Theresia Deka Putri Kopi Luwak dari Kebun Sendiri


Kopi merek Luwak Lanang, kisah sukses bisnis ekspor- impor

Theresia Deka Putri, 27 tahun memulai debutnya sebagai entrepreneur wanita dari sebuah kepercayaan tentang peluang. Dia yakin sebuah bisnis kopi terutama kopi luwak bisa mengantarnya ke pintu kesuksesan. Dimulai dari bekerja sebagai tenaga pemasaran sebuah perusahaan minuman hingga bertekat untuk keluar.  Putri menjadi ahli mengenai minuman dan kopi menjadi pilihan.

Pada 2007, dengan modal Rp. 200 juta, Putri bulat memilih bisnis kopi luwak. Targetnya, konsumen berkantong tebal. Dia memulainya dari nol. Dimulai dengan dia mengumpulkan beberapa informasi tentang apa itu kopi hingga mengumpulkan suppliers untuk kopinya hingga akhirnya; ia memiliki kebunnya sendiri beserta luwak- luwaknya. Sebuah perjalanan yang sulit pastinya, dan Putri berhasil dengan baik. Dia melalukannya sendiri tanpa bantuan orang tua karena memang dia seorang yatim piatu.

Tidak hanya puas dengan kopi luwak, Putri mengambil inisiatif untuk teh dan jahe sebagain varian mereknya. Mereknya telah merembah Jakarta, Bali, dan Makasar sebagai pasar lokal. Untuk pasar luar negeri, Putri mangaku mereknya telah masuk Malaysia, Taiwan, Polandia, Inggiris, Korea Selatan dan Inggris. 

Setelah satu tahun beroperasi dengan memproduksi dan menjual produknya sendiri, pada 2011, Theresia Deka Putri berhasil mendapatkan omset Rp. 1 miliar pertamanya. Tahun lalu Putri memenuhi 90% dari target dengan omzet Rp 1,6 miliar yang dipatoknya.

"Ada saja tantangannya. Tapi ibarat manusia, kita tidak bisa mengarahkan angin, tetapi masih bisa mengarahkan layar. Ini yang saya lakukan untuk orang tua, mungkin mereka di sana (surga) bisa melihat saya sukses disini," tutur Putri.

Produk: Luwak Lanang