Showing posts with label Film. Show all posts
Showing posts with label Film. Show all posts

Search Engine Popular selain Google, Mendowload Torrent File ala the Pirate Bay


Pete Sunde menciptakan kebebasan mendowload hingga akhir

Di 2003, Peter Sunde dan beberapa temanya, membangun The Pirate Bay. Apa itu? sebuah mesin pencari untuk mencari file yang disimpan di internet. Atau, The Pirate Bay berfokus dalam pencarian torrent files. Torrent diciptakan sebagai penghubung folder yang di upload, dan banyak orang memilih memakai torrent dengan alasan ukuran file. The Pirate Bay sendiri merupakan media pencarian torrent bukan file.

Peter Sunde Kolmisoppi lahir 13 September 1978 di Uddevalla, Sweden. Nama aliasnya adalah Brokep, dan seorang ahli dibidang komputer. Sebelum mengerjakan The Pirate Bay, ia dikenal sebagai karyawan dari perusahaan pengobatan di German. Tahun 2003, dia menjadi anggota Sweden's Pirate Bureau, sebuah organisasi  pendukung file sharing untuk kebebasan informasi, budaya, dan hasil intelektual. Lebih jelasnya, Pirate Bureau merupakan pembicara tentang ambigunya copyright, file sharing, dan produk digital.

The Pirate Bay dijalankan oleh Gottfrid Svartholm, Fredrik Neij dan Peter Sunde, mereka membuat file yang katanya copyright tersedia untuk semuanya dari perusahaan film, Motion Picture of America. Di 30 Mei 2006, situs tersebut berserver di Stockholm, tetapi diamankan oleh polisi Swedish dan akhirnya ditutup. Tahun 17 April 2009, Peter Sunde dan kedua orang tersebut, ditahan dengan tuduhan serius untuk beberapa pembajakan karya cipta. Mereka harus ditahan dan membayar denda sebesar $4.500.000. setelah 9 hari percobaan. 

"Jika pun aku mempunyai uang, saya lebih memilih membakar semuanya yang kupunya dan bahkan tidak untuk abunya. Mereka boleh memilih pekerjaan mengumpulkan itu. Begitulah saya membenci media industri," Sunde menulis untuk kedua temanya.

Di Agustus 2011, Sunde dan Fredrik membuat situs "legal" berjudul BayFiles dan berbisnis baik. Berbeda dengan The Pirate Bay, BayFiles tidak memiliki koneksi dengan organisasi apapun. BayFiles mengijinkan setiap orang untuk mengupload di server dan membaginya secara "legal". Orang bisa dengan mudahnya mengakses link tersebut dari seluruh dunia lalu mendowloadnya. Yang menjadikan legal, situs tersebut tidak memiliki kotak pencarian tetapi hanya sebuah navigasi penunjuk. Orang hanya akan melihat berdasarkan kategori dan terbatas.

Orang sering salah dengan niat Sunde dan Fredrik sebagai "mantan" pendukung pembajakan. Mereka masih teringat dengan jasa mereka melalui The Pirate Bay. Akhirnya, banyak yang tidak tau adanya pengakuan kepemilikan serta muatan bisnis di BayFiles. Akhirnya, orang menguplod sembarangan, kemudian pihak ke tiga bisa mengakui; BayFiles menghapusnya. BayFiles mengikuti aturan U.S. digital copyright atau tidak mengedarkan produk digital berlisensi. BayFiles hanya menghapus jika ada pengakuan/laporan kepemilikan.

Kembali ke The Pirate Bay, dimana merupakan awal kesuksesan, dari sinilah sumber kekayaan bagi Sunde dan temanya. Caranya? The Pirate Bay memberikan tempat pengiklan bagi pebisnis di hasil pencarian. Lucunya, berdasarkan tafsiran Svenska Dagbladet, pengahasilan iklan bisa mencapai $84.000 per- bulan lebih dari cukup untuk sekedar mempertahankan website. Hasil investigasi lebih lanjut, polisi menyatakan uang dari iklan sebesar $169.000 per- bulan. Jaksa penuntut menambahkan nilainya lebih dari $1,4 juta per- tahun. Walau, pengacara Peter Sunde menyatakan hanya sebesar $102.000 per- bulan. 

Sunde kemudian mengerjakan proyek bisnisnya sendiri dengan ide dari The Pirate Bay melalui Flatrr.com, yang merupakan file sharing lainnya. Kali ini, hanya saja, dia dan Linus Olsson menarget musisi dan pembuat film untuk masuk sebagai anggota. Faltrr memiliki konsep seperti sebuah jejaring sosial bagi musik dan fil Indies, dimana mereka akan menghasilkan karya, membaginya keseluruh dunia dan mendapatkan donasi dari sana. Faltrr dilengkapi ruang jual beli, tepatnya gabungan antara file sharing, sosial media, dan market. 

"Ini merupakan sistem bagi hasil yang baru untuk setiap orang membagi kontentnya! ini juga merupakan kombinasi antara sistem donasi dan kontent berkualitas yang dicari," ucap Peter Sunde di TorrentFreak.com.

Anggota akan bisa menemukan file baik berupa artikel, musik, atau film. Anggota akan saling memberikan donasi minimal $2, dan dikumpulkan untuk setiap download serta menjadi support. Flatrr kemudian membagi hasil donasi untuk pembuat file yang juga merupakan anggota. Dengan kata lain, setiap anggota akan menjadi flatter kontent produksi, flatter ongkos, dan menawarkan keuntungan dari sini. File yang didownload akan terbatas untuk anggota serta tanpa adanya batasan negara.

Kami masih menyebut Peter Sunde sebagai entrepreneur, tentunya dengan visi yang sedikit berbeda.

Memulai Sebuah Record Label Musik Rock Menghasilkan Miliaran Dollar


Profil Ralph Lauren pemilik record label dan Dream Works

David Geffen (lahir 1943) berhasil mendapatkan kekayaannya sekarang dari musik Rock. Dia adalah talent menejer, pemilik label, dan produser film. Kecintaan David dimulai ketika masih kecil. Sebelumnya, kedua orang tuanya merupakan pengusaha korset yang sukses. Dia, David belajar banyak dari ibunya sebagai businesswomen. Dan, dari perusahaan hingga rumah David mendapatkan dirinya berjalan di Broadway. Dia mendengarkan musiknya dimainkan hingga membuat rekaman sendiri. Dia merekam musik Broadway untuk dirinya sendiri.

Dia menyatakan dirinya memiliki 17 pekerjaan berbeda ketika masih duduk di bangku sekolah. Dia pernah menjadi resepsionis untuk acara TV kabel. Karena sidikit kesalahan, David dipecat bahkan merujuk kepada produser pun sia- sia. Produser itu mengatakan "tidak ada" apapun untuknya. Tatapi, selanjutnya ketika dia mengatakan David mungkin bisa jadi agen; ucapan itu menjadi kenyataan. David mengambil lelucon tentang agen dengan serius. Dia mengubungi sebuah agensi artis dan mulai memasuki bisnis hiburan. William Morris Agency, agen musik yang kemudian memberikan sebuah perkerjaan. Dia menjadi ahli dalam kontrak dan menejerial artis Rock'n Roll.

Geffen Records lahir dari kerja keras David Geffen sebagai entrepreneur. Dia memulai semunya dengan Asylum Records. Record label yang membuatnya terkenal tetapi juga membuat masalah. Dijelaskan pembuat buku biografinya, Tom King menyebut David berlebihan dengan Asylumnya. Dia membuat Asylum tempak yang terlihat seperti surga tetapi berisi skandal didalamnya. King menjelaskan lebih lanjut; David memasukan the Eagle (nama band), dan Joni Mitchell kedalam kontrak bohong. David membawa mereka dengan janji palsu dan kontrak yang mencurigakan ujar King di Abcnews.com tahun 2000.

Dia menjual Asylum Records kepada Warner bersaudara, dan kemudia memulai lagi bisnis musik dengan Geffen Records. Dia memilih musik Rock berdasarkan bakatnya untuk ditangani secara fokus. Dia memasukan John Lennon setalah lima tahun tidak bermusik. John Lennon mengeluarkan album berjudul Double Fantasy dengan Geffen Records. Perusahaan ini juga memiliki kontrak dengan artis besar seperti Elton John. David Graffen juga menginvestasikan uangnya untuk Broadways Musical; seperti Dreamgirls dan Cats. Dari Broadways, David mendapatkan banyak piala.

Di tahun 1995, Geffen membangun Dream Works studio film dengan Steven Spielberg, Mo Ostin dan Jeffery Katzenberg. Setiap orang berkontribusi $33 juta dan memulai bisnis mereka. Dream Works berhasil mendapatkan dana baru untuk $5 milyar yang kemudian digunakan untuk rilis film, acara televisi, permainan interaktif, film animasi dan musik. Dream Works bahkan bernegosiasi dengan Microsoft untuk program komputer. Salah satu yang terbaik, SKG Music yang merupakan anak usaha dari Dream Works berhasil menarik kontrak George Michael dari Sony Music.

Lakukan Bisnis yang Anda Suka


Kisah sukses blog review ala Filmonic

Liam Goodwin memulai bisnis onlinenya melalui Filmonic sejak remaja. Semuanya well made, kami tidak menemukan kenapa blognya Filmonic harus gagal pada awalnya. Tetapi yang namanya bisnis tidak pernah bisa ditebak arahny begitu juga bisnis milikinya. Dia pernah memutuskan berhenti menjadi blogger, hingga di tahun 2012, Filmonic.com masuk ke 10 besar blog dunia bersama Mashable, TechChruch, ProBlogger, dan Parez Hiilton. Setelah sempat mati suri, Liam kembali ke awal bisnis onlinenya, setidaknya $22.000 per- bulan ia dapatkan.

Blog Filmonic memulai kembali setelah ditutup di tahun 2007 dan masih berjalan hingga sekarang. Filmonic sendiri merupakan blog yang memiliki syarat ketat untuk kontributor dan reviewnya. Liam membuat Filmonic sebagai blog tanpa hal berbau omong kosong bahkan sekedar sensasi. Sensasi ini juga termasuk bagaimana membahas keseksian artist Hollywood atau apapun mengenai erotisme sebuah film. Diluar prediksi, Filmonica justru mengantongi pengunjung sebanyak 150.000, dan merupakan situs favorite di UK.Situs tersebut menjadi rujukan review pengunjung internet.

Filmonic terhubung dengan banyak situs dunia seperti L.A Times, The Guardian, The Inquisitor, ComingSoon, dan ScreenRat. Filmonic juga masuk di dalam IMDB dan hadir sebagai sumber Google News. Situs tersebut juga benar- benar membantu dengan aksi interview yang sulit bagi blogger biasa. Kami menyebutnya benar- benar profesional sebagai bisnis serius. Liam menulis review untuk IMDB yang bisa dibilang sebagai rujukan film dunia.


Ketika blog lain memilih untuk menggunakan unsur erotik, Filmonic berkerja berlawanan untuk bisnisnya tetapi justru diminati. Liam memilih  blog review yang santun dan lebih objective di setiap tulisan. Lebih lanjut, Filmonic masuk ranking 41.732 dengan pangunjuang sebanyak 2.2 juta orang di 2012. Dari persentase dan gender, Filmonic memiliki kecenderungan pengunjung pria walau tidak memiliki unsur erotis. Blog ini pengunjung di umur antara 18- 35 tahun.

Bisa disimpulkan Filmonic laku diantara pengguna remaja hingga usia matang. Mereka yang masih sekolah guna tuga sekolah hingga usia matang yang ingin menikmati informasi. Filmonic menampilkan update terkini. Jadi jangan salah, jika anda akan menemukan nama Liam Goodwin banyak sekali di tiap harinya. Sekedar informasi Liam menulis semua artikel sendiri untuk Filmonica.com. Jika anda berminat menjadi pengisi artikel coba kunjungi blognya.