Travel Guide Dunia Bercerita Tentang Perjalanan Karirnya



Kisah sukses Tedjo Iskandar dari seorang tiur guide hingga membukan kursus dunia

Tedjo Iskandar tidak sekedar menyukai pemusik dunia. Ia benar- benar rela mengeluarkan uang, tak ayal banyak sudah konser ia kunjungi. Pria lulusan UNDIP, Sospol, memang dari SMA sudah menyukai artis- artis manca negara. Ia bahkan memasang poster mereka di dinding. Bahkan, dia rela menonton jika ada konser di Palembang, seperti God Bless, Trencem, Aka, Rollies hingga Ken Arok.

"Kalau teman- teman saya naik pesawat, saya harus naik bus ke Lampung, menyebrang dengan kapal fery dari Panjang Lampung ke Merak," ujar pria kelahiran 12 Desember 1960.

Ia yang kuliah dengan biaya sendiri terpaksa bekerja freelance. Sabtu- Minggua, Tedjo harus menjaga turis transfer in- out hotel di Halim. Bahkan menjadi LO (liaison officer), ia harus mengunjungi toko barang antik Jl. Surabaya, Batik ke Kebayoran, Taman Mini, Monas dan tempat strategis lain. Dia mengumpulkan 10 dollar dan 10 dollar komisi. Ia juga berhasil masuk kapal pesiar Golden Odessy merapat di Tanjung Priuk.

Dari menjadi tour guide, ia merantau ke Jakarta dengan nyaman. Di tambah, dia juga mendapat kesempatan menonton artis luar. Mereka adalah artis yang hanya akan menggung di Jakarta, seperiti Rolling Stone. Thedjo juga mendapat keberuntungan dengan pengalamannya, ia ditunjuk oleh JAL, sebuah agen untuk mengatar turis ke Jepang. Dari Jepang, Thedjo tidak menonton konser tetapi cukup terhibur menonton premier John Travolta.

Pembawaan yang easy going ditambah fokus, humoris, dan santai menjadi faktor penting. Tedjo membawa nama baik tour dengan sifatnya. Lainnya, ia juga pekerja keras hingga berniat belajar bahasa Inggris dan Mandarin. Hampir setiap konser di dua negara, Singapura dan Malaysia, ia pernah ikuti dari bekerja sebagai tour guide. Konser seperti Michel Jackson, Spice Girls, Boyz II Men, bahkan dari Belanda, North Sea Jazz. Ia juga pernah ikut menonton Basket NBA dan mengunjungi Hard Rock Cafe. Ini seperti mimpi, dia bisa melihat banyak hal dari bekerja sebagai tour guide.

Tedjo Iskandar ingin membagi ilmunya. Ia mendirikan TTC (Tourist Training Center) sebagai bisnis baru, dan mencoba merubah para guide menjadi lebih baik. Tedjo akan memberikan pengalaman, training, dan tips bagaimana bekerja dari menjadi tour guide. Peserta di TTC merupakan mahasiswa jurusan periwisata, karyawan tour guide travel, dan kalangan umum. Ini juga termasuk praktek ke berbagai negara sebagai tujuan.

Di tahun 1994, ia memulai membuka pelatihan ke Singapura, Bangkok, bahkan Eropa dan Australia menjadi tujuan. Pesertanya? sekitar 50 orang ikut dalam pelatihan tersebut. TTC pun menjadi kepercayaan untuk mengadakan workshop, pelatihan, dan travel mart. Untuk travel mart, dia bekerja sama dengan 170 agen resmi negara tujuan. Ia mencoba menjalin kerja sama bisnis hingga memudahkan perjalanan di penjuru dunia.

0 comments:

Post a Comment