Showing posts with label Fasion. Show all posts
Showing posts with label Fasion. Show all posts

Bisnis Pakaian Muslim Merek Pakaian Dannis


Cerita awal mula usaha pakaian jadi ala ibu Tati Hartati

Bisnis pakaian jadi memang bukan hal yang mudah. Disana, entrepreneur harus mampu mengembangkan segmentasi dan kreasi. Kita tau bagaimana bisnis pakaian yang terus berkembang, terutama pakaian muslim. Tati Hartati, istri dan seorang ibu, memiliki sudut pandang berbeda mengenai bisnis pakaian. Ia memilih anak- anak sebagai segment yang saat itu kurang diminati. Dari situlah, ibu Tati mengambil sebuah kesempatan, dengan design yang ceria yang jarang ditampilkan pakaian muslim kala itu.

Bu Tati bukanlah ibu rumah tangga biasa. Ia adalaha lulusan ITB, dan tau betul seorang pegawai memiliki waktu yang tersita banyak. Bahkan, ketika sudah menikah, suami memintanya berhenti dari pekerjaannya sebagai staff kantor. Ia tidak pernah berhenti menjahit. Ini merupakan hobinya, dan ide bisnis pakaian pun muncul dari hobinya. Ibu Tati memilih berbisnis sambil mengasuh anaknya dan menjadi entrepreneur merupakan pilihan. Dengan modal Rp.1 juta dari sang suami, ia mulai mendesign pakaian dan menjahitnya sendiri. Dari 50 potong/ bulan menjadi 5000 potong.

Designya yang menonjolkan bordiran, serta warna- warna yang cerah menambah daya tarik. Rumah Dannis mulai bereksperimen dari sekedar pakaian anak. Danni masuk ke produksi mukena, jilbab, tas, peralatan sholat dan baju muslim dewasa. Produk tersebut masih menggunakan konsep yang sama, dengan warna cerah dan bordiran. Rumah Danni menawarkan sesuatu yang berani terutama dalam model pakaian dewasa. Dibandrol dengan harga sedikit mahal, buktinya masyarakat tetap membelinya.

Produk Dannis sangat diminati oleh masyarakat bukan karena harga tetapi kualitas. Faktor lainnya, seperti warna memberikan kesan berbeda terutama bagi ibu muda. Kini, produk Dannis memiliki 500 agen tersebar di berbagai kota di Indonesia. Bagaimana dengan bahan? ibu Tati tidak tanggung dengan pakaian Dannis, ia memilih cotton ringan. Ini sejalan dengan konsep baju muslim, kita butuh sesuatu yang menenangkan ketika dipakai dalam beribadah, dan tetap indah karena Allah mencintai keindahan.

Bisnis Sepatu Nike hingga Jakarta Fair



Profil Siti Hartati Murdaya pengusaha yang perhitungan

Jika anda tau acara Jakarta Fair, maka anda pasti mengenal namanya sebagai pebisnis ulung. Siti Hartati Murdaya lahir di Jakarta, merupakan seorang pengusaha mumpuni. Dia tau betul semua menganai Jakarta dan dari dirinya lah acara Jakarta Fair dapat terlaksana. Bagaimana dia memulai? Hartati memulai semuanya dari usaha alat kelistrikan dan genset di bawah PT. Kencana Sakti Indonesia. Selanjutnya, dia juga berhasil dengan bisnis lainnya yaitu bisnis sepatu.

Tahun 1988, Hartati mendapatkan brand Nike untuk dia produksi di Indonesia. Alasanya mudah, Nike menutup usahanya di Korea Selatan karena upah buruh naik. Anda tau benar berapa upah untuk saat itu. Dan, Hartati juga ikut menggandeng menejer- menejer dari Korea Selatan untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Dia melalui PT. Berca Sportindo masuk pasar sepatu melalui Nike. Di tahun tahun berikutnya, Hartati membangun merek sepatunya sendiri; League.

Hartati merupakan pebisnis yang cerdas baik secara bisnis maupun akedemik. Dia lulusan Stanford University, terlahir pengusaha dan pemeluk agam Budha taat, Hartati masuk dalam jajaran pengusaha yang diperhitungkan dengan berbagai macam usaha, yang paling menarik adalah bisnis sepatu hingga pekan raya Jakarta (Jakarta Fair). Dia juga pernah disebut sebagai orang terkaya ke 13 menurut Forbes di 2008. Lainnya, Hartati juga dikenal sebagai filantropi. Dia melalui PT. Hardaya Aneka Shoes Industry membuka kesempatan bagi masyarakat di Jatiwungu, Kecamatan Pasar Kamis untuk masuk dalam bisnis sepatunya.

Pada 1992, usahanya merambah ke pembangkit listrik tenaga gas dan uap Tanjungpriok. Selain itu masih ada usaha lain, perkayuan, properti, agroindustri, printer HP, kabel listrik dan kontraktor listrik. Hartati juga mendirikan usaha kelapa sawit dengan PT. Hardaya Inti Plantations dengan 70 hektar kebun di Buol- Sulawesi Tengah. Hartati kemudian membeli PT. Jakarta International Expo (PRJ) senilai lebih dari 1 triliyun. Berkat bisnisnya yang beraneka ragam, Hartati Murdaya dan suaminya menjadi pengusaha yang memiliki kekayaan sekitar USD $1,5 milyar.

Ikon Designer Dunia Pemilik Pakaian Merek Polo



Profil Ralph Lauren bercerita tentang kesuksesan designer juga entrepreneur

Ralph Lauren lahir di New York pada 14 Oktober 1939, lahir sebagai ikon dunia fasion. Ralph bekerja di sebuah retail sebelum memulai produk fasionnya sendiri. Polo lahir darinya dan merupakan bagian dari kerajaan bisnis Ralph, itu termasuk produk parfum, furnitur, dan pakain mewah. Dia menggunakan uang kekayaanya untuk koleksi mobil langka dan mobil klasiknya.

Di 1967, Ralph memulai dengan hanya sebuah design untuk dasi pria, ia lalu memberikan lebel Polo dan menjualnya ke mall besar. Dari sini, Ralph fokus mengembangkan pakaian bagi pria sepenuhnya tanpa meilirik bisnis lain. Di 1970, Ralph mendapat penghargaan untuk the Coty Award untuk produk pakain prianya dan mulai terpacu dengan ide bisnisnya.

Dia mulai melihat ke arah lain untuk fokus fasionnya. Dia mulai melirik pakain wanita walau tetap dengan motif pria. Benar unik, pakaian tersebut menggabungkan keahlian Ralph dan visinya mengenai wanita. 1972, dia mengeluarkan kaos koton untuk Polo dengan lengan pendek dalam 24 warna. Ini menjadi cikal bakal gaya Polo untuk pakaian wanita dan pria.  Sebuah gaya yang elegan tetapi nyaman untuk dipakai itulah Polo.

Di 1972, Ralph mengeluarkan ide lain tentang fasion bersamaan dengan berkembangnya merek Polo. Dia mengeluarkan merek untuk pakain mewah denga nama Ralph Lauren Purple, furniture rumah untuk Ralph Home, dan parfum. Sekarang, Polo telah membuat pakaian untuk wanita, pria bahkan anak- anak serta menjadi merek andalannya. Polo juga menjadi ambasador untuk pakaian Olympic untuk tim USA.

Polo mengembangkan sayapnya di tahun 1980- 1990, dengan membuka butik di seluruh Amerika dan global. Di 1984, Ralph membuka perusahaan pusat di New York Rhinelander Mansion. Perusahaan tesebut akhirnya go public di 11 Juni 2011, di bursa saham dengan lambang RL. Kesuksesan Polo membuat Ralph Lauren memiliki kekayaan $6,5 milyar. Jika benar akurat dengan angka tersebut maka dia menjadi orang terkaya ke 122.