Hamzah Izzulhaq (19 tahun): Bimbel dan Sofabed

Bagaimana Dari Sebuah Seminar dan Bisnis Bimbel Senilai 730 juta

Kali ini sedikit berbeda, kita akan membahas seorang pemuda asli Indonesia bernama Hamzah Izzulhaq, pemuda kelahiran 26 April 1993. Hamzah, kita sebut namanya begitu, dia termasuk dalam entrepreneur muda yang menarik perhatian kami karena sikapnya yang easy going. Dan kisahnya yang sudah dikenal di penjuru Indonesia melalui acara televisi.

Anda akan mudah mengenal Hamzah dan kami yakin itu. Dengan gaya bicaranya yang lugas dan mudah akrab; Hamzah mampu meyakinkan kami sebagai seorang pengambil resiko dan mampu bekerja sama. Ya, Hamzah adalah seseorang yang benar benar berani mengambil kegagalan diawal. Dengan kemampunya ini, Hamzah berhasil mebuka 44 cabang bimbel dan sebuah bisnis sofabed di Tangerang.

Dimulai dari tahun 2004, sebuah seminar membuka mata Hamzah mengenai bagaimana sebuh bisnis bimbel seharusnya bekerja dan arti dari sebuah panggilan. Hamzah termasuk tipe orang yang berani mencoba tanpa harus ada embel embel passion tetapi dia benar benar selalau merasa "apa yang dilakukanya adalah passionya". Dari seminar ini dia benar benar menginginkan bimbelnya sendiri. Tak ayal, dangan pasti dia meminjam uang 70 juta dari ayahnya tanpa ragu untuk sebuah bisnis. Dengan berani, Hamzah meyakinkan ayah dan ibunya ini benar merupakan jalan kesuksesannya. Hamzah langsung menghubungi pembicara seminar untuk lebih lanjuta. Dan, ia menerima bimbelnya sejak hari itu hingga sekarang menjadi 44 cabang.

Hamzah mengambil alih system dan semua pengajar. Ini tantangan tersendiri, berbeda dengan memulai dari nol. Jika ia benar benar tidak belajar sudah dipastikan bimbel ini akan rutuh tetapi jika berhasil akan terlihat hasilnya dengan capat.  Ia diibaratkan seperti pembelian sebuah perusahaan yang masih berjalan bukan sebaliknya. Hamzah tau ini karena dia mempelajarinya bahwa ia harus tahu bagaimana menjaga kualitas. Dengan kemampuan menganalisanya dan tanpa rasa takut akan kerugian. Hamzah berhasil mengembangkan usaha bimbel hingga 44 cabang. Barapa yang dia dapat? 730 juta pertahun, sebuah nilai yang sangat tinggi untuk pemuda 19 tahun.

Tidak puas dengan hanya bimbel, Hamzah merambah dunai sofabed dari mengambil alih usaha orang lain. Sebuah cara yang hampir sama dengan bimbelnya. Tetapi, hal tersebut menjadi sedikit berbeda dengan "dia mengambil alih sebuah kegagalan". Dengan pengalamannya mengelola bimbel, ia memiliki kepercayaan tinggi untuk mengelolai usaha barunya. Tak ayal, dar bisnis sofabed berkembang dengan baik walau cukup tersendat. Kami hanya bisa bilang "wow" untuk Hamzah. Ini merupakan cara yang sama yang dilakukan oleh banyak entrepreneur di seluruh dunia; ambil alih, perbaiki dan kembangkan sebuah metode kuno.