Andre Darwis: Apa itu Kaskus?


Sedikit cerita tentang forum jual beli kaskus

Kaskus berasal dari kata "Kasak- Kusuk" yang kemudian disingkat menjadi Kaskus. Awalnya, Andre Darwis hanya ingin memulai situs forum Kaskus sebagai situs berita biasa. Disaat itu, mahasiswa Indonesia di luar negeri sulit melihat berita tentang tanah kelahirannya walau jaringan koneksi yang ada lancar jaya dan sebuah situs berita dibutuhkan untuk masalah ini; itulah Kaskus. 

Dengan adanya Kaskus seperti sebuah jalan tersendiri menciptakan sebuah komunitas. Berawal ketika dosen Andre juga harus mewajibkan untuk mebuat website sebagai tugas sekolah dan Kaskuslah sebuah website berita sebagai jawabanya. Kaskus berdiri sebagai gayung bersambut. Tak ayal, Andre begitu antusias dan mulai mengembangkan situsnya dengan beberapa temannya. Sebelumnya, Andre hanya memulai websitenya sebagai situs portal berita dari CNN hingga berubah menjadi sebuah forum komunitas  mahasiwa Indonesia. Mereka berbicara banyak hal hingga melakukan jual beli (dari sinilah awal rubrik jual beli).

Andre sendiri melihat project Kaskus bukan untuk uang tapi cenderung untuk memperkuat komunitasnya. Tetapi tak disangka, komunitasnya mulai berkembang pesat bukan hanya di Amerika tetapi hingga Indonesia. Hingga Kaskus resmi dibuka pada tanggal 6 November 1999 sebagai situs forum. Situs ini benar benar sebuah forum komunitas yang bersifat sharing informasi dan berbagi. Hinggga rubik- rubik tertentu dari forum ini mulai berkembang. Rubrik yang sebelumnya hanya bersifat iseng, kemudian para Kaskuser (pengguna Kaskus) mulai melakukan kegiatan bisnisnya ke dalam forum. Rubrik jual beli bisa dibilang sebagai tempat utama bagaimana Kaskus bisa begitu populer.

Tetapi, suatu ketika website harus ditutup. Alasnya tidak jelas, tetapi kami meyakini karena faktor waktu dan memang Kaskus yang bersifat situs non profit.  Hingga pada tahun 2008, situs Kasku memulai kembali dengan menggunakan server Indonesia sebagai forum bebas untuk orang Indonesia bukan hanya mahasiswa asal Indonesia. Andre mulai yakin ada sesuatu dari Kaskus hingga nekat membuat situs ini sebagai sebuah sumber bisnis. Andre memutuskan pada tahun 2008 untuk kembali ke Indonesia dan mulai menekuni forumnya yang kelak menjadi perusahaanya.

Dibebaskanya para Kaskuser untuk memposting tulisan mereka, membuat Kaskus kebanjiran konten porno porno. Hal ini yang mendorong Andrew untuk menyediakan rubrik khusus berbau seks dengan nama BB-17. “Bila di sejumlah wilayah Indonesia ada wilayah lokalisasi PSK, di situs ini kami juga menyediakan lokalisasi untuk konten-konten porno itu daripada mereka memposting semua konten itu di sembarang tempat.” ujarnya. 

Sejak saat itu diakui Andrew, Kaskus identik dengan situs porno, padahal masih banyak rubrik lain yang bermanfaat. “Waktu server sampai, kami pikir kami bisa langsung set up dan berjalan. Tapi ternyata belum karena saat itu Indonesia sedang ramai isu UU Porografi dan UU ITE, kami sempat bingung, jangan-jangan langsung dibanned,” kata Andrew menyoal tuduhan miring terhadap Kaskus sebagai situs dewasa. Sebagai bentuk kesadaran, Andrew mengambil keputusan untuk menghapuskan BB-17 dan membersihkan Kaskus dari konten porno.

“Anehnya pengunjung Kaskus bukannya berkurang tapi malah bertambah terutama member perempuannya,” tuturnya. Dari sebelumnya hanya 400 ribu pengguna meningkat menjadi 960 ribu pada 2009, di mana 75%-nya adalah pengunjung loyal. Selain itu 95% server yang digunakan Kaskus dipindahkan dari Amerika ke Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas akses pengguna.

Seiring dengan bertambahan jumlah kaskuser, konsep situs Kaskus pun mulai cenderung berubah sebagai market place. Lambat laun banyak yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan di Kaskus. “Seorang kaskuser ada yang menjual keripik pisang di Kaskus dan jualannya sangat laku hingga 3.000 order per hari, tak hanya itu ada pula yang kerjaannya menjual kamera di Kaskus dan setiap minggu dia bisa menghasilkan omset hingga 100 juta rupiah,” tutur Andrew.