Passion Pendidikan Membawa Untung bagi Pierre Sanjaya


Profil Pierre Sanjaya CEO Stella Maris, sekolah internation pencetak murid berprestasi

Bisnis pendidikan menjadi salah satu usaha yang menjanjikan. Salah satu entrepreneur yang berhasil melalui bisnis tersebut, Pierre Sanjaya, seorang entreprenuer pendidikan membangun Stella Maris sekolah bertaraf international. Apa itu Stella Maris? Stella Maris merupakan sekolah pendidikan yang mengelola TK (taman kanak- kanak) hingga sekolah menengah atas (SMA). Sekarang, Stella Maris telah memiliki dua sekolah sendiri hingga dua sekolah untuk waralaba. Di tahun 2010 saja, sekolah yang didirikan Pierre berhasil menghasilkan omset hingga Rp.100 miliar.

Stella Maris bukanlah milik Pierre seutuhnya. Sekolah tersebut mulanya merupakan hasil pemikiran ibunya. Sebelumnya, sekolah tersebut didirikan dengan nama Stella, hingga Pierre kemudian mengambil alih posisi direktur. Pierre yang tau akan konsep sekolah modern memilih mengembangkan sekolah menjadi waralaba. Hasilnya, Pierre berhasil memiliki waralaba yang kuat dengan nama Stella Marris.

Pierre yakin dengan pendidikan sebagai sebuah urgency. Orang tuanya mendidik Pierre kecil dengan prinsip mementingkan pendidikan. Hingga menjadi entrepreneur, ia justru memilih meneruskan usaha pendidikan ibunya bukan membuka usaha baru di bidang non- pendidikan. Usaha lain yang dikembangkannya juga termasuk sekolah karakter tetapi masih dalam lingkup pendidikan. Dia memilih nama lain untuk ini, karena sekolah tersebut merupakan manifestasi idenya sendiri. Ia memberi nama Asia One Consulting dan Success Academy Indonesia, keduanya fokus di pendidikan karakter, karier, hingga konsultasi. 

"Sekolah yang datang untuk konsultasi cukup banyak. Dari 2010 hingga sekarang, sudah ada 20 sekolah," terangnya mengenai bisnis konsultasi.

Pria kelahiran Jakarta, 1 September 1979, mengaku tau betul bagaimana ibunya mencoba memberikan sekolah yang baik melalui Stella Maris. Ibunya membangun sekolah tersebut untuk anak- anak yatim. Pierre menjelaskan, ia juga ikut membantu ibunya dengan promosi sekolah. Membagi brosur merupakan pekerjaanya ketika masih sekolah menengah. Setalah lulus Bina Nusantara, Pierre yang mengambil jurusan akuntansi, ikut terjuna di usaha ibunya mengurus Stella Maris. Hingga 2007, ia memilih jalan lain sebagai programmer, hingga kembali untuk menjalankan Stella Maris setelah rampung  S2 di Pelita Harapan.

Tahun 2004, sekolah Stella menggunakan sertifikat ISO 90001:2000. Ia melakukan studi banding hingga Singapura dan Australia. Pierre kemudian menggunakan sistem International Baccalaureate (IB) serta kurikulum Cambridge yang menitikberatkan kemampuan akademik. Sekolah Stella sudah memiliki sekitar 2.500 siswa. Pierre yang sukses dengan sekolahnya mulai melakukan ekspansi. Tetapi, tidak semudah yang dibayangkan untuk menghimpun modal adalah sesuatu yang lain. Beberapa bank menolak proposal Pierre berkali- kali. Hingga akhirnya, sebuah bank swasta akhirnya setuju untuk memberikan modal

Selain bisnis pendidikan, sekarang, Pierre Sanjaya memilki bisnis lain. Dia memiliki bisnis leasing sepeda motor besar dan penjualan Villa di Bali. Mungkin, Pierre telah yakin dengan bisnis pendidikannya, hingga dia ingin menyiptakan usaha baru untuk membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas.

0 comments:

Post a Comment