Showing posts with label Entrepreneur Wanita. Show all posts
Showing posts with label Entrepreneur Wanita. Show all posts

Bisnis Pakaian Muslim Merek Pakaian Dannis


Cerita awal mula usaha pakaian jadi ala ibu Tati Hartati

Bisnis pakaian jadi memang bukan hal yang mudah. Disana, entrepreneur harus mampu mengembangkan segmentasi dan kreasi. Kita tau bagaimana bisnis pakaian yang terus berkembang, terutama pakaian muslim. Tati Hartati, istri dan seorang ibu, memiliki sudut pandang berbeda mengenai bisnis pakaian. Ia memilih anak- anak sebagai segment yang saat itu kurang diminati. Dari situlah, ibu Tati mengambil sebuah kesempatan, dengan design yang ceria yang jarang ditampilkan pakaian muslim kala itu.

Bu Tati bukanlah ibu rumah tangga biasa. Ia adalaha lulusan ITB, dan tau betul seorang pegawai memiliki waktu yang tersita banyak. Bahkan, ketika sudah menikah, suami memintanya berhenti dari pekerjaannya sebagai staff kantor. Ia tidak pernah berhenti menjahit. Ini merupakan hobinya, dan ide bisnis pakaian pun muncul dari hobinya. Ibu Tati memilih berbisnis sambil mengasuh anaknya dan menjadi entrepreneur merupakan pilihan. Dengan modal Rp.1 juta dari sang suami, ia mulai mendesign pakaian dan menjahitnya sendiri. Dari 50 potong/ bulan menjadi 5000 potong.

Designya yang menonjolkan bordiran, serta warna- warna yang cerah menambah daya tarik. Rumah Dannis mulai bereksperimen dari sekedar pakaian anak. Danni masuk ke produksi mukena, jilbab, tas, peralatan sholat dan baju muslim dewasa. Produk tersebut masih menggunakan konsep yang sama, dengan warna cerah dan bordiran. Rumah Danni menawarkan sesuatu yang berani terutama dalam model pakaian dewasa. Dibandrol dengan harga sedikit mahal, buktinya masyarakat tetap membelinya.

Produk Dannis sangat diminati oleh masyarakat bukan karena harga tetapi kualitas. Faktor lainnya, seperti warna memberikan kesan berbeda terutama bagi ibu muda. Kini, produk Dannis memiliki 500 agen tersebar di berbagai kota di Indonesia. Bagaimana dengan bahan? ibu Tati tidak tanggung dengan pakaian Dannis, ia memilih cotton ringan. Ini sejalan dengan konsep baju muslim, kita butuh sesuatu yang menenangkan ketika dipakai dalam beribadah, dan tetap indah karena Allah mencintai keindahan.

Entrepreneur Pendidikan dengan TK Alifa Kids; sebuah Pelajaran Formal dan Sikap


Sukses Rahmi Salviviani memulai usahan waralabanya

Sejak 2008, Vivi sudah tau benar begaimana bisnis pendidikan bekerja. Dia, entrepreneur wanita yang memiliki visinya tersendiri. Awalnya, Rahmi Salviviani (30) hanya memilih mengerjakan merek waralaba lokal. Dia berhasil dengan caranya sendiri hingga memiliki dua sekolahan waralaba. Tetapi, visinya mendorong Vivi untuk berbuat lebih. 

Vivi memilih membuat merek waralabanya sendiri. Berbekal niat baik, dia ingin membantu kehidupan keluarganya tanpa mengacuhkan sang anak. Dia kemudian membangun merek Alifa Kids. Bisnisnya berhasil, 350 siswa telah terdaftar di sekolah yang telah ia bangun.

Vivi mengaku ingin  sekali produktif dengan tetap membangun hubungan antara ibu dan anak. Melalui Alifa Kids, Vivi bisa menjaga anaknya dalam pengamatan sambil menjalankan bisnisnya. Dia mengaku bermaksud membantu orang tua lainnya berkerja, dan tetap mampu memperhatikan anak mereka. Alifa Kids bekerja membantu pengembangan potensi anak serta orang tua. Ia yakin bahwa anak usia dini merupakan jalan termudah pembentukan karakter. Dia yakin malalui Alifa Kids, mereka bisa membangun bukan hanya IQ tetapi kemampuan lain. Vivis sendiri secara pribadi yakin 80% nilai manusia terletak di prilakunya.

Alifa Kids memungut biaya bulanan sekitar Rp.375.000 salama separuh hari, sedangkan sehari penuh biayanya Rp.800.000. Alifa Kids juga memungut biaya tahunan Rp4- 5 juta. Bagaimana dengan SDM? Alifa Kids memiliki menejemen tersendiri untuk menangani hal tersebut. Mereka fokus melatih para gurunya agar mengerti visi sekolah. Pasalnya, bisnis pendidikan merupakan bisnis berbasis manusia jadi setiap manusia memiliki sudut pandang berbeda. Mereka harus mampu memberikan pengajar dan palajaran yang baik, tetapi menjunjung visi Alifa Kids.

Vivi mengatakan bukan hanya masalah akademis yang menjadi sorotan. Bisnisnya fokus juga untuk aspek spiritual dan emosional. "Pembentukan spiritual dan emosional harus dimulai sejak dini," ucapnya. Sukses dengan bisnis TK, Vivi sekerang mulai fokus visi entrepreneurnya. Dia menginginkan bisnisnya mampu memasuki pasar Sekolah Dasar. Ia berencana mendirikan sekolah baru di Pekanbaru. Sedangkan untuk Alifa Kids, dirinya berharap bisnis tersebut akan merambah ke seluruh Indonesia.

Seorang entrepreneur bukan hanya soal membangun bisnis. Rahmi Selvivina memberikan aspek lain, ia mengaku melalui bisnis pendidikan akan memberikan perubahaan. Ya, dengan pendidikan akan membantu membentuk masyarakat yang cerdas secara intelektual, spiritual, dan emosinya. Vivi tidak tergesa untuk berekspansi. Dia memang ingin bisnisnya mencangkup seluruh Indonesia dan membantu masyarakat. Tetapi, bagi entrepreneur niat baik juga tidak cukup butuh kehati- hatian.

"Godaan untuk masuk ke sektor usaha lainnya sering menjadi racun bagi sebagian besar entrepreneur terutama pemula," ucapnya mengenai ekspansi. Sebuah bisnis tak jarang menemui kehancuran di tengah jalan karena kurangnya kekuatan. "Makanya, bisnis itu tidak serba instan, semua butuh waktu."

Sejak 2002, Vivi juga masuk pengurus komunitas pengusaha baru di Pekanbaru. Ia seringa mengadakan mentoring untuk entrepreneur muda. Harapannya cuma satu, dia ingin berbagi pengalaman dan kesuksesan dengan para entrepreneur muda. Komunitas yang ia urusi juga memberikan pengalaman baru baginya dan para entrepreneur muda. Mereka sering mengundang pembicara dari luar kota.

Ide Bisnis dari Si Kecil Berbuah Manis

Kisah sukses waralaba TK Islam Ismi oleh Senita Jaya

Berawal dari diri susahnya mencari sekolah untuk si kecil. Dia merasakan betul susahnya masuk TK saat itu. Alasannya simple, anak Senita terlalu kecil untuk memulai TK. Tidak mau terus kecewa, ia memilih memulai sekolahnya sendiri. Senita membuka bisnis pendidikan pertamanya.

Hampir lelah mencari sekolah untuk anaknya kesana kemari. Senita justru menemukan jalannya dari sebuah brosur di pintu angkot yang ditumpanginya. Sebuah brosur tentang TK Islami, dan ketika dia mendatangi tempat tersebut; itu tidak lebih dari sebuah halaman yang disulap menjadi taman kanak- kanak. TK Islami tersebut dibangun di pekarangan sebuah rumah sebagai bisnis rumahan. Maski kurang fasilitas, sekolah tersebut menyampaikan program yang baik dan Sanita bisa menerima anaknya di sana.

Ini seperti kilatan, Senita tau betul bagaimana sebuah pendidikan informal butuh biaya besar. Ternyata, dia menemukan pendidikan bisa menjadi usaha yang menjanjikan. Dia harus memulai bisnis tersebut, itung- itung membantu orang tua dan anaknya yang dibawah umur. Sejak 2005, dia mulai mecicil modal usaha untuk membangun taman bermain. Dia selalu menyisikan uang yang diberikan suaminya sebagai belanja. Lambat laun sebuah sekolah mulai tercipta dengan biayanya sendiri walau baru kursi, meja, dan mainan anak- anak.

Meski kedua orang tuanya melihat bisnis ini tidak akan berjalan. Dia tetap meneruskan dengan bermodal halaman depan rumah orang tuanya. "Tak selalu diterima, brosur saya seringa ditolak mentah- mentah. Walau begitu saya tetap semangat," ingatnya di awal bisnis. Lambat laun, persepsi positif tumbuh dan jumlah murid Senita mencapai 185 murid untuk sekolah yang ia dirikan. Dia mengakui untuk semuanya butuh uang dan kerja keras. Dia mengaku awalnya biaya masuk  untuk belajar hanya sebesar Rp.600- 800 ribu bagi murid Play Group dan TK dengan SPP Rp.75.000.

Saat ini, Sanita menerapkan biaya yang lebih tinggi dengan uang masuk Rp.2,4 juta untuk TK, dan untuk PG sebesar Rp.2,2 juta. Sedangkan SPP, TK dikenakan biaya Rp.200 ribu dan PG sebesar $175 ribu. Apa tidak terlalu mahal? tentu tidak, Sanita harus benar- benar memilih guru yang tepat serta program yang mumpuni. Dia dibantu oleh 23 guru yang sebelumnya hanya sendiri mengembangkan bisnisnya ke level lebih tinggi. Bagaimana dengan tempat? Sanita tetap mempertahankan rumah orang tuanya dengan fasilitas yang lebih baik. Lainnya, dia sudah memiliki beberapa cabang resmi di beberapa kota. 

"Saya sempat usaha jagung manis, tetapi tidak saya lanjutkan. Saya memilih lebih fokus untuk bisnis PG dan TK. Ini juga saya merencanakan sekolah alam. Mereka akan bermain dan berlajar dengan alam."

Sebelum jagung manis, Senita mengaku ada usaha lain tetapi gagal. Dia pernah menjual obat herbal hingga kerudung. Sejak kuliah di Fakultas Pertanian Unmul, dia hobi untuk membuat pakain islami. Dia mengaku semuaya terjadi tiba- tiba kerena di memang menginginkan sekolah bagi anaknya. Senita Jaya mengaku sekolahnya mengantongi omset puluhan juta perbulan.

Bisnis memang seharusnya berawal dari apa yang kita pikirkan, inginkan, dan temukan.

Bagaimana Membangun Puluhan Perusahaan sebelum 30 Tahun


Berbisnis di Singapura menghasilkan 14 perusahaan ala Julie Shie

Tidak mudah untuk membangun perusahaan di Indonesia. Ini disadari betul oleh Julie Shie, entrepreneur asal Indonesia yang telah memiliki puluhan perusahaan. Siapa dia? Julie, wanita 30 tahun, yang mampu menghasilkan milyaran dollar melalui berbagai usaha. Tepatnya, dia memiliki 14 perusahaan yang berkantor di Singapura dan Indonesia. Soal bisnisnya, salah satu perusahaanya melayanin hubungan jual beli dua negara; Indonesia dan China. Dia melalui Worldwide Shipping Logistic Service Pte Ltd, menjembatani jual beli karet sejak 2006.

Julie Shie memiliki nama asli Yulianty, telah mendapatkan pendidikan bisnis dari keluarganya. Julie bukanlah anak dari keluarga tidak berkecukupan, tetapi pelajaran bisnis yang intens membuatnya harus bekerja keras. Ia pernah merasakan tidak diberi uang saku. Ya, keluarga Julie mengajarkan berusaha dulu baru mendapatkan sesuatu. Dari sinilah, dia menjalankan bisnis kecil dengan laundry yang hanya seputar rumah saja.

Bisnisnya bahkan pernah mengganggu sekolahnya. Tatapi, Julie bukan tipe acuh akan kegagalan, dan dia menyadari hal tersebut bahwa sekolahnya terganggu. Dia berhasil juara satu di SMP, dan apa yang menarik Julie berhasil menggabungkan semua; bisnis dan pendidikan. Dia berhasil menggabungkan antara bekerja, belajar serta bersenang- senang. Selain itu ia juga mengajar les private untuk 120.000 per- murid. Selulus SMA, Julie fokus dengan karir bukan bisnis. Ia memilih bekerja sebagai pegawai perusahaan asing. Pekerjaan tersebut buatnya karena menghabiskan waktu dengan lembur hingga jam 5.

Ia memulai lagi dengan PT. Samudra Indah Berkatindo, tidak mudah dengan segala masalah intern. PT. Samudra Indah Berkatindo berhasil dengan bisnisnya, dan menjadi jalan terbaik untuk ekspansi. Julie memilih Singapura sebagai penghubung dan lahirlah Wordwide Shipping Logistic. Seterusnya, bisnis tersebut berkembang dari penghubung China hingga Thailand. Ia mendirikan perusahaan baru Andaman Worldwide Shipping Co Ltd.

Selain perusahaan di atas, Julie juga bergerak dibidang properti di Indonesia, Singapura, dan Thailand. Di tahun 2013, dia setidaknya memiliki 14 perusahaan dengan mobilitas tinggi Singapura- Indonesia. Julie masih bisa mengontrol semuanya secara baik. Apa rahasianya? itu hanya soal komitmen, ketekunan, dan keinginan dari setiap usahanya. Julie sakarang mengerjakan proyek besar untuk perusahaan mining di China. Dia juga menjadi distributor untuk water heater di Singapura untuk Indonesia.  

Bisnis Sepatu Nike hingga Jakarta Fair



Profil Siti Hartati Murdaya pengusaha yang perhitungan

Jika anda tau acara Jakarta Fair, maka anda pasti mengenal namanya sebagai pebisnis ulung. Siti Hartati Murdaya lahir di Jakarta, merupakan seorang pengusaha mumpuni. Dia tau betul semua menganai Jakarta dan dari dirinya lah acara Jakarta Fair dapat terlaksana. Bagaimana dia memulai? Hartati memulai semuanya dari usaha alat kelistrikan dan genset di bawah PT. Kencana Sakti Indonesia. Selanjutnya, dia juga berhasil dengan bisnis lainnya yaitu bisnis sepatu.

Tahun 1988, Hartati mendapatkan brand Nike untuk dia produksi di Indonesia. Alasanya mudah, Nike menutup usahanya di Korea Selatan karena upah buruh naik. Anda tau benar berapa upah untuk saat itu. Dan, Hartati juga ikut menggandeng menejer- menejer dari Korea Selatan untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Dia melalui PT. Berca Sportindo masuk pasar sepatu melalui Nike. Di tahun tahun berikutnya, Hartati membangun merek sepatunya sendiri; League.

Hartati merupakan pebisnis yang cerdas baik secara bisnis maupun akedemik. Dia lulusan Stanford University, terlahir pengusaha dan pemeluk agam Budha taat, Hartati masuk dalam jajaran pengusaha yang diperhitungkan dengan berbagai macam usaha, yang paling menarik adalah bisnis sepatu hingga pekan raya Jakarta (Jakarta Fair). Dia juga pernah disebut sebagai orang terkaya ke 13 menurut Forbes di 2008. Lainnya, Hartati juga dikenal sebagai filantropi. Dia melalui PT. Hardaya Aneka Shoes Industry membuka kesempatan bagi masyarakat di Jatiwungu, Kecamatan Pasar Kamis untuk masuk dalam bisnis sepatunya.

Pada 1992, usahanya merambah ke pembangkit listrik tenaga gas dan uap Tanjungpriok. Selain itu masih ada usaha lain, perkayuan, properti, agroindustri, printer HP, kabel listrik dan kontraktor listrik. Hartati juga mendirikan usaha kelapa sawit dengan PT. Hardaya Inti Plantations dengan 70 hektar kebun di Buol- Sulawesi Tengah. Hartati kemudian membeli PT. Jakarta International Expo (PRJ) senilai lebih dari 1 triliyun. Berkat bisnisnya yang beraneka ragam, Hartati Murdaya dan suaminya menjadi pengusaha yang memiliki kekayaan sekitar USD $1,5 milyar.

Anna and Sarah Levinson, dan Bagaimana Bisnis Rumahan Berakhir

Bisnis kecantikan ala remaja yang perlu dicontoh

Anna dan Sarah Levinson (20 dan 18 tahun) menawarkan bisnis "konyol" nya. Kakak beradik ini menikmati kegiatan mengecat kuku, tetapi mereka tidak pernah menemukan warna yang tepat. Setelah menggabungkan beberapa warna, mereka menemukan warna baru mereka hingga membawanya ke sekolah. Dari sinilah semuanya bermula. Tetangga dan teman sekolah menyukai warna- warna aneh tersebut. Kedua gadis ini menyadari ada sebuah peluang bisnis dihadapan mereka.

Siapa sangka, teman mereka akan merasa iri melihat cat- cat kuku warni warni milik Levinson bersaudara. Mereka kemudian memberikan ide bisnis, bagaimana jika Anna dan Sarah menjual cat- cat kuku buatan mereka. Bisnis ini hanyalah mengulang apa yang mereka lakukan sebelumnya. Merka  menjual kembali cat- cat kuku mereka dengan merek meraka sendiri.

Dari bisnis sekolah merambat butik- butik besar

Mereka bersaudara tinggal di Los Angles, sudah memulai bisnisnya ketika masih bersekolah. Mereka menyukai cat kuku yang berbeda dengan warna- warna yang tidak ditemukan di produk lain. Mereka menggabungkan setiap warna yang ada melalui imajinasi. Warna teduh yang sulit ditemukan di butik manapun di Los Angles. Mereka membuat warna mereka sendiri.

Teman, kenalan, dan penjaga toko bertanya kepada gadis- gadis ini darimana mereka mendapatkan cat kuku tersebut. Dari uang $24.000 nya, Anna dan Sarah membangun perusahaan sendiri. Uang yang dikumpulkan dari hadiah tiap ulang tahun hingga sekarang. Kala itu, hasilnya setiap botol dijual kembali dengan harga $7 secara langsung. Mereka setidaknya mendapatkan $150.000 di awal berbisnis.

Di 1995, perusahaan resmi mengeluarkan merek sendiri RIPE. Mereka mendapatkan modal tambahan dari pinjaman nenek, Mereka mencoba membuat produk mereka sendiri  dengan skala lebih besar. Dimulai dari butik- butik kecil yang memesan produk warna pastel vibrant. Selanjutnya, RIPE menjual lebih dari seratus botol di butik- butik besar. Promosi mulut ke mulut membantu RIPE mengembangkan bisnisnya tidak lama bisnis tersebut berubah menjadi bisnis jutaan dollar.

Ekspansi bisnis ala remaja

Berjalannya waktu, RIPE mulai mendapatkan pesanan sekelas retail atau mall- mall besar. Macy' serta beberapa toko retail besar berminat membeli stok cat kuku RIPE. Anna dan Sarah berhasil merubah uang modal dari $23.000 menjadi $1 juta seketika dalam tempo satu tahun. Mereka menggabungkan warna- warna, memberi nama khas, dan ekslusip. Nama- namanya diambil guna mendiskripsi apa- apa yang mereka campur. Produk mereka antara lain cat kuku emerald forest, raisin, buttercup, shark, dan meteor.

Pelanggan produk RIPE tidak hanya dari gadis- gadis tetapi juga nenek- nenek funky. Beberapa selebriti juga menyukai produk RIPE. Demi Moore sabagai contoh, ia menyebut warna kesukaannya adalah Kelp, sedangkan Tori Spelling menggunakan warna Cumulus.

Dari cat kuku, RIPE akan mengeluarkan produk lain seperti lipstick. Anna dan Sarah ingin membuktikan bahwa perusahaan tumbuh sesuai permintaan pelanggan. Mereka berpikiran untuk berekspansi. Mereka, Anna dan Sarah Levinson adalah remaja cerdas yang mampu melihat kesempatan. Mereka merupakan salah satu contoh bisnis rumahan berubah menjadi bisnis jutaan dollar.

Juliette Brindak: Berawal dari Perkumpulan Gadis- Gadis "Cool"


Forum cewek ala MissOandFriends, tidak ada tempat senyaman ini

Juliette Brindak menciptakan sebuah situs jejaring sosial ketika usianya berinjak 16 tahun. Ketika remaja, dia menciptakan tokoh kartun yang kemudian menjadi maskot situsnya. Dia menciptakan karakter 5 gadis cantik "Cool Girls", dan pemimpinya yang dipanggila Miss O yang paling cool diantara yang lainnya. Cool Girls ini merupakan tokoh yang terinspirasi dari teman- temannya. Sedangkan Miss O, merupakan tokoh utama yang terinspirasi dari sang adik Olivia. Dari sinilah nama Miss O and Friends lahir sebagai situs jejaring sosial para gadis cool.

Memulai bisnis dari keluarga dan teman 

Seperti kebanyakan start- up bisnis, Julie memulai dari keluarganya sendiri kemudian teman- temanya. Ia bercerita usahanya bersumber dari donasi teman- teman. Dari mereka juga, situsnya berjalan sehingga memiliki member aktif. Ibunya yang merupakan design grafis, membantu dalam pembuatan awal situs sedangkan Ayahnya, yang ahli bisnis, membantunya membangun perusahaan.

MissOandFriends yang idenya lahir dari perjalanan pulang dari libur panjang mendadak tumbuh pesat. Situs tersebut memiliki jutaan remaja yang aktif sebagai member. Menurut majalah .Inc, situs jejaring sosial ini menjadi situs terbesar ke tiga di dunia dengan pengguna semuanya wanita di 2011.

Di umurnya ke 23, ia bukan lagi seorang remaja yang mengikuti fasion atau musik khusus. Dia harus belajar lagi bagaimana rasanya menjadi remaja pada jaman sekarang. Dia pun menciptakan inovasi baru dari uang yang dihasilkan. MissOandFriends menciptakan trobosan dengan berbagai polling, quis, dan "Girl2Girl". Ini dimaksutkan agar Julie selalu update tentang apa yang member pikirkan, rasakan, dan inginkan.

"Di November 2011, para gadis menulis di dinding Girl2Girl dan bertanya apakah MissOandFriends bisa mendapatkan tiket konser One Direction untuk mereka. Itu merupakan pertama kalinya saya mendengar tentang One Direction dan kami MissOandFriends berhasil membuat sebuah konser/ sponsori dengan Simon&Schuster's 'Dork Diaries' dan memenangkan sebuah tiket," ujarnya mengingat jeri payahnya memahami para remaja.

Dia membuat semuanya berhasil dengan kontes. Ia menciptakan kesempatan bagi member untuk bertemu artis, seperti Justin Bieber, Miley Cyrus dan the Jonas Brothers di konsernya. Beberapa waktu yang lalu, dia dan MissOandFriends mengadakan perjalanan melihat konser Tylor Swift untuk empat orang pemenang.

Mengatur waktu berbisnis disela sela kesibukan kuliah

Seiring berjalanan waktu, situs miliknya semakin besar melewati masa- masa sekolah hingga sekarang kuliah. Ia sendiri awalnya meluncurkan MissOandFriends.com dengan segala kekurangan yang ada. Dia hanya dengan bermodal design halaman awal yang menarik. "Disana ada halaman utama yang memiliki Miss O and Friends karakter dan sebuah animasi sederhana," ucapnya. "Disana hampir tidak ada apapun disana, tetapi itu merupakan awalan." Sekarang situsnya sudah memiliki message board, quis, game, dan chatting.

Tetapi mengelola situs tersebut dari Washington University di St. Louis bukanlah perkara mudah bagi Juliette Brindak. Bukanya mengambil jurusan bisnis, Julie memilih jurusan lain yaitu Anthropology dan Public Health karena memang situsnya juga menyangkut kesehatan wanita.

"Saya dapat belajar banyak tentang kultur dari seluruh dunia dan menjadi sadar dan terdidik tentang perbedaan cara bagaimana merangkul wanita." Julie berkata "Tujuan situsnya adalah, dan masih, membantu wanita muda membangun percaya diri dan kemandirian."

Untuk berbagi cerita mereka kepada dunia, Julie menulis sebuah buku berjudul "Miss O and Friends: Write On! The Miss O and Friends Collection of Rock' Fiction." Buku ini berisi kumpulan cerita yang dibuat oleh member aktif MissOandFriends.com. Ia berencana menulis buku lainnya di masa mendatang.

"Kami memulai bisnis plan yang kami gunakan sebagai penuntun, tetapi bisnis plan tersebut selalu berubah. Kami terus mencari jalan untuk menarik para gadis, untuk menghasilkan pendapatan, dan toko baru untuk kami Miss O and Friends dan komunitasnya."

Chloe Spencer: Penemu Situs, Cheat dan Tips untuk Neopets.


CEO dan SEO komunitas pecinta game Neopets

Chloe Spencer merupakan bintang SEO dan entrepreneur muda. Dan, dia memulai semuanya sendiri dan dengan cara yang unik. Tidak salah, ayah Chloe sendiri merupakan ahli SEO, Stephan Spencer, pasti memberikan ilmunya tentang bisnis internet. Ia memulainya dari melihat sang ayah bekerja, bahwa semua hal bisa berubah menjadi bisnis di internet. Dia memulai dengan obsesinya sendiri tentang game neopets serta keinginannya memasuki bisnis Adsense.

Chloe adalah gadis 21 tahun entrepreneur internet yang memulai bisnisnya di usia 14 tahun. Dia pemilik situs fans dari game Neopets, sebuah game yang dimiliki jaringan televisi anak Nicklodeon. Beberapa halaman situsnya bahkan mempunyai 5.000 komentar aktif. Chloe mulai menguangkan situsnya dengan ranking 1 Google dan 10.000 orang pengunjung perhari. Itu merupakan bisnis yang sulit karena harus bisa membangun komunitas.

Neopetsfanatic.com: game online, cheat, trick dan tips

Neopetsfanatic.com secara garis besar lahir dari kumpulan cerita bagaimana menjadi penggemar game Neopets. Ia sendiri bermain serta meneliti beberapa trick baru untuk gamenya. Dia yang baru memulai bisnis online pernah juga merasakan betapa kecilnya pendapatan dari sebuah Adsense pertama kalinya. Tetapi, ia tetap berusaha memperbaiki setiap kesalahan dengan beberapa penelitian. Dia benar- benar fokus bisnis online.

Beberapa remaja penggemar neopets membantunya mengumpulkan ide- ide baru. Mereka tertarik dengan cheat yang Chloe bagikan lalu memberi ide bagaimana Chloe selanjutnya. Dia menggali lebih dalam setiap masukan dan mencobanya. Dia menanggapi baik tiap feedback. Dia smenciptakan kontentnya sendiri, mencoba dan mengembangkannya. Dan yang terutaman,  Chloe selalu membagi keberhasilannya dan memberikan beberapa hadiah.

"Para remaja suka memberi feedback. Mereka akan menggunakan kesempatan itu untuk mengutarakan semuanya secara online. Mereka suka bagaimana memberi opini baik buruk atau baik dan yang terpenting tidak jatuh karenanya," ucap Chloe menjelaskan bagaimana situsnya berkembang.

Pertama kali neopetsfanatic diluncurkan, pengunjung menyukai bagaimana situs dihadirkan serta interaksi yang mereka dapatkan. Mereka tertarik dengan kontent asli serta gaya penulisannya yang unik. Semakin lama semakin besar pendapatannya melalui Neopetsfanatic saja dan menuliskan namanya sebagai bintang SEO. Ia pun akhirnya aktif mengikuti beberapa konfrensi berjudul "Bagaimana Mencari Uang Online". Neopetsfanatic setidaknya memberikan uang sebesar $1000 pendapatan pasif tiap bulannya.

Sudah bukan lagi penggemar Neopets, Chloe Spencer mulai mendalami ilmu SEO serta membuat beberapa percobaan mencari uang secara online. Dia rajin menulis blog pribadi hingga menjadi blog guest. Kami bisa memastikan sekarang pendapatannya sudah melebihi $.1000 per- bulan. Buktinya, dia bisa menjadi penulis di blog terkenal seperti ProBlogger yang notabennya blogger tersukses di dunia. Ia juga rajin menjadi pembicara tentang mencari uang secara online. Salah satunya, Chloe menjadi pembicara di SMOC (Social Media Optimization Conference), berjudul "Teen Entrepreneurs Gives the Inside Scope on Social Media".

Dia yang ahli dalam web design mendadak berubah seorang konsultan. Chloe memberikan konsultasi baik berupa web design, SEO, hingga media marketing. Dia juga memiliki beberapa pekerjaan seperti seminar dan aplikasi Facebook yang dia buat sendiri. Selain menulis di blog, ia mulai mendapatkan tawaran menulis di situs besar; LipSticking.com, Huffingtonpost.com, dan New Direction in Computing.

Yang paling menarik berbicara tentangnya adalah fakta bahwa entrepreneur wanita ini memiliki wajah yang cantik. Berbicara tentang bisnisnya, dia tidak hany menarik perhatian tthe Huffingtonpost, media berita besar di Amerika, tetapi juga sebuah agensi model. Chloe bergabung ke dalam sebuah agensi model, di Modelmyhem. Jika anda sempat, kunjungilah biografinya di  modelmayhem.com/1877942; dari sana pula kami mendapatkan foto kami.

Bisnis Theme MySpace Menghasilkan Ribuan Dollar


Ashley Qualls sukses bisnis online MySpace Layout

Di layak disebut internet entrepreneur. Di umurnya ke17, Ashley telah berhasil dengan bisnisnya sendiri. Dalam waktu 2 tahun semenjak Whateverlife.com diluncurkan, ia menjadi orang yang paling dicari pengguna MySpace. Dia memulai dari nol. Ini seperti yang anda bayangkan, faktor luck benar- benar sangat bekerja seperti biasanya. Tetapi, dia memiliki hal lain; seperti passion, kerja keras dan analisis. Ashley memiliki tekat, visi, dan keberanian dalam berbisnis.

Dia melepaskan sekolahnya ketika Whateverlife.com berubah menjadi bisnis menjanjikan. Dia keluar dari sekolah, membuat perusahaanya dirumah, dan mempromosikan artis Lily Allen. Dia menolak segala upaya untuk membelian perusahaan kecilnya. Penawaran tersebut bisa dibilang cukup besar, dia ditawari uang lebih dari $100.000. Dan, dia hanya berkata whatever atau berarti tidak penting untuk dipikirkan. "Saya bahkan belum punya lisensi untuk mengemudi sekarang," ucapnya lanjut.

Perusahaan internet yang memulai dengan modal pribadi. Dia harus keluarkan beberapa ratus dollar untuk Whateverlife.com nya. Perusahaan yang ia tangani dengan tangannya sendiri di awal. Dia tidak khawatir batasan lokasi, modal, atau pengalaman. Dia mengeluarkan banyak uang, ketika layout MySpace nya di donwload gratis. Pendapatan terjauhnya adalah dengan berharap dari iklan (google adsense) di Whateverlife.

Situs jutaan dollar yang tidak menjual apapun

Ashley Qualls, lahir di tahun 1990, hanya bermain dengan hobinya. Dia seorang gadis 14 tahun yang menyukai design My Space. Dia membuat designnya sendiri hingga membuat situs untuk berbagi layout miliknya. Ia memberikan semuanya gratis untuk diunduh oleh pengunjung. Gadis- gadis menyukai mengcopy, memotong, dan menempelkan layout MySpace seperti berganti pakaian. Gadis- gadis ini menyukai situs Ashley melebihi CBS.com

Dari MySpace, para gadis memilih merubah layoutnya setiap hari dan mengunjungi Whateverlife. Mereka cenderung memilih artis favorite atau sesuatu yang lucu. Mereka akan menampilkan hati, bunga, atau gaya punk seperti tengkorak. Mereka suka mengganti HTML Code milik mereka. Ashley juga berpikir dengan Whatevelife sebagai tempat berkumpul gadis gadis ini. Anggap saja seperti pakain dan arisan. "Ini semua tentang memberikan para gadis apa yang mereka inginkan" Ashley.

Menurut Google Analytic, Whateverlife menarik 7 juta orang dari 60 juta page view perbulan. Lebih lanjut, kebanyakan pengunjung situs ini adalah anak perempuan. Mereka mencari Layout MySpace yang dipasang sebagai bisnis utama. Mereka juga akan ikut berpartisipasi dengan meng- upload layout karnyanya sendiri. Meskipun caranya masih sederhana dengan promosi yang tidak terlalu gencar; Whateverlife berhasil menjadi ranking 349. Anda akan terkejut siap saja mengikutinya sebagai bisnis online. Beberapa website besar milik peruashaan besar membayangi rankingnya sebut saja; Britannica.com, Americanidol.com, FDA gov dan CBS.com.

Hari- hari ini, dia dan Whateverlife mulai mengalami kesulitan semenjak sukses. Dia harus menjadi seorang CEO, bersenang senang dengan keluarga dan menyewa jasa pengembang dari India. Dan, Whateverlife merupakan perusahaan pertama yang mengembangkan layout MySpace khususnya bagi para gadis. Ia tau perlu selalu ada perubahan dan pengembangan di dalam kontentnya. Whateverlife harus membantu bersinergi dengan MySpace sebagai kesatuan.

Menjalankan sebuah bisnis diumur yang terlalu muda merupakan kesulitan. Terutama ketika anda belum memiliki ijazah SMA dan kartu pengenal. Menjalankan bisnis tanpa gelar MBA merupakan sesuatu yang mungkin, Ashley mampu melakukan semua itu. Sebuah keputusan buruk menimpa Ashley, ketika dia harus berhenti mengurusi Whateverlife hingga berumur 18 tahun serta aset pribadinya harus diambil alih. Apa sebabnya? gadis ini harus tetap sekolah, dan bisnis jutaan dollar melanggar hukum bagi dia yang belum 18 tahun.

Theresia Deka Putri Kopi Luwak dari Kebun Sendiri


Kopi merek Luwak Lanang, kisah sukses bisnis ekspor- impor

Theresia Deka Putri, 27 tahun memulai debutnya sebagai entrepreneur wanita dari sebuah kepercayaan tentang peluang. Dia yakin sebuah bisnis kopi terutama kopi luwak bisa mengantarnya ke pintu kesuksesan. Dimulai dari bekerja sebagai tenaga pemasaran sebuah perusahaan minuman hingga bertekat untuk keluar.  Putri menjadi ahli mengenai minuman dan kopi menjadi pilihan.

Pada 2007, dengan modal Rp. 200 juta, Putri bulat memilih bisnis kopi luwak. Targetnya, konsumen berkantong tebal. Dia memulainya dari nol. Dimulai dengan dia mengumpulkan beberapa informasi tentang apa itu kopi hingga mengumpulkan suppliers untuk kopinya hingga akhirnya; ia memiliki kebunnya sendiri beserta luwak- luwaknya. Sebuah perjalanan yang sulit pastinya, dan Putri berhasil dengan baik. Dia melalukannya sendiri tanpa bantuan orang tua karena memang dia seorang yatim piatu.

Tidak hanya puas dengan kopi luwak, Putri mengambil inisiatif untuk teh dan jahe sebagain varian mereknya. Mereknya telah merembah Jakarta, Bali, dan Makasar sebagai pasar lokal. Untuk pasar luar negeri, Putri mangaku mereknya telah masuk Malaysia, Taiwan, Polandia, Inggiris, Korea Selatan dan Inggris. 

Setelah satu tahun beroperasi dengan memproduksi dan menjual produknya sendiri, pada 2011, Theresia Deka Putri berhasil mendapatkan omset Rp. 1 miliar pertamanya. Tahun lalu Putri memenuhi 90% dari target dengan omzet Rp 1,6 miliar yang dipatoknya.

"Ada saja tantangannya. Tapi ibarat manusia, kita tidak bisa mengarahkan angin, tetapi masih bisa mengarahkan layar. Ini yang saya lakukan untuk orang tua, mungkin mereka di sana (surga) bisa melihat saya sukses disini," tutur Putri.

Produk: Luwak Lanang

Bisnis Kecantikan dengan Produk Sendiri


Leanna Archer menawarkan produk alami turun temurun

Gadis ini benar benar masih terlihat sengat polos dan tak mengerti apa apa sebagai entrepreneur. Leanna Archer menunjukan kita bagaimana buku tak lagi bekerja seperti judulnya. Sebuah keyakinan, ia membuka perusahaanya sendiri hingga sampai di bursa saham. Bagaimana dia memulai? dia hanya memulai dengan rambutnya sendiri sebagai model produknya.

Leanna masih terlihat seperti gadis pada umumnya yang senang bermain. Tetapi, ada yang berbeda darinya, dumurnya yang masih 15 tahun saat itu, dia berhasil mengerti bagaimana dia memulai sebuah bisnis. Ia hanya memulai dengan mengambil sebuah resep rahasia neneknya yang memang sudah sering dipakai olehnya dan menjualnya untuk orang di sekitanya. Sebuah krim perwatan rambut, Leanna membuktikan produknya sangat ampuh dengan rambutnya sendiri sebagai model. Rambutnya telah bbanyak mendapat pujian secara langsung oleh beberapa orang yang bertemu dengannya.

Dia mulai menjual produknya yang merupakan resep keluarga higga sebuah perusahaan lahir. Selalu begini, sebuah perusahaan akan selalu berjalan dari yang ruang lingkup terkecil seperti Leanna dan krim rambutnya. Dia menjual kepada teman dan kenalanya, hingga kini dia telah menjualnya untuk setiap orang yang ingin mendapatkan rambut yang indah. Ia berubah secara drastis dari seorang gadis polos menjadi seorang SEO muda untuk perusahaanya sendiri; Leanna.Inc.

Apa itu Leanna.Inc? sebuah perusahaan yang didirikan oleh dari resep keluarga. Perusahaan yang menjual produk- produk kecantikan alami. Menjual dari perawatan rambut hingga perawatan kulit. Dari sebuah resep rahasia, Leanna.Inc berkembang jauh melebihi harapan dengan sebuah krim rambut. Leanna.Inc benar benar menawarkan produk terbaiknya beserta sebuah exclusivitas sebagai produk alami. Ini tak seperti membeli celana jean yang bisa dibuat siapa saja dari model hingga bahan.

Berapa besar yang mungkin bisa didapat oleh gadis 15 tahun, kita mungkin akan terkejut dengan nilaiya. Leanna menjual produknya aris. Dia selalu menjualnya higga mencapai pendapatan $100.000 pertahun. Jika dirupiahkan, Leanna hanya akan mendapat nilai 900.000.000juta rupiah. Sebuah pendapatan yang "besar" untuk seorang anak 15 tahun. Umur yang umumnya diisi dengan kegitan bermain sedangkan Leanna mulai menjual produknya.

Sukses untuk penjualanya, Leanna mulai berbagi bagi sesamanya sebagai bentuk kasih sayang khas anak seumurannya. Sesuatu yang jarang dilakukan oleh entrepreneur Indonesia tanpa adanya imbalan apapun bahkan untuk seorang entrepreneur yang lebih tua. Mana mungkin seorang gadis 15 tahun akan mengambil keuntungan dari amalnya. Disini hanya murni kepedulian.  Leanna membantu anak anak di Haitian untuk bisa membangun sekolahnya sendiri. Melalui Leanna Archer Education Foundation, dia akan selalu memastikan untuk setiap anak bisa bersekolah dengan baik dan berusaha dari setiap produknya.

Seperti orang bilang kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. Dan kebaikan merupakan kesuksesan yang terus berlanjut.

Apa yang dapat kita dapatkan adalah sebuah produk akan menjadi lebih jika terus dikembangkan. Jangan tanya untuk produk ekslusip, inilah mengapa Kolonel Sander getol mencari resep terbaik untuk ayamnya. Kita bisa bilang sebagai produk unggulan tetapi lebih baik dengan produk ekslusip. Resep keluarga Leanna adalah resep rahasia yang hanya akan anda dapatkan manfaatnya. Tak seorang pun tahu, bahkan kami juga tidak tahu bagaimana ia bisa tetap seceria anak seumurannya dengan sebuah perusahaan dijalankannya. 

Bisnis Yogurt Online Bertemu Franchise


Sukses waralaba yogurt dengan berjualan secara online ala Yogurtini.com

Natasha Nelson hanya seorang gadis yang tahu benar nilai dari sebuah internet. Sebuah Yogurt, apa yang terlintas dalam dipikiran? cukup tau yogurt merupakan sebuah produk yang diciptakan dari fermentasi susu dan banyak digemari sebagai kudapan. Atau, kita bisa menemuinya di mini market.

Tetapi dengan internet, Natasha sedang tidak lagi membicarakan tentang resep bagaimana membuat yugurt. Dia  menyediakan yogurt beku untuk kita semua. Dia dan kakak perempuanya merupakan penggemar yogurt semenjak kecil. Mereka mulai membangun bisnis kecilnya di 2007 setelah mengalami kegagalan. Mereka gagal karena kurangnya suport dari asalnya di Arizona. Mereka pinda dari Arizona ke California. Natsha berubah menjadi gadis pantai, tempat yang cocok untuk yogurt dingin menyegarkan.

Sekitar waktu itu, ketika bisnisnya mulai naik, dia harus kembali ke Arizona karena ibunya yang sakit parkinson. Mereka harus meninggalkan bisnisnya menjadi sulit. Mereka khawatir bagaimana untuk memulainya lagi dari awal. Tetapi, justru dari situlah, ia sadar bahwa hidup harus tetap bejalan. "Dia membuat kami sadar hidup harus terus berlanjut," ucapnya ketika melihat ibunya.

Natasha memastikan semua bahan merupakan pilihan dan harus mensuport kesehatan; itulah yogurtini.

Yogurtini tumbuh pesat sepesat jaringan internet. Mereka berubah menjadi pemain besar tidak lagi membuat yogurt untuk tiap individu. Yogurtini mulai masuk ke kantor, sekolah, gereja, segala tempat yang dipenuhi orang. Mereka menawarkan yogurt dengan rasa coklat mengejutkan, dengan tetap mempertahankan rasa. Natasha berkata "Produk kami hampir sama seperti lifestyle. Merek kami menunjukan lifestyle untuk mereka yang ingin hidup sehat, gembira, dan mau memanjakan diri sendiri dan menikmati yogurt serta mendengarkan musik indah. Ketika menikmati ini anda akan kembali."

Bisa dibilang, Natasha berkeja mengikuti trend dengan melihat internet sebagai marketing. Yogurtini tumbuh dengan sistem franchise menjadi perusahaan besar. Dia juga melakukan amal dari jutaan dollar yang didapat. Dia mendirikan sebuah organisasi untuk penelitian Parkinson. Dia juga membantu ketika terjadi gempa di Haiti.