Entrepreneur Pendidikan dengan TK Alifa Kids; sebuah Pelajaran Formal dan Sikap


Sukses Rahmi Salviviani memulai usahan waralabanya

Sejak 2008, Vivi sudah tau benar begaimana bisnis pendidikan bekerja. Dia, entrepreneur wanita yang memiliki visinya tersendiri. Awalnya, Rahmi Salviviani (30) hanya memilih mengerjakan merek waralaba lokal. Dia berhasil dengan caranya sendiri hingga memiliki dua sekolahan waralaba. Tetapi, visinya mendorong Vivi untuk berbuat lebih. 

Vivi memilih membuat merek waralabanya sendiri. Berbekal niat baik, dia ingin membantu kehidupan keluarganya tanpa mengacuhkan sang anak. Dia kemudian membangun merek Alifa Kids. Bisnisnya berhasil, 350 siswa telah terdaftar di sekolah yang telah ia bangun.

Vivi mengaku ingin  sekali produktif dengan tetap membangun hubungan antara ibu dan anak. Melalui Alifa Kids, Vivi bisa menjaga anaknya dalam pengamatan sambil menjalankan bisnisnya. Dia mengaku bermaksud membantu orang tua lainnya berkerja, dan tetap mampu memperhatikan anak mereka. Alifa Kids bekerja membantu pengembangan potensi anak serta orang tua. Ia yakin bahwa anak usia dini merupakan jalan termudah pembentukan karakter. Dia yakin malalui Alifa Kids, mereka bisa membangun bukan hanya IQ tetapi kemampuan lain. Vivis sendiri secara pribadi yakin 80% nilai manusia terletak di prilakunya.

Alifa Kids memungut biaya bulanan sekitar Rp.375.000 salama separuh hari, sedangkan sehari penuh biayanya Rp.800.000. Alifa Kids juga memungut biaya tahunan Rp4- 5 juta. Bagaimana dengan SDM? Alifa Kids memiliki menejemen tersendiri untuk menangani hal tersebut. Mereka fokus melatih para gurunya agar mengerti visi sekolah. Pasalnya, bisnis pendidikan merupakan bisnis berbasis manusia jadi setiap manusia memiliki sudut pandang berbeda. Mereka harus mampu memberikan pengajar dan palajaran yang baik, tetapi menjunjung visi Alifa Kids.

Vivi mengatakan bukan hanya masalah akademis yang menjadi sorotan. Bisnisnya fokus juga untuk aspek spiritual dan emosional. "Pembentukan spiritual dan emosional harus dimulai sejak dini," ucapnya. Sukses dengan bisnis TK, Vivi sekerang mulai fokus visi entrepreneurnya. Dia menginginkan bisnisnya mampu memasuki pasar Sekolah Dasar. Ia berencana mendirikan sekolah baru di Pekanbaru. Sedangkan untuk Alifa Kids, dirinya berharap bisnis tersebut akan merambah ke seluruh Indonesia.

Seorang entrepreneur bukan hanya soal membangun bisnis. Rahmi Selvivina memberikan aspek lain, ia mengaku melalui bisnis pendidikan akan memberikan perubahaan. Ya, dengan pendidikan akan membantu membentuk masyarakat yang cerdas secara intelektual, spiritual, dan emosinya. Vivi tidak tergesa untuk berekspansi. Dia memang ingin bisnisnya mencangkup seluruh Indonesia dan membantu masyarakat. Tetapi, bagi entrepreneur niat baik juga tidak cukup butuh kehati- hatian.

"Godaan untuk masuk ke sektor usaha lainnya sering menjadi racun bagi sebagian besar entrepreneur terutama pemula," ucapnya mengenai ekspansi. Sebuah bisnis tak jarang menemui kehancuran di tengah jalan karena kurangnya kekuatan. "Makanya, bisnis itu tidak serba instan, semua butuh waktu."

Sejak 2002, Vivi juga masuk pengurus komunitas pengusaha baru di Pekanbaru. Ia seringa mengadakan mentoring untuk entrepreneur muda. Harapannya cuma satu, dia ingin berbagi pengalaman dan kesuksesan dengan para entrepreneur muda. Komunitas yang ia urusi juga memberikan pengalaman baru baginya dan para entrepreneur muda. Mereka sering mengundang pembicara dari luar kota.

0 comments:

Post a Comment