Aaron Levie Contoh Multi Jutawan Impian


Jutawan sederhana pengembang teknologi cloud

Lahir pada 1985, Aaron Levie tumbuh di Mercer Island hingga akhirnya kuliah dan keluar dari kampusnya, University of Southern California. Dia memilih kaluar dari kuliah guna membesarkan perusahaan komputer cloud yang ia bangun dari kamarnya. Dia dikenal sebagai entrepreneur muda, entrepreneur Amerika dan inovator komputer cloud. Dia adalah penemu Box.com sebuah platform komputer yang kemudian menjadi Box.Inc; perusahaan penyedia jasa penyimpanan data.

Dari Box.com, Aaron berubah menjadi seorang multi jutawan dengan total aset $100 juta. Seorang CEO dari perusahaan yang berkembang pasat. Box.Inc menawarkan jasa untuk perusahaan besar kebebasan penyimpanan data. Kliennya sekelas Google dan Twitter yang telah memiliki nama sebelum komputer cloud. Dia yang terlalu sibuk berbisnis bahkan untuk keluar dari kamarnya di awal start- up. Dia yang tidak pernah meninggalkan kantor dari tengah malam hingga dini hari.

"Saya berkerja sangat keras berjam- jam, saya suka apa yang saya lakukan. Saya sangat terstimulasi dan bergairah untuk bekerja," ucap Aaron.

"Tetapi di waktu sama, saya menyadari anda harus memiliki level tertentu untuk disiplin dan ketetapan hati untuk hidup sukses- anda harus kerja keras dan membuat lifestyle sebagai pengorbanan. Itu termasuk untuk semua orang."


Cerita tentang kesuksesan dibalik mie instant

Aaron sendiri bukan lah termasuk orang yang suka hidup mewah. Meski perusahaannya berkembang dengan pasat menghasilkan jutaan dollar. Dia menjalankan perusahaanya hanya dari kamar di kampusnya dan kemudian apatemen sedang ditengah kota. Dia sebagai CEO dan pendiri sedangakan seorang teman Dylan Smith bekerja sebagai co- founder.

Perlu diketahui, mereka memulai dengan susah payah sebagai anak kuliahan saat itu. Bukan sembarangan, mereka mengawali akhir tahunnya dengan banyak berhemat, duduk di depan komputer sepanjang hari, dan makan mie instant. Seperti kebanyakan start- up bisnis, perusahaanya memiliki dana terbatas sebagai modal dan sumber modal terbaik hanyalah kantong mereka sendiri.

"Kami memiliki uang yang sedikit untuk memulai. Saya harus membayar diri sendiri hanya $500 perbulan dan hidup dengan mie instan dan spageti."

"Dan untuk awal dua tahun pertama dan setangah tahun saya harus tidur di matras di kantor. Itu hidup seperti di sebuah kapal selam- Saya akan menggulung matras dan mulai bekerja. Saya akan pergi lebih dari dua hari tanpa keluar kantor."

Melaju empat tahun terakhir, Aaron yang seharusnya hidup mewah dengan bisnisnya. Ketika kini, 20 tahun, dia mengaku tidak tertarik hidup mewah. Baginya yang terpenting ia tidak lagi harus tidur di lantai dengan matras. Dia yang memiliki apartemen cukup berkendara sekitar tiga jam ke kantor. Dia juga menikmati spagetinya sebagai makanan utama selain mie instant. Bahkan Aaron terlihat beberapa kali melakukan sebuah pertemuan bisnis di McDonald untuk menikmati kentang goreng dan susu kocok.

"Saya yakin tidak untuk uang dan wibawa. Untuk saya itu tidak semenarik daripada orang yang berhasil hidup untuk menciptakan suatu produk. Itulah yang mendorong saya."

Bisnis komputer cloud dari Box.Inc

Box.com menawarkan layanan cloud bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Google Apps, Gmail, Netsuite, dan Salesforce. Box.Inc sebagai perusahaan memberikan playanan freemium (free & premium), memberikan layanan gratis hingga berbayar VIP. Mereka sendiri memiliki moto bekerja untuk bekerja sama, dan berbagi untuk setiap file yang disimpan. Seperti jasa OpenBox, sebuah platform berbagi memungkinkan orang menyimpan dan membagi filenya di berbagai situs media seperti Twitter. Bahkan, Box hadir diaplikasi android untuk iPad dipertengahan 2012.

Box mencoba mengambil manfaat dari kurang efisiennya penyimpanan data. Levie melalui perusahaanya membuat orang tidak perlu membeli lagi hard drive atau server sendiri. Mereka menawarkan pelayanan gratis hingga premium. Orang cukup menyewa tempat menaruh semua data ke Box.com dan menggunakan gadget untuk mengunduh filenya kembali. Mereka melayani penyimpanan file untuk perusahaan, bisnis kecil, dan bahkan personal. Inti dari layanan Box.Inc merupakan layanan menyangkut file sharing, kolaborasi, dan bekerja untuk file- file yang diupload di Box.com.

Di awal bisnis mereka mendapatkan angel investasi pertama dari Mark Cuban di 2005, dan naik disekitar $1,5 juta dari Dreper Fisher Jurvetson di 2006. Di akhir 2007, perusahaan mendapatkan beberapa investasi lanjutan sebanyak dua kali. Pertama, perusahaan mendapatkan $6 juta dan seterusnya $7.1 juta dari U.S Venture Partners dan Dreper Fisher Jurvetson. Dari keseluruhan, perusahaan Box.Inc mendapatkan $14,6 juta.

Pendapatan Box hingga mencapai $70 juta naik 160% dari 2011. Dan itu bernilai sekitar $1 miliar setelah mendapatkan banyak investasi. Itu tidak terlalu buruk sebagai bisnis yang diluncurkan di 2005 oleh dua orang drop- out. Mereka, Aaron Levie dan Dylen Smith, mampu menunjukan bakat mereka diluar masalah akademik.

Di Oktober 2009, perusahaan mengakuisi Increo Solution, developer sebuah platform untuk perangkat pembaca dokumen dan media bernama Blackboard dan Embedit. Hasilnya di 2007, Box meluncurkan kemudahan untuk memasang file dan melihat file langsung dimana saja di seluruh internet. Pertengahan 2012, perusahaan mendapatkan investasi $120 juta dari General Atlantic dan beberapa perusahaan sebelumnya berinvestasi. Sekarang, Box memiliki total aset bernilai $1,2 atau $1,5 miliar.  

Usahanya ditolak

Kembali ketika diluncurkan 2005, banyak orang yang belum pernah mendengar komputer cloud. Mereka tidak yakin dengan isu keamanan. Itu menjadi tantangan sendiri ketika Aaron harus bekera keras. "Anda harus mengingat industri komputer sangat berbeda di tahun 2005. Itu adalah lima tahun sebelum iPad lahir."

Box mendapatkan banyak penolakan dari investor kala itu. Mereka adalah investor yang potensial tetapi tidak bisa ikut menikmati kesuksesan Box.Inc. Tetapi tetap percaya diri, Aaron tetap mencari investor dengan surat terbuka menganai bisnisnya Box. Meski mereka kebanyakan berkata "tidak" tidak akan menumbangkan semangatnya.

Akhirnya, Box pernah menolak pembelian dari sejumlah perusahaan karena bisnisnya semakin tumbuh.

"Disana ada perubahan fundamental terus menerus untuk membangun dasar (dari industri komputer) yang Box miliki kesempatan yang tidak terbatas untuk maju. (untuk menjual) akan sangat menjanjikan di dalam kesempatan kami," dia berkata.