Showing posts with label Mobil. Show all posts
Showing posts with label Mobil. Show all posts

Erwin Aksa Bercerita tentang Bisnis hingga Prinsip Hidup


Profil Erwin Aksa CEO Bosowa Corporation, berjalan dalam prinsip kekeluargaan

Dari kecil, Erwin Aksa Mahmud sudah belajar bagaimana menjadi seorang entrepreneur. Erwin kecil selalu ingat bagaimana ayahnya, Aksa Mahmud, bekerja keras hingga mendisiplinkan dirinya. Dia, putra seorang pengusaha Sulawesi Selatan, pemilik Bosowa Corporation. Dia selalu mendapatkan sebuah pembelajaran bagaimana bekerja tanpa melupakan prinsip kekeluargaan. Dirinya harus berdisiplin hingga sanggup bekerja di kantor sebagai prosesnya.

Erwin harus memulai dari bawah termasuk di Bosowa Corp. Di 1997, Ia memulai sebagai executive director & deputy VPD PT. Semen Bosowa Maros. Perlahan tapi pasti, dia terus berusaha menunjukan kemampuan terbaiknya. Erwin yang merupakan lulusan universitas Pittsburgh, Pennsylvania USA, resmi menjadi direktur utama di PT. Bosowa Energy. Ia kemudian meneruskan karirnya sebagai pengganti ayahnya sendiri, Erwin sekarang merupakan direktur utama Bosowa Corporation.

Apa itu Bosowa Corporation? perusahaan yang bermula dari perusahaan di bidang perdagangan umum, CV. Moneter didirikan di Sulawesi Selatan, pada 22 Februari 1973 oleh Aksa Mahmud. Pada 1978, perusahaan ini mendapatkan hak eksklusive untuk menangani pemasaran Datsun. Merek mobil buatan dari Jepang tersebut diperuntukan untuk kawasan Indonesia Timur.

Pada tahun yang sama, di tahun 1973, Perusahaan berubah nama menjadi PT. Monetera Motor. Kesuksesan tersebut semakin menjadi dengan pengakuan lainnya. PT. Monetera Motor mendapatkan kesempatan untuk memegang merek Mitsubishi untuk wilayah Timur. Selanjutnya, perusahaan kembali berubah nama menjadi PT. Bosowa Berlian Motor, dan menjadi tonggak penting berdirinya Bosowa yang berbisnis tidak hanya mobil.

Erwin sendiri diangkat menjadi ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Indonesia), ia sangat fokal dalam hal usaha kecil dan menengah. Dia melalui HIPMI menyuarakan tentang Kredit Usaha Rakyat, yang kala itu memang sulit untuk klaimnya. Sekarang, setelah lepas dari HIPMI, Erwin diangkat menjadi wakil ketua umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN), dan memegang bagian usaha kecil menangah (UKM).

"Salain ada kepastian, UKM kita butuh bantalan. Tapi bukan bantuan uang tunai, melainkan akses modal yang lebih mudah ke perbankan," kata Erwin disebuah pembicaran resmi, kami ( sumber:suarapengusaha).

Karena kecintaan akan olahraga, Erwin pernah menangani sebuah klub sepakbola selepas kuliah di Amerika. Kegiatan tersebut dilakukannya disela- sela mengerjakan tugas di Bosowa. Ia sendiri sanggup, bahkan berhasil mengembangkan PSM Makasar. Ia mendirikan klub dengan alasan selain gemar olahraga, dia mengaku sapak bola merupakan kegemaran anak- anak di Makasar. Sepak bola bisa menjadi lifestyle di sana, sehingga ia berminat untuk menahkodainya.

Berkat pengalaman organisasi dari SMA, PSM Makasar menjadi klub yang diperhitungkan ditangannya. Erwin berhasil bahkan melebihi ketua sebelumnya. Dia berhasil membuat PSM Makasar sukses menjadi runner- up di Liga Indonesia. Lainnya, ia juga berhasil mengembalikan pamor PSM menjadi tim elit di Indonesia. Dari sini, dari olah raga ini, ia patut mendapat apresiasi sepenuhnya.

Erwin Aksa selalu percaya semangat datangnya dari hati. Dan, keluarga mendukungnya sengat berarti bagi kehidupannya. Ayah dari Trinisha Erwin Aksa, Shyla Erwin Aksa, dan Muhammad Yusuf Akasa, mampu hingga sekarang menjadi pemimpin. Dia menjadi pemimpin tidak hanya di Bosowa hingga KADIN, tetapi menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri dan keluarga. Erwin berhasil menjadi entrepreneur asli Indonesia.

Kalla Group Penguasa Jalanan Indonesia


Profil Jusuf Kalla memulai bisnis mobil, konstrukis, hingga monorail

Muhammad Jusuf Kalla lahir di Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942, dia terkenal sebagai pebisnis ulung, ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (KADINDA) Sulawesi Selatan, hingga ketua partai Golkar dan wakil president ke 10 Indonesia. Menganai bisnisnya, Jusuf Kalla memegang kendali Kalla Group, group usaha milik kerluarganya. Lahir dari pasangan Haji Kalla dan  Hajjah Athirah Kalla yang notabennya pebisnis, Jk (panggilan media) mampu ikut aktif dalam usaha keluarga. Dia sukses mengembangkan bisnis tekstil hingga bisnis "jalanan". Dia memiliki perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi dan Logistik.

Di tahun 1968, Jk berhasil mengembangkan bisnis sebagai CEO dari NV Hadji Kalla. Dia berhasil merubah arah bisnis dari ekspor- impor hingga konstruksi, perhotelan, mobil, perkapalan, real estet dan transportasi. Di bidang transportasi inilah usaha Kalla Group terlihat mencolok darinya. Sebut saja, ia berhasil memegang hak jual (eksklusif) untuk Toyota dengan PT.Hadji Kalla. Lainnya, Jk memiliki hak penjualan untuk Daihatsu dan Nissan dengan PT. Makassar Raya Motor, terkahir KIA dengan PT. Kars Inti Amanah. Ketiganya merupakan foktor penting dalam usaha bisnisnya.

Ia juga memiliki usaha dibidang lain seperti PT. Makassar Monorail Indonesia. Itu merupakan kebenaran mengenai monorail di Makassar. Jusuf Kala benar- benar berniat untuk mengembangkan transportasi monorail di Makassar. Dilansir dari Detik.com, perusahaan monorail asal Bekasi diperkirakan akan bekerja sama dengan PT. Makassar Monorail Indonesia. Mereka menyambut hal tersebut dengan senang ketika Jakarta memilih produk China. "Masih dengan Hadji Kalla Group bersama mengembangkan monorail di Makassar," ungkap Indra Nugraha Kusna sebagai GM untuk PT. Melu Bangun Wiweka.

Selain bisnis Jk juga aktif dalam hal politik hingga sosial. Kita bisa menyebut untuk sosial, ia berhasil menjadi ketua Palang Merah Indonesia. Pekerjaanya sebagai ketua PMI juga memberinya kesempatan untuk memperhatikan nagara lain dan melakukan kegiatan sosial. Di bidang Politik, itu tentu mengenai jabatannya sebagai mentri hingga menjadi wakil president. Lainnya, Jusuf Kalla dibidang politik termasuk sukses menjadi ketua Partai Golkar 2004- 2009. Dia juga cukup fokal terhadap berbagai isu hangat seperti perjanjian damai GAM hingga mengenai kenaikan BBM dan penanggulangannya.

Kalla Group juga mulai eksis di bidang sosial secara ke organisasian. Mereka membangun beberapa yayasan dan sekolah Islami sebagai bagian filantropi.