Cerita Djarum, sebuah Bisnis Kecil dri Kudus


Profil Robert Budi Hartono, pengusaha rokok yang cinta olah raga badminton

Lahir di Kudus, Semarang pada tanggal 18 April 1941, Robert Budi Hartono atau memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum Oie Wie Gwan. Selain Djarum, bersama kakaknya, Michael Bambang Hartono, memiliki saham lima puluh persen untk Bank BCA. Selain itu, mereka juga memiliki 65.000 hektar perkebunan sawit di Kalimantan. 

Semuanya berawal dari Djarum, bisnis Robert dimulai dengan memegang PT. Djarum tapi dia bukanlah tipe orang yang mudah puas. Djarum hanya merupakan batu loncatan baginya untuk lebih lagi. PT. Djarum dimulai dari sebuah perusahaan ayahnya, dari usaha kecil bernama Djarum Gramaphon. Dia dan kakaknya mendapatkan perusahaan tersebut dengan keadaan pabrik yang baru saja terbakar dan tidak stabil keuangan. Namun, mereka yang menyulap semuanya hingga nama Djarum disematkan.

Djarum memiliki pangsa pasar luas hingga di Amerika. Di Indonesia sendiri, PT. Djarum diperkirakan memproduksi 48 milyar per- tahun atau 20% rokok di pasaran. Pertumbuhan seperti ini membuat perusahaan mudah melakukan ekspansi bisnis. Djarum yang sebelumnya fokus untuk rokok masuk ke bisnis keuangan BCA. Tepatnya tahun 2008, kedua bersaudara tersebut membeli saham BCA hingga 51 persen yang berarti saham mayoritas. PT. Bank Central Asia menurut Bank Indonesia memiliki aset sebesar 1,3 triliyun. Lainnya, Djarum masuk ke bisnis properti, Grand Indonesia sedangkan elektronik melalui merek Polytron.

Sektor lainnya, Group Djarum memilih dunia Internet dengan memulai bisnis online. Malalui Global Digital Prima Venture, Rebert dan kakakanya melalui Kaskus mencoba menjajaki kerja sama. Ada sedikit kontrofersi, apakah Kaskus dibeli Djarum, tetapi Ken Dean Lawadinata salaku CEO menolak sebutan akuisisi. Di pihak lain, founder Kaskus, Andrew Darwis mengaku hanya berbagi pertnership dengan keuntungan share knowledge dan funding. 

Robert Budi Hartono sangat menyukai olah raga terutama bulu tangkis. Ia memulai dari sekedar hobi hingga perkumpulan bulutangkis (PB) Djarum terbentuk 1969. Di lapangan melinting kretek, Robert menemukan talenta dari seorang Liem Swie King. Dia benar- benar mampu melihat sesuatu dari anak tersebut hingga dikenal sebagai "King Smash".