Showing posts with label Investasi. Show all posts
Showing posts with label Investasi. Show all posts

Bisnis Ustad. Yusuf Mansyur, dari Bisnis Pribadi hingga Dicatut Orang


Profil Ust. Yusuf Mansyur bagaimana memulai yang baik tak selalu bertemu baik

Yusuf Mansyur lahir di Jakarta, 19 Desember 1976, merupakan seorang penceramah, motivator, sekaligus pebisnis asli. Ia lahir dari keluarga Betawi pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah. Yusuf Mansyur lahir di keluarga yang berada sehingga cenderung dimanja. Pria yang merupakan lulusan terbaik Madrasah Aliyah N 1 Grogol, pada tahun 1992, memilih keluar dari kuliah di tengah jalan hanya untuk menyalurkan hobi motor.

Di tahun 1996, dia kemudian terjun ke dunia bisnis informatika, sejalan jurusanya ketika kuliah dulu. Sayang, bisnisnya gagal hingga terlilit hutang dan masuk penjara selama 2 tahun. Dari sinilah, dia mulai mendalami islam serta memiliki keinginan kuat untuk berubah. Yusuf yang sebelumnya menghamburkan uang menemukan keajaiban dari sebuah sedekah. Hidupnya menemukan  sebuah titik terang ketika bertemu seorang Polisi. Dia kemudian diperkenalan dengan sebuah LSM sebagai pekerja melayani masyarakat. Dia menulis sebuah buku berjudul "Wisata Hati Mencari Tuhan yang Hilang" selama berkeja di LSM.

Tak dinyana, dari buku tersebut, Yusuf menjadi terkenal hingga diundang untuk bedah buku. Buka yang berisi perjalanannya dari berbisnis hingga masuk bui. Buku yang memperkenalkannya dengan islam serta bisnis minuman es. Yusuf yang mencoba bangkit dengan berjualan es menemukan titik temu melalui sedekah. Dia berhasil memiliki sebuah kios, serta seorang pegawai. Mangambil sisi lain, Ustad. Yusuf Mansyur kemudian fokus mengajarkan bagaimana sukses usaha dari sedekah. Dia menjelma menjadi seorang ustad yang mengajarkan sedekah adalah jalan kesuksesan.

Selanjutnya, Ustad. Yusuf Mansyur mulai sibuk berdakwah hingga bertemu Yusuf Ibrahim seorang produser. Dia meyakinkan Ust. Yusuf melalui perusahaan PT. Virgo Ramayana Record untuk mengerjakan sebuah proyek kaset ceramah, Kun Fayakun. Kemudian bersama SinemaArt memulai perjalanannya di dunia layar kaca. Dia menggarap sebuah film di 2008 berjudul Kun Fayakun bersama Zaskia Mecha, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari.

Memulai bisnis lagi hingga dicatut orang

Ustad. Yusuf Mansyur memiliki cita untuk membentuk rakyat Indonesia mandiri. Dia pun memikirkan sebuah ide bisnis. Dia menciptakan bisnis gaya baru; kemudia disebut Usaha Patungan. Dari sinilah, ia mencoba membantu umat muslim berbisni investasi. Dia mulai garakanya melalui akun resmi website hingga akun twitter pribadi. Hasilnya? uang satu setengah miliar telah terdistribusi sebagai usaha patungannya.

Di ambil dari tempo.co, usaha patungan tersebut ternyata bertemu tidak baik. Menurut pengamat pasar modal, Yanuar Rizki, bisnis investasi yang dilakukan Ust. Yusuf Mansyur adalah bisnis ilegal. Alasannya, bisnis apapun yang menyangkut pengumpulan dana untuk modal perlu sebuah ijin. Dia menambahkan jika belum berijin maka bisa disebut ilegal.

Seperti di akun Twitter, usaha tersebut murni patungan untuk investasi seperti orang berinvestasi rumah atau tanah. Yusuf menjanjikan dana yang terkumpul akan dijadikan bisnis seperti hotel di kawasan bandara Soekarno Hatta hingga apartement. Ia bejanji akan memeberikan deviden 8 persen dari untung sesudah cash back dalam waktu 10 tahun. Berikut bisnis yang ia idamkan dan rencanakan dikutip dari Tempo.co.

1. Hotel dan apartement

Dengan modal usaha patungan, Yusuf berhasil mengakusisi sebuah hotel serta apartemen dua menara Topas di kawasan Soekarno Hatta. Dia berencana melalui keduanya membuat khusus untuk haji. Dia kemudian merubah hotel tersebut menjadi Hotel Siti.

Dalam situs patungan usaha, Yusuf Manysur mengatakn harga keduanya Rp.150 miliar. Dia mengumpulkan dana setidaknya dari 15 ribu peserta untuk proyek tersebut. Yusuf berharap modal berasal dari majelis taklim yang sering datang ke ceramahnya.

2. Ladang minyak di Kazahkstan

Dia melalui temanya di Pertamina berharap dengan mengumpulkan dana dari masyarakat; mampu membeli ladang minyak. Dia berharap membeli ladang minyak di negara bekas Uni Soviet itu seharga 1 triliun rupiah.

3. Stasiun televisi

Yusuf kemudian juga bercerita bahwa masyarakat rindu akan setasiun televisi yang baik. Dia berharap dari usahanya mampu membeli dua televisi swasta yang kemungkinan dijual. "Nih ya, stasiun televisi kesayangan saya sekarang tau kan? dan televisi saudaranya, alias dua tv, bakal dilego sama pemiliknya. Atas izin Allah, sekitar 10 triliun. Nah, itu kan industri strategis," ujarnya menerangkan bisnisnya.

4. Bank Muamalat

Yusuf mengidamkan sebuah bank sayriah dan itu adalah bank Muamalat. Alasanya, dia ingin agar saham mayoritas jatuh ke tangan Indonesia. Bank Muamalat yang kepemilikan sahamnya 50 persen dikuasai asing. Sebanyak 32,7 persen saham dikuasai Islamic Development Bank, sedangkan 19 persen dan 17 persen lainnya dipegang oleh Atwill Holdings Limited dan National Bank of Kuwait.

Beberapa waktu terkahir, OJK sebagai wewenang menangani jasa keuangan, memperingatkan Yusuf Mansyur tentang usahanya. Dia disebut belum mengantongi izin untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan nilai yang begitu banyak. Dia diminta mengikuti aturan yang ada seperti membuat perusahaan, koperasi atau jasa keuangan. Ini dikhawatirkan tidak adanya payung hukum jika terjadi sesuatu dengan dana serta proses pengembalian dana. 

Jauh sebelum bisnis realnya Patunganbisnis.com telah banyak orang menggunakan namanya untuk usaha. Beberapa orang, melalui situs tidak resmi, menjual jamu hingga buku bergambar Ust. Yusuf Mansyur. Mereka membuat masyarakat tertipu sehingga membeli produknya, bahkan mencoba mengambil untung dari kasusnya. Ada juga yang menggunakan namanya untuk sekedar menipu. Mereka menawarkan program penghimpun dana tetapi palsu bukan milik Ust. Yusuf Manysur.

Kini Patunganusaha.com berhenti untuk sementara, mengikuti aturan pemerintahberubah bentuk menjadi badan hukum atau Non Public Listed Company. WARING: bagi anda yang ingin ikut bisnis Ust. Yusuf Manysur, jangan mengikuti situs lain selain patunganusaha.com; karena kemungkinan penipuan atau pencatutan. Jika perlu, anda bisa menghubungi akun twitter miliknya untuk bertanya.

Belajar dari Guru Investasi Dunia Bagaimana Melihat Kesempatan Usaha


Profil Warren Buffet "Oracle of Omaha" berbisnis investasi dengan strategi

Seorang entrepreneur dan investor, Warren Buffet lahir 30 Agustus 1930, di Omaha, Nebraska. Berinvestasi. Dari 13 tahun, Buffet telah menjalankan bisnis kecil- kecilan, kemudian membangun sebuah firma bisnis, Buffet Partnership, di Omaha, kemudian menjadi sukses besar. Ayahnya, Howard, bekerja sebagai broker saham dan seorang legislatif. Ibunya, Leila Stahl Buffet hanya seorang ibu rumah tangga. Warren Buffet merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Ia menunjukan bakat dari bidang matematika dan teori finansial. Bahkan, semua orang menyebutnya prodigy, dia mampu memasukan banyak angka- angka ke kepalanya. Dari umur 11 tahun, Buffet membuat investasi pertamanya. Dia membeli saham Cities Service Preferred, sejumlah $38 per- saham. Harga saham yang turun drastis dan nilainya menjadi $27, tetapi Buffet yakin untuk bertahan hingga naik $40; memberikannya keuntungan. Dia menjual sahamnya untuk keuntungan kecil, tetapi Cities Service Perferred justru berhasil menaikan saham hampir $200 untuk bulan berikutnya membuat Buffet gagal. Benarkah? Buffet menyatakan itu merupakan pelajaran untuk bersabar dalam berbisnis.

Di 1942, ayah Buffet menjadi anggota the House of Representative, dan keluarganya pindah ke Fredricksburg, Vriginia. Buffet pindah sekolah di Woodrow Wilson High School di Washington, D.C, disana juga bisnisny berpindah. Ia dan temanya membeli sebuah mesin Pinball kemudian dipasangnya di sebuah salon seharga $23. Hasilnya? dia tidak menggunakannya, dan memilih membeli tiga mesin baru. Dari tiga mesin, mereka memasang di beberapa tempat berbeda. Mereka kemudian menjual bisnisnya dan mendapatkan $1.200 dari War Veteran.

Buffet berkuliah di Columbia University, di umur 20 tahun, dan berhasil menghasilkan bisnis senilai $10.000. Di 1956, setelah lulus kuliah, ia memulai lagi bisnisnya dan menjadi investor merupakan pilihan terbaiknya. Investasi suksesnya, dia biasanya membeli sebuah perusahaan di bawah nilai, dan kemudian menaikan nilainya hingga menjadi super kaya. Buffet mendapat gelar "Oracle of Omaha" karena kebijaksanaan mengambil keputusan dalam investasi.

Beberapa kesuksesan seperti dia berhasil membantu Solomon Brother dari pengambil alihan (1987), dan masuk ke dalam New York City house (1992) untuk menyelamatkan dari skandal saham. Kebanyakan, Buffet mendapatkan harta dari Berkshire Hathaway, sebuah perusahaan dengan kepemilikan terbesar serta sebagai CEO.

Di Februari 2013, Buffet membeli HJ Heinz dengan kepemilikan privat group, 3G Capital, sebesar $28 juta. Sebuah perusahaan Brazil dan juga pemilik Burger King dan sebagian untuk Anheuser- Busch InBev. Berdasarkan majalah Time, ia memuji perusahaan Heinz sebagai perusahaan dengan produk dengan rasa terbaik serta menejemen terbaik selama tujuh tahun. Di awal 2013, Warren Buffet masuk no.15 orang terkaya di dunia, versi Forbes.  

Kisah Perjalanan Bisnis Bos Group Astra International


Profil Theodore Rachmat CEO PT. Triple A Jaya bagaimana menjadi triple- entrepreneur

Nama panjangnya, Theodore Permadi Rachmat, atau dikenal sebagai Theodore Rachmat. Lahir tahun 1943, dan merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung, jurusan teknik mesin. Ia masih satu angkatan dengan sesama jajaran eksekutif di Astra International, seperti  Benny Subianto dan Subagio Wiryoatmodjo secara langsung. Ia sendiri merupakan keponakan dari seorang William Soeryadjaya, CEO Astra International.

Awalnya, ia lebih memilih berbisnis tanpa bantuan pamanya sama sekali. Tahun 1970, Theodore bekerja sama dengan Benecditus Rahmat, kakanya, membangun sebuah perusahaan konstruksi di bawah bendera PT. Porta Nigra. Perusahaan tersebut cukup berkembang dibawah menejemen dua orang. Tetapi akhirnya, dia harus berurusan dengan Group Astra, dan melalui Allis Chalmers Astra, bekerja sebagai selesman alat- alat berat. Berkat kerja kerasnya, Theodore pun terpilih sebagai president direktur PT. Astra International dari tahun 1972- 1998, walaupun keluarga William Soeryadjaya tidak lagi aktif. Ia sempat beristirahat hingga dua tahun, dan Theodore harus kembali ke PT. Astra International sebagai pucuk pimpinan kembali.

Theodore sendiri memiliki bagian dari Group Astra sekita 5%, dan bukan karena faktor keluarga tetapi kemampuanya mengembangka anak bisnis Group Astra International. Perlu diketahui, semua komisaris di Astra, seperti Benny Subianto, Hugianto Kumal, Subagio Wiryoatmodjo juga mendapatkan bagian yang saham untuk Group Astra International, dengan nilai 1-5%. Melalui pola tersebut, setidaknya dari tahun 1972, Theodore juga memiliki 1% dari PT. Surya Semesta Internusa. Tbk. Setahun kemudian, ia mendirikan perusahaan dibidang investasi PT. Windu Nusantara yang kemudian mendirikan lima anak perusahaan (PT Mutiara Samudera Lines, PT Kayaba Indonesia, PT Traktor Nusantara, PT Sinar Abadi Cemerlang dan PT Cipta Piranti Tehnik)

Theodore juga ikut andil di PT. Sunrise Garden dengan 2% kepemilikan, perusahaan yang mengembangkan perumahan Sunrise Garden di Jakarta Barat, kemudian 1,5% untuk PT. Emporium Lumber. Bersama paman- pamannya (William Soeryadjaya, almarhum Tjia Kian Tie dan Benyamin Arman Suriadjaya) dan almarhum Masagung, memiliki nilai saham 10% untuk PT Inter Delta Tbk, perusahaan peralatan foto merk Kodak.

PT. Triple A Jaya, ia dirikan dengan maksud mewakili kepemilikan pribadi. Dari sini, dia memiliki ke khususan untuk setiap unit usaha di bawah bendera Astra Group. Hal tersebut terkait pembangunan dua unit perusahaan baru  dan akuisisi 17 perusahaan. Dan, dia juga menargetkan beberapa unit perusahaan baru. Seperti kepemilikannya akan PT. Aneka Komkar Utama (pabrik sarung tangan karet di Tangerang), PT Suryaraya Wahana (akan membangun pabrik pulp di Kalimantan Timur), PT Concretindo Rejeki (pabrik readymix concrete di Cirebon), PT. Inkoasku (pabrik wheel rim di Jakarta), dan lain-lain. Seluruhnya merupakan bagian dari PT. Triple A Jaya , ada sekitar 19 perusahaan anak dan 21 perusahaan cucu. Tidak semuanya bertahan, karena beberapa telah di divestasi hingga dimergerkan (10 divestasi, dan 8 merger).

Jika dilihat dari jumlahnya, kita mungkin menyimpulkan sulitnya mengatur semua. Bahkan, ketika itu, istrinya juga ikut ambil bagian dari usaha pribadinya. Like Rani Imanto, istrinya, memiliki inevstasi pribadi di PT Delta Exim yang setahun kemudian mendirikan perusahaan kontruksi PT Delta Sarana Indonesia. Tercatat seluruhnya ada 14 perusahaan yang pendirian dan penyertaan awalnya terkait dengannya. Tujuh perusahaan perkebunan kelapa sawit (PTTunggal Perkasa Plantations, PT Sari Aditya Loka, PT Karya Tanah Subur, PT Sari Lembah Subur, PT Sankawangi, PT Sukses Tani Nusasubur dan PT Suryaraya Bahtera telah dilepas ke PT Astra Agro Lestari Tbk. Walau, akhirnya, hanya 4 perusahaan yang masih aktif sekarang, yaitu PT Catur Reksadaya (dagang), PT Djambi Waras (perkebunan karet), PT Purna Carmatama (sepatu olahraga) dan PT Brahma Binabakti (crumb rubber).

Porsi setiap perusahaan yang relatif kecil, atau hanya sekitar beberapa persen dari aset tidak menyurutkan keuntungan dari Theodore. Hal ini justru sangat menguntungkan, dan secara langsung merubahnya menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Dia sekarang bukan hanya seorang entrepreneur tetapi juga investor jadi kesatuan. Dengan minoritas kepemilikan, dikala krisis datang, ia dapat menyelamatkan keuangannya dari krisis. Lain hal dengan pendapatan, ia mendapatkan keuntungan besar dengan tumbuhnya perusahaan. Apa lagi, Theodore Rachmat memiliki kemampuan menejarial serta kepemimpian terbukti dari pengalamannya di Group Astra.

Bisnis Rajawali Group Bertahan dari Orde Baru hingga Reformasi


Profi Peter Sondakh memulai bisnis properti hingga tambang

Banyak entrepreneur indonesia memilih properti dan tambang sebagai landasan. Seperti Peter Sondakh, beralih dari properti yang saat krisis moneter mengalami kelesuan ke batu bara di era reformsi. Ini bukan tanpa perhitungan, Peter Sondakh melalui PT. Golden Eagle Energy nya berhasil  masuk industri bahan tambang. Ia menjadi orang terkaya nomor 8 versi Forbes, total kekayaanya sekitar Rp. 24, 7 triliun. Ia adalah CEO Rajawali Group, perusahaan yang berjaya dari masa orde baru dan reformasi.

Pada tahun 1954, ayahnya merupakan landasan dasar baginya masuk menjadi pebisnis besar. Ayahnya merupakan contoh dari seorang penjual minyak kelapa dan pengekspor kayu ulung. Peter yang berumur 22 tahun, kemudian mengambil alhi usahnya dan mendirikan PT. Rajawali Corporation. Melalui Rajawali Corporation, ia memulai bisnis properti sebagai perluasan usaha. Hasilnya? cukup untuk mulai masuk ke dunia korporasi besar. Berkat keahlian berkomunikasi dan pengalaman berbisnis; tahun 1984, Peter menggandeng Bambang Trihatmodjo untuk memperluas bisnis. Mereka bersama- sama membangun Grand Hyatt hingga stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, RCTI.

Rajawali Group berhasil membangun bisnisnya melalui kepemilikan saham perusahaan- perusahaan besar dan bekerja sama dengan korporasi besar. PT. Rajawali memiliki kepemilikan saham PT. Semen Gresik, RCTI, dan PT. Bentoel. Yang menarik meski Bentoel mengalami kebuntuan, ia masih melihat rokok sangat menarik dan menguntungan. Akhirnya, Bentoel dapat survive sampa sekarang dengan baik. Selain itu, Peter melalui Rajawali getol melakukan jual beli perusahaan atau kepemilikan saham. Dia sering disebut sebagai investor dari pada pebisnis.

Melalui Rajawali, ia membangun kemitraan untuk mengembangakan Hyatt Hotel dan Novotel Sheraton menjadi jaringan hotel bintang lima. Pada tahun 2009, perusahaan mengakuisisi jaringan hotel berbintang lima lain di luar Indonesia. Ini peluang besar dengan Surfers Paradise Resort Hotel Pty. lmtd dari Australia. Perusahaan tersebut merupakan jaring hotel di Australia yang baru- baru ini membangun St. Regis Resort di Bali.

Peter merupakan sosok yang menarik dengan sepak terjangnya. Kita tidak pernah tau, bagaimana dia melihat suatu bisnis sepenuhnya. Apakah dia seorang penjual atau pembeli? terbukti, dari Rajawali Group, kita tidak hanya akan mendengar bisnis properti, pertambangan, atau perkebunan, tetapi bisnis lain yang memang memiliki masanya. Ia bahkan masuk wilayah pariwisata dantelevisi, walau akhirnya rela melepaskan RCTI. PT. Rajawali Corporation (RC) merupakan perusahaan holding bukan perusahaan jasa atau barang. Perusahaan yang condong di permodalan dan  melakukan investasi; dari air minum, perhotelan, ritel, farmasi, pariwisata hingga transportasi.

Rajawali memiliki caranya untuk selalu bertahan. Meski krismon, Peter mampu bertahan dengan serangkaian divestasi (melepas saham kepemilikan). Pada 2005, dia melepas saham atas Exelcomindo yang sebenarnya bagian dari Telekom Malaysia Group sebanyak 27,3%. Langkah selanjutnya, Rajawali melepas saham untuk 15, 97% atau senilai US$.438 juta untuk dana segar. Dana tersebut digunakan kembali untuk investasi 24, 9% di PT. Semen Gresik. Saham di PT. Semen Gresik membuat Rajawali semakin kokoh di tahun- tahun selanjutnya. Pemerintah yang terus menggenjot proyek pembangunan infrastrukur dan dari sanalah semua dimaksudkan; PT. Rajawali Group akan ikut ambil bagian dari kue keuntungan pembangunan.

Lainnya, tahun 2006, Rajawali sudah masuk ranah sawit bahkan sebelum melepas saham Exelcomindo. Ia melalui Rajawali, berhasil membeli saham PT. Jaya Mandiri Sukses Group dan memulai bisnis sawit kerika bagus bagusnya. Rajawali memiliki saham di perusahaan tersebut dan menikmati harga kelapa sawit yang kala itu masih tinggi. Masuk di pertambangan, Rajawali memilih group usaha PT. International Prima Coal di 2007. Satu tahun kemudian, Rajawali melompat dari Kalimantan ke Papua. Perusahaan Rajawali masuk ke PT. Tandan Sawit Papua. Rajawali membuka 26.300 hektar kebun kelapa sawit di tanah Papua.

Yang lebih heboh, Rajawali melepas saham PT. Bentoel yang dimilikinya dari awal usaha. Mungkin, Rajawali melihat ketatnya kompetisi. Perusahaan menjual saham senila nilai Rp.3,35 triliun kepada British American Tobacco (BAT). "Kami ingin memfokuskan pada bidang properti, pertambangan, dan perkebunan," ujar Darjoto Setyawan, Direktur Pengelola Pengembangan Bisnis Rajawali Group. Dengan ketiga pilar tersebut, Rajawali ingin kembali ke awal. Tatapi apakah benar? melihat gerakan Peter Sondakh yang cemerlang, kami ragu telur akan dibatasi. Tetap saja, telur tidak akan dibagi hanya beberapa keranjang. 

Memulai Bisnis Internet dari Affiliate Marketing, Jual- Beli Domain, dan forum


Profil Tyler Cruz salah satu blogger entrepreneur terbaik dunia

Tyler Cruz, media di Amerika sering menyebutnya sebagai anak jenius bisnis online. Bagaimana tidak, diawal bisnis, Tyler talah berhasil menjual domain $200.000. Tyler juga sempai sekarang sudah membuat dan menjalankan lebih dari 12 buah situs. Tidak percaya? coba kunjungi Merendi.com. Anda akan melihat beberapa situs buatannya, yang disebutnya sebagai bagian dari perusahaan, Merendi Network.Inc.

Kembali ketika berumur 12 tahun, Tyler Cruz hanyalah pelajar biasa dengan beberapa kelebihan. Dia ahli membuat situs dan bisnis online. Tyler tertarik semua tentang membuat situs dari design hingga kontent. Ia memulai dengan situs untuk mereview film, dan mengerjakannya setiap pulang sekolah. Tetapi, keberhasilannya bukan berasal dari sana. Tyler, selain situs film, mengerjakan proyek lain yaitu membuat forum. Disinilah passionnya terbentuk melalui bisnis forum bukan sebuah situs.

"Saya tidak akan berkata berhasil. Saya memang membuat banyak forum, tetapi tidak menyebutnya sebagai kesuksesan. Jika bertanya bagaimana mencari uang dari forum, saya juga tidak memiliki banyak jalan selain donasi atau iklan. Tetapi, forum memiliki kekuatan ketika menjual layanan berlangganan untuk anggota, dari sanalah peluang iklan melalui layanan email."

Tyler mengakui menghasilakan uang memang agak sulit, jika ia tidak membangun komunitas yang baik. Dia yakin, hal pertama dalam mebuat forum adalah komunitas dan komunikasi. Sebagai tambahan, dia bisa menjual iklan yang cocok dengan tema forum. Alasannya? sebagai bisnis yang sudah berhasil membangun loyalitas hingga forum benar- benar terpercaya, dan orang akan melihat sebuah iklan sebagai bagian dari forum tersebut. Ini bukan hanya masalah anggota forum lagi, tetapi semuanya tentang kontent.

Ia mengakui menjadi entrepreneur terutama di bisnis internet berakhir di pengeluaran lainnya. Pengeluaran yang termasuk mengecek domain, hosting, iklan atau bisnis lain. Tyler mengakui menikmati setiap waktu dalam membengun situs hingga mengontrolnya. Di Amerika, ia juga harus berurusan dengan pajak online. Bagusnya, kita tidak harus mengeluarkan uang pajak (untuk sekarang) ketika berhasil seperti Tyler Cruz.

"Saya hanya mengeluarkan uang sedikit untuk membangun satu situs, tetapi saya juga harus memikirkan bagaimana uang tersebut kembali segera. Saya biasanya memilih beberapa nama yang bagus untuk satu domain atau dua, tetapi biasanya akan menghabiskan $200-300 untuk membangun satu situs."

Tentang keuntungan bersih, di awal 2007, Tyler mengaku memapu membeli sebuah kondominum, walau masih mencicil. Dia juga menggunakan uangnya untuk makan di restoran, bermain poker online, dan sebuah game baru. Ia juga membeli beberapa mebel untuk tempat tinggalnya. Sebagai klarifikasi, ia mendapatkan hasil menjual domain untuk $200.000 harus menunggu pembeli yang tepat. Tyler harus menghubungi tiap orang setu persatu, tetapi hanya mendapat penawaran untuk $100.000 total. Klienya juga sering menolak penawarannya. Tyler Cruz akhirnya bisa mendapatkan yang sesuai dengan waktu yang lama.

Anehnya, kami menemukan Merendi Network.Inc, perusahaan milikinya, merupakan perusahaan privat secara harafiah.

Cerita Djarum, sebuah Bisnis Kecil dri Kudus


Profil Robert Budi Hartono, pengusaha rokok yang cinta olah raga badminton

Lahir di Kudus, Semarang pada tanggal 18 April 1941, Robert Budi Hartono atau memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum Oie Wie Gwan. Selain Djarum, bersama kakaknya, Michael Bambang Hartono, memiliki saham lima puluh persen untk Bank BCA. Selain itu, mereka juga memiliki 65.000 hektar perkebunan sawit di Kalimantan. 

Semuanya berawal dari Djarum, bisnis Robert dimulai dengan memegang PT. Djarum tapi dia bukanlah tipe orang yang mudah puas. Djarum hanya merupakan batu loncatan baginya untuk lebih lagi. PT. Djarum dimulai dari sebuah perusahaan ayahnya, dari usaha kecil bernama Djarum Gramaphon. Dia dan kakaknya mendapatkan perusahaan tersebut dengan keadaan pabrik yang baru saja terbakar dan tidak stabil keuangan. Namun, mereka yang menyulap semuanya hingga nama Djarum disematkan.

Djarum memiliki pangsa pasar luas hingga di Amerika. Di Indonesia sendiri, PT. Djarum diperkirakan memproduksi 48 milyar per- tahun atau 20% rokok di pasaran. Pertumbuhan seperti ini membuat perusahaan mudah melakukan ekspansi bisnis. Djarum yang sebelumnya fokus untuk rokok masuk ke bisnis keuangan BCA. Tepatnya tahun 2008, kedua bersaudara tersebut membeli saham BCA hingga 51 persen yang berarti saham mayoritas. PT. Bank Central Asia menurut Bank Indonesia memiliki aset sebesar 1,3 triliyun. Lainnya, Djarum masuk ke bisnis properti, Grand Indonesia sedangkan elektronik melalui merek Polytron.

Sektor lainnya, Group Djarum memilih dunia Internet dengan memulai bisnis online. Malalui Global Digital Prima Venture, Rebert dan kakakanya melalui Kaskus mencoba menjajaki kerja sama. Ada sedikit kontrofersi, apakah Kaskus dibeli Djarum, tetapi Ken Dean Lawadinata salaku CEO menolak sebutan akuisisi. Di pihak lain, founder Kaskus, Andrew Darwis mengaku hanya berbagi pertnership dengan keuntungan share knowledge dan funding. 

Robert Budi Hartono sangat menyukai olah raga terutama bulu tangkis. Ia memulai dari sekedar hobi hingga perkumpulan bulutangkis (PB) Djarum terbentuk 1969. Di lapangan melinting kretek, Robert menemukan talenta dari seorang Liem Swie King. Dia benar- benar mampu melihat sesuatu dari anak tersebut hingga dikenal sebagai "King Smash".

Investasi Hati hingga Investasi Keuangan ala Sandiaga Uno



Profil Sandiaga Uno SEO Saratoga sebagai orang terkaya di Indonesia termuda 

Lahir di Rumbai Pekanbaru, 28 Juni 1969, Sandiaga Salahudin Uno menjadi fenomena tersendiri sukses di umur yang relatif muda. Dia berhasil dengan PT. Saratoga Investama Sedaya dibidang keuangan dan investasi perusahan lain. Ini bukan tanpa resiko, Dia mampu memperhitungkan semuanya terhitung perusahaan tersebut malah berkahir gemilang. Dan, beberapa perusahaan malah dijual kembali dengan harga lebih tentunya. Kita sebut PT. Dipasena Citra Darmaja, PT Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN), dan PT. Astra Microtronics.

Sandi Uno memulai bisnisnya sebagai pilihan terakhir ketika perusahaan tempatnya bekerja bankrut. Ini juga masuk dalam keberuntungan, dia cukup merasakan rasanya sakit menjadi pengangguran. Dia mendirikan PT. Saratoga Advisor di tahun 1998. Bersama temannya, Edwin Soeryadjaya, membangung bisnis investasi. Sebuah bisnis yang terlihat kurang menjanjikan terlebih dengan banyaknya kegagalan hingga masalah hukum. Tetapi malalui PT. Saratoga Investama Sedaya, Sandi berhasil menjalankan pengembangan bisnis. Ia mengambil alih beberapa perusahaan, membenahinya hingga sukses dan mungkin dijual kembali. Hingga 2009, 12 perusahaan telah diambil alih dari menghimpun modal investor.

Sandi yang semula bekerja sebagai pegawai perusahaan Group Astra William Soeryadjaya, mendapatkan ilmu tentang berbisnis. dia memang menyebut ada kedekatan tersendiri, dan William merupakan gurunya. Boss Astra tersebut telah ia anggap sebagai guru bisnis. Dia mengaku sering berbincang lama tentang bisnis dengannya. William benar- benar tidak pelit membagi ilmunya hingga Sandiaga Uno menjadi sekarang.

Dia pernah bekerja untuk sebuah perusahaan di Singapura, akhirnya harus menjadi pengangguran. "Bisanya saya digaji tiap bulan, sekarang saya harus berpikir bagaimana survive," ucapnya mengingat. Hal tersebut semakin sulit dengan kembalinya dia ke Indonesia yang ketika itu masih krisis. Dia kemudian menggandeng teman SMA nya, Rosan Roeslani, medirikan perusahaan PT. Recapital Advisor. Kedekatannya dengan keluarga William Soeryadjaya membawanya berbisnis dengan anaknya dan kawannya, Edwin Soeryadjaya, yang akhirnya melahirkan PT. Saratoga Investama Sedaya. Perusahaan tersebut memiliki saham besar di PT. Adaro Energy Tbk, sebuah perusahaan yang memiliki usaha batu bara dengan cadangan 928 atau kedua terbesar di Indonesia.

Lain di Bisnis dan keluarga, Sandi mengaku sangat sayang kelurga dan terkadang merasa berdosa. Dia menyeut hidupnya yang padat dengan jadwal di luar keluarga. Selain bisnis, Sandiaga Uno juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan pernah meduduki posisi ketua. Tatapi dari sumua itu, Sandi mengaku menyempatkan waktu selama sabtu dan minggu untuk keluarga

"Sebenarnya saya malas untuk pergi ke Mal. Tetapi, ya sedikit menyenangkan anak lah," ujar ayah dari dua putri,  Anneesha Atheera dan Amyra Atheefa. "Jujur saya ingin selalu di antara mereka. Saya ingin memberikan yang terbaik," Sandi menambahi dengan serius.

Kalla Group Penguasa Jalanan Indonesia


Profil Jusuf Kalla memulai bisnis mobil, konstrukis, hingga monorail

Muhammad Jusuf Kalla lahir di Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942, dia terkenal sebagai pebisnis ulung, ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (KADINDA) Sulawesi Selatan, hingga ketua partai Golkar dan wakil president ke 10 Indonesia. Menganai bisnisnya, Jusuf Kalla memegang kendali Kalla Group, group usaha milik kerluarganya. Lahir dari pasangan Haji Kalla dan  Hajjah Athirah Kalla yang notabennya pebisnis, Jk (panggilan media) mampu ikut aktif dalam usaha keluarga. Dia sukses mengembangkan bisnis tekstil hingga bisnis "jalanan". Dia memiliki perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi dan Logistik.

Di tahun 1968, Jk berhasil mengembangkan bisnis sebagai CEO dari NV Hadji Kalla. Dia berhasil merubah arah bisnis dari ekspor- impor hingga konstruksi, perhotelan, mobil, perkapalan, real estet dan transportasi. Di bidang transportasi inilah usaha Kalla Group terlihat mencolok darinya. Sebut saja, ia berhasil memegang hak jual (eksklusif) untuk Toyota dengan PT.Hadji Kalla. Lainnya, Jk memiliki hak penjualan untuk Daihatsu dan Nissan dengan PT. Makassar Raya Motor, terkahir KIA dengan PT. Kars Inti Amanah. Ketiganya merupakan foktor penting dalam usaha bisnisnya.

Ia juga memiliki usaha dibidang lain seperti PT. Makassar Monorail Indonesia. Itu merupakan kebenaran mengenai monorail di Makassar. Jusuf Kala benar- benar berniat untuk mengembangkan transportasi monorail di Makassar. Dilansir dari Detik.com, perusahaan monorail asal Bekasi diperkirakan akan bekerja sama dengan PT. Makassar Monorail Indonesia. Mereka menyambut hal tersebut dengan senang ketika Jakarta memilih produk China. "Masih dengan Hadji Kalla Group bersama mengembangkan monorail di Makassar," ungkap Indra Nugraha Kusna sebagai GM untuk PT. Melu Bangun Wiweka.

Selain bisnis Jk juga aktif dalam hal politik hingga sosial. Kita bisa menyebut untuk sosial, ia berhasil menjadi ketua Palang Merah Indonesia. Pekerjaanya sebagai ketua PMI juga memberinya kesempatan untuk memperhatikan nagara lain dan melakukan kegiatan sosial. Di bidang Politik, itu tentu mengenai jabatannya sebagai mentri hingga menjadi wakil president. Lainnya, Jusuf Kalla dibidang politik termasuk sukses menjadi ketua Partai Golkar 2004- 2009. Dia juga cukup fokal terhadap berbagai isu hangat seperti perjanjian damai GAM hingga mengenai kenaikan BBM dan penanggulangannya.

Kalla Group juga mulai eksis di bidang sosial secara ke organisasian. Mereka membangun beberapa yayasan dan sekolah Islami sebagai bagian filantropi.