Bocah 12 Tahun Menjadi Teknologi Entrepreneur


Bisnis dari kecil dengan ComCate

Ketika kelas 6, seorang guru berbicara mengenai proyek membuat sebuah situs. Ben Casnocha kecil tampak lebih bersemangat dari teman- teman lainnya. Situs bukanlah hal baru, baginya teknologi merupakan bagian dari hidup. Dia yang selalu mengerjakan pelajaran teknologi dengan baik.

Terlahir dengan nama Benedict T. Casnocha adalah seorang entrepreneur dan penulis Amerika. Dia tinggal di San Frasisco, merupakan CEO dan founder ComCat, sebuah firma teknologi pemerintah serta menjadi penulis dua buku terkenal. Salah satunya berjudul "Start- Up of You", buku tersebut diterbitkan oleh the New York Time dan menjadi best seller.

Start- Up bisnis IT

Ben membuat situsnya sendiri ketika masih kelas 6 SD dan merupakan sumber bisnisnya. Dari pengalaman tersebut pula, ComCate lahir sebagai bisnis serius bahkan dari sekolah dasar. Perusahaan pertamanya yang menjadi sumber kekayaanya. Dia telah berinvestasi semenjak kecil, dan menjadi kaya setelah dewasa.

"Ketika saya berumur tiga belas tahun. Semua yang saya pedulikan hanyalah liga baseball kecil dan acara Saturday's Night. Untuk berpikir bahwa akan termotivasi seperti ini, bocah 12 tahun telah memulai jalannya untuk bisnis bernilai multi juta. Itu merupakan hal yang tidak pernah saya ukur."

Ben pernah bejualan permen karet ketika berumur tujuh tahun kepada saudaranya. Dia sudah dari umur 7 hingga 11 tahun ketika memulai membangun perusahaanya Ia sadar benar keberadaan software sangat diperlukan untuk jaman sekarang.

Dari SMA, Ben mulai belajar menganai teknologi secara mendalam. Dia memulai menjual produk softwarenya dengan merek dagangnya ComCate.com. Ben menawarkan produk untuk perusahaan besar sekelas Silicon Valley ataupun kecil. Dengan nama yang baru dikenal bukanlah sebuah pilihan bijak baginya kala itu memasuki Silicon Valley yang keras. Dari sinilah, dia mengalami sebuah kegagalan pertamanya dan menyadari usahanya butuh inovasi.

ComCate mulai mengambil proyek kementrian IT daripada memilih Silicon Valley. Mereka meminta bantuan Ben, sebagai CEO, dan sebagai ahli teknologi untuk pemenuhan IT di kementrian. Sebuah kontrak, resminya ComCate merupakan perusahaan kecil yang terpercaya menjadi rekanan kementrian bidang teknologi.

ComCate berhasil menjaga hubungan bisnis dengan kementrian IT. Ben bertemu peluang saat berkerja sama dengan pemerintah . Dia menyadari betul sebuah tim dan akhirnya mencari 19 dan 14 orang berbakat. Dari sana,  ComCate ingin agar kontrak tersebut semakin kuat. ComCate harus menjadi perusahaan yang besar, dan Ben Casnocha harus memiliki karyawan yang mumpuni. Bisnis tersebut tumbuh semakin intent cepat sejalan dengan jumlah karyawannya.

Sulitnya menjadi seorang entrepreneur

Berumur 17 tahun, ia masih asik sebagai remaja diluar tanggung jawabnya sebagai pebisnis. Dia beberapa minggu terakhir harus menemui gruou meeting dengan angel investor di pagi hari ketika sekolah baru saja dimulai. Malam sebelumnya, dia menemani seorang investor makan malam. Beberapa hari kemudian, dia harus menemui Marc Benioff, CEO dan Founder perusahaan pembuat software Salesforce.com, dan yang paling akhir makan malam dengan pengusaha real estate.

"Itu semakin gila," ucap Ben, yang mengambil libur guna menjalankan ComCate, perusahaan software dari San Frasisco yang dimulai dari kamar tidur ketika 12 tahun."ini bukan keseharian anda duduk dengan anak 13 tahun dan mendengarkan rencananya merubah dunia," ucap Greg Prow, a venture capitalist yang bertemu Ben di September 2001.

Majunya teknologi, seperti internet, dan jangkauan luas entrepreneurship membuat mudah remaja memulai bisnisnya. Deberapa tahun yang lalu, di Starbuck Ben masih terlihat seperti anak lain minum secangkir kopi setelah pulang sekolah. Berpakaian baju bergari- garis hitam, celana jean, sepatu sneaker, dia memasang iPod, memegang BlackBerry dan PowerBook di punggungnya.

Menjalankan bisnis berarti profesional

Comcate menjadi bisnis yang menguntungkan melalui niche yang berkembang. Perusahaan menghasilkan pendapatan $750.000. Mereka melayani puluhan pelanggan dari California, Florida, Indiana dan dari manapun. "Anak ini serius," ucap president direktur ComCate Dave Richmond. Richmond, 41 tahun, terkejut mendengar anak 14 tahun memberikan pertanyaan berat.

"Kita tidak punya waktu untuk bersantai. Klien berasumsi, dia orang yang dewasa terlihat dari penampilan dan prilakunya," kata Richmond melanjutkan.

 Meskipun bisa dibilang mentor, Richmond menyebut hubunganya dengan "atasannya" tidak sedekat itu. Dia masih menjaga profesionalitas. Mereka berdua, Richmond (41) dan Ben (14), disibukan dengan jadwal panjang, pertemuan bisnis, dan rencana kerja. Richmond menganggap atasannya sudah mengerti apa yang harus dilakukan antara menjadi remaja dan perbisnis.

Selama masa sekolah, Ben bangun jam 6 pagi. Dia membaca puluhan email tentang bisnis, melihat website dan blog untuk belajar. Di waktu senjang, Ben bisa menyelesaikan sebuah buku hingga 50.000 kata. Dia kemudian menyelesaikan 120 buku di 16 bulan terakhir. Dia  ingin selalu membaca hingga 4.200 buku di 60 tahun kemudian.

Gaya hidup ambisus seperti ini memerlukan perhatian ekstra darinya. Dia mengaku baginya menjadi ambisus berarti sulit, membingungkan, dan menyedot waktu. Dia yang mahasiswa baru di University of Chicago dan Cornell University mengaku mengadopsi kepribadian ganda. Dia memiliki Ben profesional selalu berkata non- formal "Hello, Ben Casnocha" dan happy-go-lucky Ben atau Ben bahagi berkata "Hey, what's up?". Secara garis besarnya Ben Casnocah masih memiliki kehidupan remajaa 15 tahun apapun keadaanya.

Dia sempat terganggu pendidikannya sebagai pelajar dan mahasiswa baru. Dia sebagai mahasiwa baru rela mendapat nilai biasa dengan dua nilai C. Indeks Prestasinya juga tidak terlalu menonjol hanya 3.0, tetapi di semester berikutnya itu bisa berubah 3.2. Dia belajar banyak dan mulai mengikuti meditasi setiap hari guna memastikan keseimbangan. Ia menyisihkan waktu sekitar 15 menit perhari untuk meringankan stess. Dia tidak mau kehilangan masanya meski tetap bekerja keras.