CEO Biznet, Veteran Koneksi Internet, Bercerita Tentang Usahanya


Kisah Sukses Adi Kusuma pemilik Biznet

Biznet telah menjadi veteran menyambungkan dunia maya ke pelanggan. Meski belum seperti sekarang, Adi Kusma, sebagai CEO Biznet telah memberikan layanan prima untuk pengguna sekala perusahaan. Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa kala itu sebelum operator, Biznet juga telah membuat sambungan untuk tiap warnet yang ada. Kebanyakan pelanggan internet umumnya memang tertarik untuk mendapatkan koneksi internet yang murah dan cepat, tapi dengan murah apa bisa memberi kecepatan maksimal.

Adi sudah akrab dengan komputer semenjak muda hingga disebut kuper. Dia kemudian beralih menjadi penyedia broadband handal. Jauh sebelum operator selular menggunakan layanan 3G, Biznet telah mengudara dengan koneksinya. Perusahaan yang didirikan olehnya dari  kecintaannya akan dunia komputer.

Biznet menyediakan koneksi internet berkualitas dengan kecepatan tinggi. Perusahaan ini membidik pasar perusahaan yang lebih loyal. Jika sambungan internet mati, mereka akan mencari Biznet atau harus merugi. Mereka juga lebih mementingkan kualitas daripada kuantitas. Ini berbeda dengan operator selular.

Lulus SMA, dia pernah sekali meninggalkan komputer demi bersekolah Teknik Industri di Oregon State University. Tetapi tidak bertahan lama, dia kembali menggeluti komputer hingga mengindahkan keinginan orang tua untuk meneruskan perusahaan baja. Tetapu juga, dari sini, ia mendapat pencerahan bahwa bisnis koneksi akan menguntungkan. Dia hanya membutuhkan sedikit keberanian serta mental untuk memutar otak; mengakali kecepatan internet.

Start- up bisnis ala Biznet

Ia yang sebelumnya bekerja di perusahaan affiliasi MID Plaza membuka bisnis sambungan dengan US$5 juta. Alasannya? tentu faktor prospek, salain itu dia juga meyakini perusahaan akan menerima idenya; bahwa koneksi cepat merupakan yang terbaik. Dia menempatkan dirinya menantang penguasa koneksi PT. Telkom yang konon kala itu masih sangat buruk koneksinya.

Ia membangun sebuah perusahaan sendiri bernama Supra Primata Nuzantara dengan merek dagang Biznet. Perusahaan tersebut fokus membangun jaringan wireless sebagai bisnis utama. Palanggan perusahaannya kebanyakan merupakan kantor setempat seperti sekitar MID Plaza pada awalnya. "Waktu itu kecepatannya kurang lebih 10 Mbps," ujarnya lebih lanjut Ini tidak terlalu besar dengan paket HSPA+ sebesar 21 Mbps.

Dia menjawab kesulitan dalam kecepatan dengan server luar. "Menyewa Bandwitch dari luar sangat mahal, karena kabel laut yang masuk Indonesia masih sediki," ujarnya menjelaskan Atau, ia memilih membangun jaringannya sendiri.

"Sekarang palanggan Biznet merupakan korporat mencapai 80% " ujar pria berumur 33 tahun ini. Pelanggan Biznet membayar tarif beragam dari Rp.500.000 hingga Rp. 10 juta per- bulan untuk korporasi dan tentunya bukan untuk satu dua komputer. Dia juga yakin prospek bisnis koneksi internet masih akan terus diminati terutama untuk individu.

Menghadapai tantangan usaha

Ketika membangun Biznet, Adi pernah mengalami tantangan terberat sepanjang usaha. Dia merasakan yang namanya ditolak. Tetapi, di tahun 1998, kenyataan berbalik ia kemudian menjadi incaran perusahaan yang beralih dari kata murah. Perusahaan yang mengalami krisis memilih menahan pengeluaran sewa gedung sehingga mau tidak mau; koneksi internet menjadi pilihan utama. Adi Kusuma sudah bersiap dengan Biznet berkecepatan maksimal mampu meyakinkan pelayanan menyamai provider lain.

Biznet yang fokus membangun jaringan kabel optik hingga kecepatan meningkat. Adi enggan menyebut angkanya. Namun, pada saat itu kabel optik biznet telah berjalan dari 10 kilometer dari jalan Sudirman di tahun 2005. Akses internet terus meningkat sehingga membuat Biznet memiliki pelanggan baru walau kala itu harganya cukup mahal.

Akses yang cepat mendongkrak nilai Biznet lebih lagi. Pelanggan perusahaan sadar memilih kecepatan dibanding harga yang ditawarkan. Mereka tidak legi memilih harga, apalagi dengan ekonomi yang membaik. Percuma jika harganya murah tetapi harus menunggu lam untuk bertransaksi. Biznet tak ragu mematok harga premium kala itu.

Hari ini, Biznet telah memiliki kabel optik sepanjang 1.100 Km dari Serang sampai pulau Bali. Sebagai veteran sekarang karyawan Biznet meningkat dari  empat orang manjadi 1000 orang. Adi juga berpikir untuk mentarget koneksi individual seperti operator seluler. Untuk sekarang, Biznet tetap fokus untuk memberikan layanan internet ke korporasi.