjang Si Raja Tekstil



Profil Sri Prakash Lohia, entrepreneur India yang sukses di Indonesia

Seperti ironi tersendiri ketika warga asing justru sukses di negara sendiri. Dan, beberapa warga kita harus menjadi warga negara lain, untuk sekedar sukses. Sri Prakash Lohia adalah salah satu orang asing yang berhasil di Indonesia. Kita tidak bisa menyalahkan siapapun selama telah menjadi warga negara Indonesia.  Dia membayar pajak, mempekerjakan, dan membanggakan.

Prakash lahir di Kolkata, India, 11 Agustus 1956, datang ke Indonesia pada tahun 1973, sebagai pengusaha tekstil dengan ayahnya Mohan Lal Lahia mendirikan Indorama Synthetics. Tidak mudah, banyak orang India mendirikan usaha yang sama dan tidak terlalu sukses. Prakash bersama saudaranya Anil Prakash Lohia mengembangkan polyester fiber melalui Indorama sebagai basis bisnisnya.

Di 2009, Lohia bersaudara berhasil mengembangkan usahanya, Indorama Synthetics dan menjadi perusahaan synthetic terbesar di dunia. Indorama Ventures dibentuk dengan penggabungan aset mereka. Di tahun yang sama, Indorama Ventures memutuskan melakukan go public melalui Bangkok Stock Exchange.

Indorama menawarkan beberapa produk seperti polypropylene, polyethylene, PET resin, poliested sampai sarung tangan medis. Perusahaan Indorama dapat anda lihat di Jakarta, dan kantornya tersebar di 16 negara dengan total 32 pabrik termasuk yang di Indonesia. Di 2006 juga, Prakash memilih pengembangan olefin Di Afrika. Dan, sekarang menjadi pabrik petrochemical terbesar di Afrika Barat, dan perusahaan terbesar kedua di dunia.

Prakash memilih hidup sebagai warga negara Indonesia,  pengusaha Indonesia. Dan, melalui Indorama, dia berhasil masuk dalam jajaran orang terkaya Indonesia dan dengan kekayaan USD 2,65. Prakash dan istrinya, Seema, memiliki dua anak Amit dan Shruti. Anak laki- lakinya, Amit berhasil menjadi magna cum laude dari University of Pennsylvania’s Wharton School of Business. Dia menjadi Menejer Direktur untuk Indorama Corporation and direktur perusahaan lainnya. Putrinya, Shruti Hora, lulus dari Babson Collage dan sekarang tinggal di Singapura. 

Investasi Hati hingga Investasi Keuangan ala Sandiaga Uno



Profil Sandiaga Uno SEO Saratoga sebagai orang terkaya di Indonesia termuda 

Lahir di Rumbai Pekanbaru, 28 Juni 1969, Sandiaga Salahudin Uno menjadi fenomena tersendiri sukses di umur yang relatif muda. Dia berhasil dengan PT. Saratoga Investama Sedaya dibidang keuangan dan investasi perusahan lain. Ini bukan tanpa resiko, Dia mampu memperhitungkan semuanya terhitung perusahaan tersebut malah berkahir gemilang. Dan, beberapa perusahaan malah dijual kembali dengan harga lebih tentunya. Kita sebut PT. Dipasena Citra Darmaja, PT Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN), dan PT. Astra Microtronics.

Sandi Uno memulai bisnisnya sebagai pilihan terakhir ketika perusahaan tempatnya bekerja bankrut. Ini juga masuk dalam keberuntungan, dia cukup merasakan rasanya sakit menjadi pengangguran. Dia mendirikan PT. Saratoga Advisor di tahun 1998. Bersama temannya, Edwin Soeryadjaya, membangung bisnis investasi. Sebuah bisnis yang terlihat kurang menjanjikan terlebih dengan banyaknya kegagalan hingga masalah hukum. Tetapi malalui PT. Saratoga Investama Sedaya, Sandi berhasil menjalankan pengembangan bisnis. Ia mengambil alih beberapa perusahaan, membenahinya hingga sukses dan mungkin dijual kembali. Hingga 2009, 12 perusahaan telah diambil alih dari menghimpun modal investor.

Sandi yang semula bekerja sebagai pegawai perusahaan Group Astra William Soeryadjaya, mendapatkan ilmu tentang berbisnis. dia memang menyebut ada kedekatan tersendiri, dan William merupakan gurunya. Boss Astra tersebut telah ia anggap sebagai guru bisnis. Dia mengaku sering berbincang lama tentang bisnis dengannya. William benar- benar tidak pelit membagi ilmunya hingga Sandiaga Uno menjadi sekarang.

Dia pernah bekerja untuk sebuah perusahaan di Singapura, akhirnya harus menjadi pengangguran. "Bisanya saya digaji tiap bulan, sekarang saya harus berpikir bagaimana survive," ucapnya mengingat. Hal tersebut semakin sulit dengan kembalinya dia ke Indonesia yang ketika itu masih krisis. Dia kemudian menggandeng teman SMA nya, Rosan Roeslani, medirikan perusahaan PT. Recapital Advisor. Kedekatannya dengan keluarga William Soeryadjaya membawanya berbisnis dengan anaknya dan kawannya, Edwin Soeryadjaya, yang akhirnya melahirkan PT. Saratoga Investama Sedaya. Perusahaan tersebut memiliki saham besar di PT. Adaro Energy Tbk, sebuah perusahaan yang memiliki usaha batu bara dengan cadangan 928 atau kedua terbesar di Indonesia.

Lain di Bisnis dan keluarga, Sandi mengaku sangat sayang kelurga dan terkadang merasa berdosa. Dia menyeut hidupnya yang padat dengan jadwal di luar keluarga. Selain bisnis, Sandiaga Uno juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan pernah meduduki posisi ketua. Tatapi dari sumua itu, Sandi mengaku menyempatkan waktu selama sabtu dan minggu untuk keluarga

"Sebenarnya saya malas untuk pergi ke Mal. Tetapi, ya sedikit menyenangkan anak lah," ujar ayah dari dua putri,  Anneesha Atheera dan Amyra Atheefa. "Jujur saya ingin selalu di antara mereka. Saya ingin memberikan yang terbaik," Sandi menambahi dengan serius.

Bagaimana Membangun Puluhan Perusahaan sebelum 30 Tahun


Berbisnis di Singapura menghasilkan 14 perusahaan ala Julie Shie

Tidak mudah untuk membangun perusahaan di Indonesia. Ini disadari betul oleh Julie Shie, entrepreneur asal Indonesia yang telah memiliki puluhan perusahaan. Siapa dia? Julie, wanita 30 tahun, yang mampu menghasilkan milyaran dollar melalui berbagai usaha. Tepatnya, dia memiliki 14 perusahaan yang berkantor di Singapura dan Indonesia. Soal bisnisnya, salah satu perusahaanya melayanin hubungan jual beli dua negara; Indonesia dan China. Dia melalui Worldwide Shipping Logistic Service Pte Ltd, menjembatani jual beli karet sejak 2006.

Julie Shie memiliki nama asli Yulianty, telah mendapatkan pendidikan bisnis dari keluarganya. Julie bukanlah anak dari keluarga tidak berkecukupan, tetapi pelajaran bisnis yang intens membuatnya harus bekerja keras. Ia pernah merasakan tidak diberi uang saku. Ya, keluarga Julie mengajarkan berusaha dulu baru mendapatkan sesuatu. Dari sinilah, dia menjalankan bisnis kecil dengan laundry yang hanya seputar rumah saja.

Bisnisnya bahkan pernah mengganggu sekolahnya. Tatapi, Julie bukan tipe acuh akan kegagalan, dan dia menyadari hal tersebut bahwa sekolahnya terganggu. Dia berhasil juara satu di SMP, dan apa yang menarik Julie berhasil menggabungkan semua; bisnis dan pendidikan. Dia berhasil menggabungkan antara bekerja, belajar serta bersenang- senang. Selain itu ia juga mengajar les private untuk 120.000 per- murid. Selulus SMA, Julie fokus dengan karir bukan bisnis. Ia memilih bekerja sebagai pegawai perusahaan asing. Pekerjaan tersebut buatnya karena menghabiskan waktu dengan lembur hingga jam 5.

Ia memulai lagi dengan PT. Samudra Indah Berkatindo, tidak mudah dengan segala masalah intern. PT. Samudra Indah Berkatindo berhasil dengan bisnisnya, dan menjadi jalan terbaik untuk ekspansi. Julie memilih Singapura sebagai penghubung dan lahirlah Wordwide Shipping Logistic. Seterusnya, bisnis tersebut berkembang dari penghubung China hingga Thailand. Ia mendirikan perusahaan baru Andaman Worldwide Shipping Co Ltd.

Selain perusahaan di atas, Julie juga bergerak dibidang properti di Indonesia, Singapura, dan Thailand. Di tahun 2013, dia setidaknya memiliki 14 perusahaan dengan mobilitas tinggi Singapura- Indonesia. Julie masih bisa mengontrol semuanya secara baik. Apa rahasianya? itu hanya soal komitmen, ketekunan, dan keinginan dari setiap usahanya. Julie sakarang mengerjakan proyek besar untuk perusahaan mining di China. Dia juga menjadi distributor untuk water heater di Singapura untuk Indonesia.  

Si Anak Singkong Mendirikan Kerajaan Bisnis dari Nol


Profil Chairul Tanjung pemilik Trans TV dan Trans Studio

Mamulai bisnis memang tergantung dari kerja keras anda, tetapi faktor lain akan mengikuti seperti luck. Beberapa orang juga menyebut jaringan sebagai faktor lain. Ya, Chairul Tanjung memiliki kerja keras, luck, dan jaringan. Lahir di Jakarta, 16 Juni 1962, Chairul lahir dari keluarga yang cukup berada tetapi menjunjung tinggi sifat kerja keras. Ayahnya, A.G.Tanjung merupakan mantan wartawan pada era Orde Lama dan memiliki usaha surat kabar berpolah kecil.

Dia memiliki darah Batak Sibolga sedangkan istrinya, Halimah berdarah sunda. Di Orde Baru, usaha surat kabar tersebut manjadi target pembredelan dan akhirnya harus tutup. Ini membuat ekonomi keluarga Chairul mengalami keterpurukan. Kedaan ini membuat orang tuanya harus menjual rumah dan tinggal di rumah yang kecil. Dari sini, hidupnya berubah dan menjadi lebih termotivasi untuk terjun ke dunia bisnis.

Chairul Tanjung membuat perusahaan pertamanya dengan nama PT. Pariarti Shindutama bersama tiga temannya. Mereka menggunakan modal Rp150 juta dengan bantuan Bank Exim. Usahanya meliputi pabrik pembuatan sepatu anak  untuk diekspor ke luar negeri. Keberuntungan berpihak kepadan usahnya ketika mendapat pesanan hingga sebanyak 160 pasang dari Italia. Tatapi karena perbedaan visi tentang ekspansi, Chairul terpaksa meninggalkan perusahaannya tersebut.

Bukti kemampuanya membangun jaringan terlihat selepas keluar dari perusahaannya sendiri. Dia berhasil membuat beberapa usaha baru dibidang keuangan, properti, dan multimedia. Dia juga berhasil mengakuisisi Bank Karman menjadi Bank Mega. Dia menyebut usahanya sebagai Para Group (CT Corp). Perusahaan tersebut memiliki usaha utama Para Inti Holding dan membuat beberapa sub- usaha, seperti Para Global Invesindo (keuangan), Para Inti Invesindo (media dan investasi) dan terakhir Para Inti Propertindo (properti).

Para Group kemudian masuk ke bisnis televisi melalui Trans Corp. PT. Trans Corporation (Trans Corp), merupakan anak usaha CT Corp. Perusahaan ini memiliki bidang usaha dibidang media, gaya, dan hiburan. Awalnya, perusahaan hanya ingin menjembatani hubungan antara TransTV yang merupakan setasiun televisi baru dengan setasiun televisi yang baru diambil alih. Itu iyalah Trans7, atau Tv7 yang dulunya dimiliki oleh Kelompok Kompas Gramedia. Usaha lainnya, Trans Corp membangun beberapa studio yang terintegrasi dengan taman bermain Trans Studio.

Lainnya, CT Corpora peruahaan milik Chairul Tanjung dikabarkan mengakuisisi 80 persen saham PT. Indonusa Telemedia milik PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Akusisi tersebut menyangkut upaya memiliki usaha televisi berbayar untuk Telkomvision, ini membuat CT. Corpora akan berbagi dengan Telkom sebagai pemilik Telkomvision. Kesepakatan tersebut diperkiran memiliki nilai USD $100 juta dengan keuntungan sebelumnya oleh Telkom sebanyak USD $41,13 juta.

Bisnis Sepatu Nike hingga Jakarta Fair



Profil Siti Hartati Murdaya pengusaha yang perhitungan

Jika anda tau acara Jakarta Fair, maka anda pasti mengenal namanya sebagai pebisnis ulung. Siti Hartati Murdaya lahir di Jakarta, merupakan seorang pengusaha mumpuni. Dia tau betul semua menganai Jakarta dan dari dirinya lah acara Jakarta Fair dapat terlaksana. Bagaimana dia memulai? Hartati memulai semuanya dari usaha alat kelistrikan dan genset di bawah PT. Kencana Sakti Indonesia. Selanjutnya, dia juga berhasil dengan bisnis lainnya yaitu bisnis sepatu.

Tahun 1988, Hartati mendapatkan brand Nike untuk dia produksi di Indonesia. Alasanya mudah, Nike menutup usahanya di Korea Selatan karena upah buruh naik. Anda tau benar berapa upah untuk saat itu. Dan, Hartati juga ikut menggandeng menejer- menejer dari Korea Selatan untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Dia melalui PT. Berca Sportindo masuk pasar sepatu melalui Nike. Di tahun tahun berikutnya, Hartati membangun merek sepatunya sendiri; League.

Hartati merupakan pebisnis yang cerdas baik secara bisnis maupun akedemik. Dia lulusan Stanford University, terlahir pengusaha dan pemeluk agam Budha taat, Hartati masuk dalam jajaran pengusaha yang diperhitungkan dengan berbagai macam usaha, yang paling menarik adalah bisnis sepatu hingga pekan raya Jakarta (Jakarta Fair). Dia juga pernah disebut sebagai orang terkaya ke 13 menurut Forbes di 2008. Lainnya, Hartati juga dikenal sebagai filantropi. Dia melalui PT. Hardaya Aneka Shoes Industry membuka kesempatan bagi masyarakat di Jatiwungu, Kecamatan Pasar Kamis untuk masuk dalam bisnis sepatunya.

Pada 1992, usahanya merambah ke pembangkit listrik tenaga gas dan uap Tanjungpriok. Selain itu masih ada usaha lain, perkayuan, properti, agroindustri, printer HP, kabel listrik dan kontraktor listrik. Hartati juga mendirikan usaha kelapa sawit dengan PT. Hardaya Inti Plantations dengan 70 hektar kebun di Buol- Sulawesi Tengah. Hartati kemudian membeli PT. Jakarta International Expo (PRJ) senilai lebih dari 1 triliyun. Berkat bisnisnya yang beraneka ragam, Hartati Murdaya dan suaminya menjadi pengusaha yang memiliki kekayaan sekitar USD $1,5 milyar.

Aburizal Bakrie dari Viva hingga BUMI


Profil Aburizal Bakrie, perjalanan bisnis Bakrie&Brothers group yang terjal

Aburizal Bakrie lahir di Jakarta, 15 November 1946, dia yang sering dipanggil Ical merupakan direktur utama kelompok bisnis Bakrie. Ical memulai semuanya dari arah yang berbeda, ia adalah lulusan Fakultas Elektro ITB di tahun 1973 tetapi memilih berbisnis melanjutkan usaha ayahnya. Dia fokus mengembangkan usaha keluarganya Bakrie&Brothers group, sebuah perusahaan yang bekerja di banyak hal. Ical juga aktif dalam memajukan bisnis Indonesia. Dia merupakan mantan ketua KADIN atau Kamar Dagang Indonesia (1994- 2004) selama dua periode, serta sebagai Mentri Kordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (2004- 2009).

Bagaimana sepak terjang bisnisnya? Lahir sebagai anak seorang pengusaha bukanlah perkara mudah. Ini dilihat bagaimana dia berusaha untuk mencapai posisinya sekarang. Ical harus mempertahankan group usaha Bakrie ketika krisis moneter hingga masalah politik dan hukum. Beberapa orang pengamat bahkan menyatakan ada dua hal mengenai Ical dan Bakrie&Brothers untuk disimak. Pertama, mereka mujur karena komoditas yang melonjak naik, dan kedua menganai  serbuan investor global di saat pasca reformasi. Tetapi, kami tidak berpikir begitu.

Bakrie&Brothers bergerak pada waktu yang tepat, dan mereka memilih hal yang tepat. Mereka bergerak dibidang bahan mentah ketika harga melonjak tajam. Hanya dalam setahun, keluarga Bakrie berhasil menaikan nilai kekayaan hingga $5,2 milyar. Aburizal Bakrie dan keluarga sekaligus menggusur nama terkenal lain seperti Sukanto Tanoto bos Group Raja Garuda Mas.

Tak ayal, Bakrie&Brothers berhasil membeli saham untuk BUMI senilai 40%. Mereka juga mendirikan usaha baru seperti PT. Bakrieland Development, PT. Bakrie Sumatra Plantation, PT. Bakrie&Brothers, dan PT. Bakrie Telecom. Sekarang jika dicermati perusahaan Bakrie telah menguasai segala bidang dari infrastruktur, jaringan pipa, bahan bangunan, otomotif, dan batu bara.

Lainnya, Ical melalui anaknya, Anindya Bakrie berhasil memasuki ranah media dan berhadapan langsung dengan kompetitor besar seperi Chairul Tanjung. Anindya berhasil menggerakan bisnisnya sendiri dengan sejumlah perusahaan besar di bidang telekomunikasi dan media. Dia merupakan presiden Bakrie Telecom dan Visi Media Asia yang membawahi ANTV dan TvOne. Di dunia maya, Visi Media Asia meluncurkan Vivanews yang kemudian berubah menjadi Viva.co.id.

Tidak mudah menjadi pengusaha, kami tau hal tersebut dan melihat beberapa masalah yang menyertai Ical dan bisnisnya. Sebut saja masalah BUMI yang menyeretnya bersengketa hingga akan masuk ranah hukum. Nathaniel Rothschild yang merupakan penerus dinasti Rothschild berhadapan langsung dengan Aburizal Bakrie sebagai mantan patner bisnisnya. Keduanya ngotot mengenai BUMI Plc, sebuah perusahaan yang menguasai pertambangan Indonesia. Ical menggagalkan rencana Rothschild untuk mengganti direksi dengan kekuasaanya. Bersama dengan pemegang saham lainnya, Ical berhasil menang akan hal ini. 

"Rothschild dikalahkan oleh pemegang saham BUMI Plc. Bakrie meraih kemenangan besar mengembalikan fungsi pemegang saham," Christopher Fong, juru bicara group Bakrie.

Analisis dari Maybank menyebut group Bakrie mengantongi sejumlah 30 hingga 40 persen total hal suara. Yaitu Bakrie dan Borneo 30 persen,  Flaming Luck untuk 1,7 persen, Avenue Capital 7,6 persen, Agryle Street Management 4,2 persen dan terakhir dari Stand Life yang sebelumnya membelot  2,1 persen. Disisi lain, Rothschild menang hanya untuk 14, 8 persen sehingga sisanya dianggap absen.  

Kegiatan Sosial Hary Tanoesoedibjo dan Bisnisnya



Profil Hary Tanoesoedibjo Si Raja Multimedia

Lahir di Surabaya 26 September 1965, Hary Tanoesoedibjo memulai berbisnis dengan matang dan terencana. Mengambil gelar Master of Business Administration di Carleton University, Hary masuk kedalam bisnis multimedia, dan kala itu PT. Bimantara Citra Tbk menjadi sesarannya. Perusahaan yang didirikan oleh mantan Presiden Bambang Trihatmojo merupakan langkah besarnya masuk ke bisnis televisi. Ini tidak salah dengan Bhakti Investama, ia mangakuisisi PT. Bimantara Citra untuk menjadi pemilik jaringan TV swasta.

Hary membuat gerakan capat menyelamatkan PT. Bimantara Citra yang saat itu menderitak kerugian hingga hampir bangkrut. Kami menyebutnya sebagai intuisi bisnis dan didukung timing yang tepat. Tidak semuanya mudah, dia melalui Bhakti Investama merupakan perusahaan finansial harus masuk sebagai pemilik beberapa saham Bimantara Citra harus meyakinkan akuisi. Alhasil, Bhakti Investama memiliki saham terbanyak dan mengakuisi Bimantara Citra kemudian sekarang dikenal sebagai Global Medicom. Dan, secara tidak langsung mengangkat Hary Tanoesoedibjo menjadi presiden direktur dan pamegang mayoritas saham milik Global Mediacom. 

Mengusung ambisinya untuk menjadi jawara media, PT. Bimantara Citra merubah nama perusahaannya menjadi Global Mediacom, dan menjadi perusahaan multimedia. Secara resmianya, Global Mediacom telah membawahi beberapa stasiun televisi seperti RCTI, Global TV, serta TPI (sekarang benama MNCTV). Global Mediacom dibawah tangan Hary membentangkan proyek bisnisnya menembus layar televisi.

Pada 2005, perusahaan ini mendirikan beberapa usaha baru seperti Radio Dangdut TPI (sekarang Radio Dangdut Indonesia), Global Radio (Radio ARH), dan Women Radion (sekarang bernama V Radio). Lainnya, Global Mediacom juga menjadi pemilik majalah TRUST (Sindo Weekly), Tabloid Genie, Ralita, Gennie, dan Kiddy. Yang terkahir, perusahaan ini mulai masuk ranah dunia maya dengan Okezone.com

Di sosial, Hary aktif sebagai bendahara Komite Olahraga Nasioanal Indonesia (KONI). Ia berulang kali menjadi pembicara di berbagai seminar hingga menjadi dosen tamu. Di awal 2013, Hary membentuk Perindo sebagai wadah sosialnya. Apa itu Perindo? kami mencoba mencari tau. Di situs resminya, Perindo menyebut dirinya sabagai persatuan indonesia. Sebuah gerakan untuk menyatukan orang- orang untuk kemajuan bangsa. Gerakannya tidak hanya terfokus mengenai membangun infrastruktur, Perindo juga akan memberikan kredit ringan bagi petani.

Hary mengatakan sudah dari awal sebagai entrepreneur, dan menjadi tanggung jawabnya untuk konsisten. Ya, dia selalu disiplin terbukti salain menjadi direktur dari perusahaan multinasional, dia masih sempat menjalankan aktifitas sosial. "Saya dari dulu ingin menjadi entrepreneur, dan untuk tujuan tersebut dibutuhkan fokus dan disiplin" ujarnya. Kami mengutip bahwa kunci kesuksesannya barawal dari fokus. Kita harus tetap disiplin dan jangan pernah menyerah. Apakah anda juga begitu?

Ikon Designer Dunia Pemilik Pakaian Merek Polo



Profil Ralph Lauren bercerita tentang kesuksesan designer juga entrepreneur

Ralph Lauren lahir di New York pada 14 Oktober 1939, lahir sebagai ikon dunia fasion. Ralph bekerja di sebuah retail sebelum memulai produk fasionnya sendiri. Polo lahir darinya dan merupakan bagian dari kerajaan bisnis Ralph, itu termasuk produk parfum, furnitur, dan pakain mewah. Dia menggunakan uang kekayaanya untuk koleksi mobil langka dan mobil klasiknya.

Di 1967, Ralph memulai dengan hanya sebuah design untuk dasi pria, ia lalu memberikan lebel Polo dan menjualnya ke mall besar. Dari sini, Ralph fokus mengembangkan pakaian bagi pria sepenuhnya tanpa meilirik bisnis lain. Di 1970, Ralph mendapat penghargaan untuk the Coty Award untuk produk pakain prianya dan mulai terpacu dengan ide bisnisnya.

Dia mulai melihat ke arah lain untuk fokus fasionnya. Dia mulai melirik pakain wanita walau tetap dengan motif pria. Benar unik, pakaian tersebut menggabungkan keahlian Ralph dan visinya mengenai wanita. 1972, dia mengeluarkan kaos koton untuk Polo dengan lengan pendek dalam 24 warna. Ini menjadi cikal bakal gaya Polo untuk pakaian wanita dan pria.  Sebuah gaya yang elegan tetapi nyaman untuk dipakai itulah Polo.

Di 1972, Ralph mengeluarkan ide lain tentang fasion bersamaan dengan berkembangnya merek Polo. Dia mengeluarkan merek untuk pakain mewah denga nama Ralph Lauren Purple, furniture rumah untuk Ralph Home, dan parfum. Sekarang, Polo telah membuat pakaian untuk wanita, pria bahkan anak- anak serta menjadi merek andalannya. Polo juga menjadi ambasador untuk pakaian Olympic untuk tim USA.

Polo mengembangkan sayapnya di tahun 1980- 1990, dengan membuka butik di seluruh Amerika dan global. Di 1984, Ralph membuka perusahaan pusat di New York Rhinelander Mansion. Perusahaan tesebut akhirnya go public di 11 Juni 2011, di bursa saham dengan lambang RL. Kesuksesan Polo membuat Ralph Lauren memiliki kekayaan $6,5 milyar. Jika benar akurat dengan angka tersebut maka dia menjadi orang terkaya ke 122. 

Mark Zuckerberg dan Awal Mula Facebook


Profil Mark Zuckerberg memilih menjadi berbisnis daripada hacker

Lahir 14 Mei 1984, Mark Zuckerberg adalah Amerika entrepreneur dan hacker. Dia memulai semuanya dengan Facesmash.com. Dari situs itu, ide tentang Facebook lahir memberikan kebebasan tiap penggunanya. Dia menciptakan kebalikan dari Facesmash.com yang merupakan situs hasil hacking dari semua buku profil mahasiswa di seluruh kampus. Dengan Facebook, semua orang bisa membuat pofilnya sendiri tanpa batasan; foto, berkomentar atau membuat status. Facesmash berdiri disebaliknya di buat dari profil kampus yang terkadang terlihat buruk untuk dibagi, foto profil yang hack dan disebarluaskan oleh Mark sendiri. 

Bersama dengan Eduardo Severin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes, Facebook diluncurkan sebagai situs di sebuah kamar bukan sebagai bisnis awalnya. Mark meluncurkan calon perusahaan besar tersebut dari kamar dormnya sendiri. Kelompok ini memperkenalkan Facebook dari kampus- ke kampus hingga pindah ke Palo Alto, California. Facebook.com merupakan proyek jangka panjangnya dan alasannya untuk keluar dari kuliah hingga fokus mengurusinya seratus persen. Dia harus memastikan Facebook tidak akan berkahir seperti bisnis internet sebelumnya, Friendster atau MySpace.

Di musim panas, Facebook berdiri sebagai sebuah kantor kecil menemukan jalan modal besar. Seorang Pater Thiel, venture capitalist telah meyakinkan dirinya, Mark untuk merubah semua tentang bisnis tersebut. Facebook kemudian menjadi perusahaan media itu sendiri bukan meminta layanan iklan.

Dengan bantuan dari Sean Parker, Pater Thiel yang juga kenalan Sean memberikan Facebook sebuah investasi malaikat menjadikan Facebook sebagai perushaan multimedia. Kembali, bukan lagi soal iklan, tetapi perusahaan global memberikan layanan terbaik dari game, layanan promosi, hingga fans page. Peter memberikan $500.000 untuk 10, 2% saham perusahaan yeng bahkan belum berdiri. Mark Zuckerberg menerima modal tersebut, dan menolak sebuah penawaran dari seorang konglomerat untuk 5 juta pengguna aktif. Mark menyebut penawaran pembelian tersebut hanya akan mengacaukan segalanya. Dia menginginkan Facebook.com berada di tangan yang tepat; dia dan teman- teman satu koleganya.

"Ini bukan soal berapa jumlah uang yang mereka tawarkan. Untukku dan teman- temanku hanya peduli bagaimana kita akan menciptakan informasi yang terbuka untuk dunia. Mempunyai sebuah media seperti Facebook untuk seorang konglomerat hanya tidak menarik bagiku."

Di Mei 2005, investasi lain dari Accel partners untuk Facebook sejumlah $12, 7 juta, dan Jim Breyer menaruh uangnya sendiri sejumlah $1 juta. Di Januari 2009, Compete.com menyebut Facebook.com sebagai situs sosial tebanyak penggunanya di tiap bulannya. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus tumbuh dan secara tidak langsung berhadapan dengan Google. Facebook berhasil mengalahkan Google sebagai situs terbanyak pengguna, walau secara bentuk Facebook merupakan sebuah situs jejaring sosial. 

1 Februari 2012, Facebook.Inc resmi mencantumkan namanya di bursa saham dengan nama perusahaan resmi. Facebook.Inc mulai resmi menjual di NASDAQ di 18 Mei 2012. Di tahun yang sama, nilai Facebook diperkirakan seharga USD 5,1 milyar. Facebook masuk ke dalam 500 perusahaan terbaik versi Forbes. Sekarang, Facebook berhasil meningkatkan kekayaan Mark untuk $12,7 juta, dan harga sahamnya meningkat tajam. Semuanya semakin menjadi ketika situs portal Yahoo dikabarkan akan ikut dalam infestasi. Semenjak itu nilai saham Facebook semakin meroket di bursa NASDAQ.

Sang Pahlawan Musik Hip- Hop Dunia


Profil Rusell Simmons,Orang yang berjasa akan berkembangnya musik Hip- Hop

Lahir sebagai anak dari kelas menangah di 1957, Russell Simmons tumbuh di Queens, New York dengan segala kekerasan hidup. Dia pernah hidup dalam bayangan premanisme, akan tetapi memilih fokus di musik rap. Dia menjadi orang yang menyukai ritme, dan bit seterusnya ketimbang premanisme. Dia adalah seorang panyanyi, pencipta lagu dan promotor. Ia seorang entrepreneur di dunia musik yang berpengaruh besar.

Di awali sabagai promotor, Russell membantu banyak artis luar kota untuk masuk dunia musik di New York. Dan, tidak semuanya menghasilkan dari bisnis tersebut. Hip- Hop mulai terkenal kerena kerja kerasnya sebagai pebisnis dari sebuah grup Run- DMC. Dengan "Rapper's Delight", Run- DMC memulai fenomena rap dan hip- hop di Afrika Amerika. CNN mulai melirik sisi lain dari dunia orang kulit hitam dan menyebut itu untuk hip- hop.

Mereka, CNN masih dengan medinya menyebut Run- DMC menjadi fenomena Amerika ketika tetap menjadi dirinya sendiri. Mereka, Run- DMC memulai kehidupan Afrika Amerika yang jauh dari upaya meniru orang kulit putih. Run- DMC menyebut dirinya "keep it real" untuk berita CNN. Musik tersebut mulai bergerak dari sekedar musik jalanan hingga ke komplek- komplek.

Russell dan Rick Rubin mendirikan Def Jam sebagai label untuk musik hip- hop sebagai media promosi artis. Mereka berdua memulai membuat kaset untuk memasuki pasar Amerika. Beberapa artis sukses telah sukses mereka naikan namanya. Kita sebut saja Public Enemy, Kurtis Blow, Slick Rick, dan LL Cool J. Hip-hop berhasil menjual secara besar- besaran. Di sisi lain, orang kulit putih mulai tertarik kehidupan urban Afrika Amerika dan menyebutnya menarik. Jika orang tua kuli putih bertanya kenapa anaknya meniru "orang hitam"; Mereka menyebut dirinya keren karena Russell Simmons.

Seterusnya, Russell berdiri di tengah tumbuhnya musik Hip- hop dengan lebel Def Jam serta uang yang berlimpah. Dia membuat setiap usahanya dan Def Jam menjadi aliran uang yang mengalir deras beserta tumbuhnya budaya Afrika Amerika. Dia juga mengembangkan sebuah brand pakaian yang menunjukan bagaiman seorang penggemar Hip- hop seharusnya. Ya, pakaian yang menggambarkan kehidupan urban Afrika Amerika dengan jaket, topi, dan jersey. Melalui merek Path Farm, bisnis ini tumbuh menjadi bisnis $140 juta. Di 1985, Russell meneken kontrak dengan CBS untuk jaringan labelnya sebanyak $600.000 bersamaan dengan Path Farm yang samakin digemari.

Empat tahun kemudian, Universal membeli Def Jam untuk $120 juta. Dan ketika itu, Russell Simmons berhasil menarik budaya orang Afrika Amerika menjadi budaya Amerika. Seperti sebuah mimpi, tetapi musik bersifat universal merubah semuanya. Dia merubah budaya menjadi kekayaan tanpa merubah maknanya. Puluhan artis berkulit hitam berhasil masuk menjadi penyanyi top. Mereka mendapat kekayaan serta merubah pendapat Amerika kebanyakan. 

"Kenyataanya adalah setiap orang tidak terlihat seperti Bill Cosby, dan ketika perlu mendengar kenyataan, melihat kenyataan, semuanya untuk memberikan pengetahuan kemana kita melangkah, dan apa masalah kita," Russell Simmons tentang perbedaan antara Afrika Amerika dan Amerika.  

Virgin itu Penting untuk Beberapa Orang


Profil Richard Branson CEO Virgin Groups petualang sejati

Semasa muda, Richard Branson bukanlah murid yang mengagumkan. Dia seorang dyslexic dan hampir buta, tetapi dia berhasil merubah sesuatu menjadi nyata melalui bakat entrepreneur. Ketika 17 tahun, Richard dan temanya membuat skoran yang isinya mengenai politik, rock star, dan selebriti setiap harinya. Ibunya, Eve membantunya dengan uang saku dan menulis cerita dan memasarkan koran tersebut tetap bertahan. Koran tersebut diluncurkan pada 1968, dangan nama the Student.

Beberapa waktu setelahnya, Richard memutuskan meneruskan bisnisnya, sebagai redaksi korannya sendiri. Koran yang diberi nama the Student, Ada sebuah kisah menarik dan juga awal lahirnya Virgin. Itu juga dimulai ketika menjalankan the Student dari basement. Richard menyadari beberapa toko tidak memberi diskon. Toko- toko ini tidak memberi diskon untuk kaset. Akhirnya, the Student, koran milih Richard menawarkan sebuah diskon untuk kaset- kaset dengan diskon khusus. Benar saja, permintaan akan kaset melonjak dan melebihi koran itu sendiri. Dia mendapatkan ide dari hal tersebut dan memilih mendirikan Virgin Records, sebuah toko kaset yang kemudian menjadi sebuah perusahaan label rekaman.

Semenjak itu, Virgin merupakan brand terbaik hingga akhirnya banyak orang yang mengklaim nama itu sebagai bisnis mereka. Richard sendiri tidak mengambil pusing, justru dia meyakinkan dirinya dengan nama tersebut sebagai awal kesuksesan. Selanjutnya, usaha- usaha baru bermunculan yang memang Virgin asli.

Richard memilih hidupnya untuk tidak meletakan satu telur di satu keranjang. Dia memulai sebuah maskapai penerbangan bernama Virgin Airways di 1984. Dimulai dengan satu pesawat, Virgin Airways membuka sayap penerbangan hingga keluar benua. Lain dengan Virgin Record, Richard menjualnya kepada EMI untuk $1 milyar. Uang tersebut ia gunakan untuk infestasi lain; usaha telepon seluler hingga minuman ringan. Bisnis tersebut dan Virgin Airways diperkirakan senilai $5 miliar dua kali dari penjualan Virgin Record.

"Ibuku selalu semangat untuk membuat kami independent. Ketika saya berumur 4 tahun , dia menstop mobil untuk beberapa kilo meter, Dia membuat saya berjalan melewati jalanan hanya untuk samapi ke rumah," Richard dalam bukunya "Losing My Virginity.

Selain perjalanan bisnisnya, Richard memilih berpetualang melewati pulau, memecahkan rekor kecepatan dan jarak. Di 1986, dia melaju dengan kapal pribadinya Virgin Atlantic Challenger II untuk melewati laut atlantik dengan rekor kecepatan. Tahun berikutnya, dia menggunakan balon udara untuk melewati laut yang sama untuk memecahkan rekor. Dia menggunakan balon Virgin Atlantic Flyer  dan berhasil memecahkan rekor lain. Dia berhasil berkeliling dunia dan terselamatkan dari dua kecelakaan berat.   

Kisah sukses raja multimedia India


Profil Subhash Chandra Goyal raja televisi India

Subhash Chandra Goyal memulai dari bisnis jual- beli beras di daerah Hishar, Haryana. Dia kemudian lahir kembali sebagai media baron. Bisnis lainnya meliputi kargo, taman hiburan, lotre, dan sinema multiplek. Dia juga founder dari zeetv.com. Di November 2009, dia mengambil alih menejeman dari Daily News and Analysis (DNA). Ini merupakan majalah terbaik ke 8 berbahasa Inggris dan merupakan salah satu majalah yang tumbuh pesat. Dia kemudian dianugrahi Emmy award di tahun 2011.

Awal perjalanan karir

Subhash Chandar lahir dari pasangan Nandkishore Goenka dan Tara Devi Geonka, 30 November 1950, di Adampur Madi. Dia dikenal Subhash Chandra, ketika memutuskan menghilangkan nama belakangnya ketika perubahan politik besar di India. Dia anak laki- laki tertua dari 7 bersaudara. Kenyataan hidup di India membuatnya memikul tanggung jawab bagi adik- adik perempuannya.

Dia dikenal dekat dengan dunia bisnis semenjak kecil. Dia yang pernah bersekolah di sekolah umum di Adampur Madi, memilih pindah mengikuti kakeknya berbisnis. Dia pindah ke CAV School di Hissar, dari sanalah, Jagannath Goenka, kakeknya menjadi guru besar hidupnya. Kakeknya mencontohkan cara bisnis keluarga bisa bertahan dan berjalan sampai saat itu.

Dia mempelajari tiga hal penting dari kakeknya. Ia tak bolah menyimpan rasa takut, selalu bertanggung jawab, serta tidak boleh lari dari sebuah kebenaran. Dia juga tidak diperbolehkan melanggar komitmen walau dimulut. Kakeknya merupakan sumber inspirasi hidup. "Jagannath Goenka University," ucap Chandra.

Kakeknya yang memiliki bisnis disekitar rumahnya mulai mengajak Chandra kecil berbisnis. Dari bisnisnya jual beli gabah, Chandra diharuskan mengikuti tiap petunjuk. Setiap hari Chandra harus ikut membantu mencatat dan menagih uang jual beli gabah. Dia setelah pulang sekolah harus membantu menulis puluhan nama klien serta buku keuangan. Itu adalah pelajaran paling pertama mengenai bisnis bagaimana mencatat dan menulis.

Jagannath berharap Chandra mampu menganalisa orang lain. Dia mengajarkan cucunya mengobservasi guna mencari tau motif orang lain. Ia harus tau dari bagaimana gerak- gerik mereka hingga menghasilkan sesuatu. Dia memerintahkan Chandra untuk menagih uang, sebuah pembelajaran nyali juga. Ini merupakan pelajaran yang paling berharga bagi kehidupan bisnis di masa mendatang.

Bisnis bangkrut 

Subhash Chandra memiliki bekal bisnis, tetapi memilih bermimpi sebagai seorang enginering. Ia pun segera mengambil kuliah jurusan mesin. Tapi, apa mau dikata, usaha keluarganya harus berubah menjadi bencana. Itu membawanya berpikir kembali mengenai kuliahnya dan cita- citanya. Bisnis miliki keluarga mengalami beberapa kali jatuh bangun sepanjang tahun 1967. Karena salah menejemen, perusahaan keluarganya akhirny bangkrut total dan berhenti berbisnis kapas.

The Adarsh Cotton Gining dan Oil Industry baru saja memulai jalanya harus jatuh ditahun pertama. Kegagalan strat- up membuat keluarga menderita kerugian besar tanpa uang kembali. Kakek Chandra, Jagannath dan partnernya,  Inder Prashad memutuskan berhenti berbisnis bersama. Meski, perusahaan masih memiliki aset 600.000 rupe, mereka memilih membagi adil ditambah 50.000 sebagai tambahan nilai.

Bukan yang terburuk, tetapi mereka masih memiliki hutang yang belum dibayar. Chandra memutuskan bergabung kembali, ia tidak lagi mengeluarkan uang untuk kuliah. Dia tidak pernah tunduk pada nasib buruk. Di 1979, Ia berhasil mengembalikan kejayaan perusahaan keluarga, merubah nama bisnisnya menjadi Essel Group.

Lahir dari kebangkrutan, itu bukanlah hal mudah baginya sebagai anak 17 tahun. Dia terdesak mencari jalan membangun kembali bisnis tanpa investasi apapun. Ia akhirnya menemukan Food Corporation of India (FCI), bekerja sebagai menejer di 1968-1969. Dari sini pula, masa balik baginya masuk ke korporasi lebih besar. Dia mengumpulkan daya upaya mengembalikan bisnisnya di bawah naungan Essel Group.

Dunia entertainment

Subhash Chandra meluncurkan Zee Telefilms Limited di Oktober 1992. Dia adalah orang pertama di India yang melihat peluang besar televisi satelit. Kala itu, pertelivisian dikuasai oleh Doordarshan, perusahaan pengendali siaran televisi. Itu karena Subhash banyak perusahaan lain masuk ke industri entertainment. Mereka mengikuti langkah ZeeTv sebagai pelopor televisi satelit.

Di 1995, ia membangun Siticable sistem setelah meluncurkan Zee Tv. Siti Cable merupakan Multi System Operation terbesar di India. Perusahaan fokus pengembangan jaringan tv kabel, broadband internet, serta televisis lokal. Jika dihitung, Chandra menguasai tv satelit melalui Zee Tv, kemudian jaringan tv kabel dari SITI Cable.

Tahun 1995, Zee Telefilms Limitid, yang kemudian berubah Zee Entertainment Enterprise, meluncurkan dua channel baru yaitu Zee News dan Zee Cinema. Chandra sebagai direktur utama memutuskan melakukan joint venture dengan  News Corp. Di 2000, ia membawa Zee Tv sebagai tv kabel serta tv internet pertama di India. Di 2003, Zee Tv resmi beroperasi melalui Direct to Home servis.

Zee Entertainment Enterprises menjelma menjadi perusahaan entertainment terbesar ke dua di India. Memiliki kantor di Mumbai, Maharashtra, Zee Entertainment memiliki lebih dari 670+ juta pengguna dari 168 negara. Ini mengukuhkan Subhash Chandra Gaol sebagai 'raja' multimedia di India.